|
Permainan Untuk Ummi dan Si Buah Hati (18 bulan ke Kiat Muslimah - Wednesday, 03 March 2004
Menjadi seorang ummi adalah salah satu anugrah yang Allah SWT berikan untuk kaum hawa. Hadirnya si buah hati tentulah dapat menyemarakkan rumah tangga dan memperlengkap perasaan menjadi "ibu". Kali ini, kafemuslimah akan menampilkan beberapa permainan sederhana yang cocok dimainkan bersama jundi/jundiyah ukhti. Permainan-permainan di bawah ini selain berguna untuk meningkatkan kaitan bathin antara ukhti dan si buah hati, juga dapa meningkatkan kemampuan otak dan penginderaan bayi.
Beruang kecil
Sebenarnya untuk permainan ini dapat dipilih boneka bentuk apa saja. Penulis kali ini memilih boneka beruang karena memang bonekanya mudah didapat dan sangat umum digunakan. Permainan ini sangatlah sederhana dan cocok dimainkan untuk bayi yang sudah berumur 6 bulan.
Cara bermain:
Ukhti pegang boneka beruang itu, dan kemudian sentuhkanlah ke ujung kakinya sambil berucap "Waa, itu ujung kaki adek...", kemudian sentuhkan boneka itu dibagian tubuh bayi yang lain sambil berucap nama bagian tubuh yang disentuh (contoh: sentuhkanlah pada ujung tangannya sambil berucap, "Ini tangan namanya ya dek", dll). Sentuhan-sentuhan ini dapat meningkatkan penginderaan bayi dan daya memorinya. Karena setiap kali ukhti mengulangi sentuhan-sentuhan boneka dan nama bagian tubuh yg disentuh, si bayi secara otomatis mulai mengingatnya. Menurut Jaime Goldfarb, Ph.D, seorang ahli child development, mengatakan bahwa sentuhan-sentuhan ini dapat membantu pertumbuhan syaraf perasa bayi.
Ketika bayi ukhti sudah berubuh 18 bulan, maka permainan inipun dapat ditingkatkan. Misalkan dengan menambah jumlah beruang-beruang yang ada, kemudian mulai memberi nomor untuk tiap-tiap beruang. Kemudian buatlah sebuah drama sederhana, misal: "Beruang satu pergi ke pasar...", "Beruang kedua tinggal dirumah ajah". Kemudian ukhti dapat membuat variasi dalam permainan ini sambil bertanya, "Wah, ummi lupa, tadi beruang yang nomor satu pergi kemana yah dek?". Permainan ini selain menjadikannya dasar belajar berhitung yang menyenangkan, juga dapat mengasah intelektual jundi/jundiyah ukhti dalam menganalisa kegiatan tiap-tiap boneka beruang.
Ci-Luk-Ba (9 bulan)
Mungkin banyak yang tidak menyadari arti dalam dari permainan sederhana ini. Permainan populer ini mengajarkan kepada bayi suatu konsep yang akan berperanan penting dalam kemandiriannya kelak. Konsepnya adalah bahwa sesuatu benda atau makhluk hidup tetap eksis walaupun tidak tampak oleh mata. Ketika ukhti menyembunyikan wajah di bawah selimut, si buah hati tidak bisa melihat ukhti. Kemudian ketika ukhti tiba-tiba keluar dari selimut dan mengucapkan "Ciii.. luk .. baaa", si bayi akan menyadari bahwa sesuatu/seseorang yang tidak dapat dilihatnya tetap eksis. Hal ini dapat membantu mengatasi bayi yang suka menangis ketika ditinggal umminya.
Menurut Jaime Goldfarb Ph.D, ketika bayi beranjak berumur 12 bulan, maka bayi akan membangun imaji orang/benda kesayangannya yaitu Abinya, Umminya, dan mainan kesayangannya. Konsep permainan Ci-Luk-Ba dapat memberikan pengertian pada bayi, bahwa jika ia tidak melihat ummi, abi, ataupun mainan kesayangannya, bayi tidak perlu takut karena Insya Allah benda/orang kesayangannya akan kembali. Inilah konsep independent sederhana untuk diajarkan pada bayi.
Dalam bermain dengan jundi/jundiyah ukhti, janganlah lupa tersenyum. Beri bayi pandangan yang hangat(kontak mata), dan usap-usaplah dengan lembut. Ini dapat menimbulkan rasa sayang dan pautan hati diantara Ummi dan buah hati
Sekian dulu episode pengenalan permainan sederhana dari kafemuslimah. Insya Allah akan disambung lagi dengan permainan-permainan berikutnya. (sha)
Sumber: dari berbagai Sumber(Parenting, child development)
[ 0 komentar]
|
|