|
Agar Tidak Salah Curhat Kiat Muslimah - Wednesday, 03 March 2004
Seorang muslimah dalam manajemen curhatnya harus memperhatikan:
Curhat kepada orang-orang yang berpikiran arif, luas, jernih, cerdas dan berpengalaman. Rasulullah bersabda:
“Curhatlah kepada orang yang berpikiran arif niscaya akan benar jalan hidup kalian dan jangan meninggalkan sarannya niscaya kalian akan menyesal.”
Pilihlah teman curhat yang memiliki keimanan, keshalihan dan ketakwaan, dapat memberikan saran dan komentar yang baik sekaligus mampu menjaga amanat curhat. Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa menginginkan sesuatu lalu mengkonsultasikannya dengan seorang muslim yang konsekuen, niscaya Alloh akan memberikan padanya jalan yang terbaik.”
Harus ada ketulusan, kesetiaan, kepedulian dan empati kedua belah pihak yang curhat maupun temannya. Pilih suasana dan orang yang tepat untuk curhat agar tidak salah pahal atau malah memberikan respon dan tanggapan yang keliru. Ingatlah bahwa memang ada beberapa hal dicurhatkan kepada orang lain demi meraih kemaslahatan serta menghindari mudharat bila tetap memendamnya. Rasulullah bersabda:
“Berkonsultasilah dengan nurani, meskipun telah banyak orang yang memberikan saran kepadamu.”
Pilihlah orang yang memenuhi kriteria di atas dengan mempertimbangkan skala prioritas dan kedekatan, baik fisik maupun psikis.
Jangan meninggalkan orang-orang terdekat bila mereka memang layak diajak curhat.
Bila muslimah telah melakukan manajemen curhat yang baik berarti telah memberi kesempatan bagi dirinya sendiri untuk mendapat hidup yang lebih baik, sekaligus menjadi indikasi kepribadian yang shalihah.
Sabda Rasul SAW, “Punjak kecerdasan emosional setelah iman kepada Allah adalah sikap simpatik pada orang lain. Tidaklah seseorang yang egois dengan pikirannya akan dapat menyelesaikan masalahnya sendiri dan tidaklah akan celaka seseorang karena musyawarah. Jika Allah menginginkan seorang hamba celaka maka pertama kali yang mencelakakannya adalah pikirannya sendiri.”
Iman Al-Ghazali dalam Ihya ‘Ulumuddin menuturkan pepatah para bijak, “Barangsiapa yang dikaruniai 4 hal tidak akan kehilangan 4 hal,” yaitu:
Siapa yang dikaruniai syukur tidak akan kehilangan tambahan nikmat.
Siapa yang dikaruniai taubat tidak akan kehilangan ampunan.
Siapa yang dikaruniai istikharan tidak akan kehilangan kebaikan.
Siapa yang dikaruniai musyawarah tidak akan kehilangan kebenaran. (arrifqu, disarikan dari Ummi Edisi 3, 2001) [ 0 komentar]
|
|