[utama] Alquran | Hadis Qudsi | Hadis Shahih Bukhari dan Muslim |Doa
[Kami] Kontak | Visi & Misi | Iklan | Link Bersama Kami
[ukhuwah] Webmail| Milis | Buku Tamu
HOME
Wanita Bertanya Ulama Menjawab
Uneq-Uneq
Resep
Profil Muslimah
Oase Ilmu
Muslimah & Media
Kisah Nabi
Kiat Muslimah
Jurnal Muslimah
Cantik & Sehat
Bisnis Muslimah
Agenda Muslimah

Delapan Rangkaian Doa
Oase Ilmu - Sunday, 30 September 2007

Kafemuslimah.com

Jalur komunikasi bebas hambatan dengan Allah adalah melalui sholat yang jaringan komunikasinya dibangun ketika Rasullullah S.A.W melakukan Isra' dan Mi'raj hingga Sidratul Muntaha, singgasana Allah SWT. Jadi bila saat ini tehnologi 3G komunikasi bisa tatap muka, maka jaringan komunikasi sholat pasti jauh lebih canggih daripada tehnologi komunikasi manapun.

Lalu apa jadinya bila manusia salah melakukan sholat ? Padahal doa saat sholat pasti sampai dan makbul karena memang ada jaringannya, sementara doa diluar sholat ?

Tempat dan saat berdoa khusus saat menegakkan sholat adalah duduk diantara dua sujud dengan membaca 8 rangkaian doa Rabbigfirli ampunilah dosaku, warhamni sayangi diriku, wajburni lapangkan hidupku, warfa'ni tinggikan derajatku, warzugni cukupkan rezkiku, wahdini berilah petunjuk, waafini berilah kesehatan, wa'fuani maafkan diriku.

8 rangkaian doa dan singkat anugerah Allah SWT langsung di Sidratul Muntaha kepada nabi Muhammad SAW, ternyata banyak diabaikan oleh pengikutnya karena ketika sholat, 8 rangkaian doa itu hampir-hampir tidak diamalkan dengan benar, dibaca dengan sangat cepat, sambil lalu, tanpa dimengerti artinya, sementara surah bacaan setelah Al'Fatihah yang kadarnya sunnah, oleh para imam dibaca dengan berlama-lama, panjang.

Doa setelah sholat yang hukumnya sunnah, juga dibaca secara berkepanjangan padahal 8 rangkaian doa didalam sholat yang singkat diabaikan, alangkah besar kerugian manusia. Ini salah satu trik halus dan lihay setan menggiring manusia melakukan kesalahan yang tidak terasa, mengabaikan wajib dengan memperbanyak sunnah.

Beruntung manusia, karena sekalipun 8 rangkaian doa dillaksanakan sambil lalu, namun Allah mengabulkan juga segala permintaan. Bayangkan apa jadinya bila 8 rangkaian doa itu dilaksanakan secara tertib, sepenuh hati, niscaya lebih banyak kenikmatan yang akan Allah SWT anugerahkan kepada umat manusia. Kebiasaan beragama yang tidak pas tadi diadopsi sejak masa kanak-kanak, terbawa hingga akhir hayat tanpa terkoreksi, ternyata dilakukan juga saat ramadhan.

Rutinitas berbuka, saur dengan aneka makanan ,suplemen obat marak saat puasa, telah menyimpang jauh dari essensi puasa karena cenderung menjauhkan dan membunuh rasa lapar dahaga yang seyogyanya akan memproduksi energi qolbu. Puasa yang berhasil ditandai dengan meningkatnya dzikir qolbu sebagai motor penggerak rasa cinta dan sayang kepada Allah SWT, rasa iba kesesama mahluk yang akan memproduksi kebaikan. Karenanya Rasullullah berhenti makan sebelum kenyang, saur hanya dengan 3 butir korma dan segelas minuman. Bagaimana mungkin akan sampai pada tingkat dzikir qolbu ketika kebiasaan puasa masih setingkat puasa orang awam yang hanya untuk menikmati kolak, syrup dan makan kenyang saat berbuka?

Puncak Ramadhan masih ditaraf lebaran, pakaian baru, makanan enak, saling memaafkan,padahal puncak tertinggi Ramadhan adalah 10 hari terakhir khususnya malam-ganjil, saat Allah SWT mengutus Jibril AS dan para malaikat di Lailatul Qodar yang pahalanya lebih dari 1000 bulan, juga diabaikan manusia. Ketika manusia melakukan dosa 30 tahun yl, artinya saat itu syetan ada dihati manusia, apakah syetan yang 30 tahun mengganggu sudah mati?(sayangnya syetan gak pernah mati), atau pergi dari hati, atau masih bersarang dan malah berkembangbiak mengakar kedalam darah, daging, membangun istana dihati manusia?

Apakah istana syetan yang penuh dengan tehnologi komunikasi, tipu muslihat yang mengakar didarah akan hancur hanya dengan sedekah1000 rupiah, sesekali dzikir, zakat dan sholat yang keliru, puasa setingkat kolak? Manusia lebih memilih mempersiapkan baju, makanan memperbaiki rumah untuk menerima tamu, sanak keluarga saat lebaran ketimbang mempersiapkan bathin, amal dan ibadah menerima tamu agung Jibril AS dan para malaikat yang menelusup kejiwa dan hati untuk merenovasi ahlak manusia yang selama ini tidak menyadari kelihaian setan mampu berbisik langsung kehati manusia, seperti peringatan Allah pada surat terakhir Annas.

Karenanya mohonlah kepada Allah SWT agar kita menerima anugerah Lailatul Qodar yang mampu menghancurkan istana syetan, selamat berjuang memperingatkan diri sendiri,Wassalam

Darmawan Eko Hadianto
[ 0 komentar
]

© 2002-2009 Kafemuslimah.com
Please report any bug to [email protected]
All rights Reserved