[utama] Alquran | Hadis Qudsi | Hadis Shahih Bukhari dan Muslim |Doa
[Kami] Kontak | Visi & Misi | Iklan | Link Bersama Kami
[ukhuwah] Webmail| Milis | Buku Tamu
HOME
Wanita Bertanya Ulama Menjawab
Uneq-Uneq
Resep
Profil Muslimah
Oase Ilmu
Muslimah & Media
Kisah Nabi
Kiat Muslimah
Jurnal Muslimah
Cantik & Sehat
Bisnis Muslimah
Agenda Muslimah

Sudahkah Kita Mendahulukan Allah
Jurnal Muslimah - Monday, 31 December 2007

Kafemuslimah.com

Dalam kehidupan keseharian, sudah sejauh mana kita lebih mendahulukan hak-hak Allah SWT daripada urusan pribadi dunia kita? Ketika terbangun di waktu pagi, hal apa yang pertama kali kita kerjakan? Sudahkah kita bersyukur pada Allah yang telah kembali �menghidupkan� kita setelah semalaman dalam keadaan �mati�?

Jujur, kebanyakan dari kita hanya terbawa lalai atau kadang malah merasa kecewa disaat terjaga karena keindahan mimpi yang kita jumpai sewaktu tidur langsung lenyap dalam sekejap. Rasa kecewa itu kadang terus terbawa dalam aktifitas di hari itu yang mengakibatkan rasa malas yang berlarut-larut. Padahal itu hanya sebuah mimpi, bunga penghias tidur dan bukan hal yang nyata terjadi.

Di sela-sela waktu bekerja dan beraktifitas dunia, ketika waktu untuk sholat fardhu yang 5 telah masuk dan kesempatan kita untuk melaksanakannya terbuka luas serta diberikan kelapangan, sudahkah kita mendahulukannya? sebuah bentuk kewajiban seorang muslim yang tentu sangat membutuhkan dan mengharapkan pertolongan juga petunjuk dari Allah SWT di dalam setiap keadaan, sebagai sebuah aktifitas beristirahat sejenak dari berbagai kesibukan dunia.

Saat ini, sudahkah kita menjadikan sholat sebagai penyejuk mata dan hati, menjadikannya sebagai tempat bagi kita untuk mengadukan segala permasalahan duniawi yang senantiasa menghinggapi kepada Allah SWT, sebagaimana halnya Rasulullah SAW menjadikan sholat sebagai penyejuk mata.

Kenyamanan dan ketenangan seperti apa yang kita jumpai, saat dialog khusus kita dengan dzat yang menciptakan diri kita dan alam semesta ini terjadi? Adakah kita serasa terbebani dengan panggilan sholat dan bergegas untuk segera menyelesaikannya secepat kilat? Atau menanti-nanti kedatangannya dengan hati yang gembira sekaligus rasa takut juga harap? Tentu, hati kecil kitalah yang pasti jujur menjawabnya.


Ya Allah...
Kadang aku merasa jati diriku sudah menyatu dengan pekerjaanku.
Aku takut Ya Allah...
Jika pekerjaanku lenyap, jati diriku pun akan hilang.

Aku amat sangat merindukan "perasaan & getaran" berhadapan dengan-Mu Ya Allah....
"Getaran itu" melebihi perasaanku kepada orang yang paling kusayang....

Subhanallah. .. Aku rindu sekali dengan perasaan seperti itu...
Aku takut hatiku sudah keras dan membantu.
Aku selalu sibuk dengan urusan duniaku.
Aku malu... selalu menghadapkan mukaku ini ke dunia.
Tidak kepada Penciptaku. Aku merasa selama ini aku jauh... dari-Nya.

Tidak... ternyata Dia Dekat.... Dekat Sekali.... Allah selalu berada di hati atau qalbu hamba-hamba Nya yang taat.
Ternyata akulah yang selama ini meninggalkan- Nya....

Dan munajatku saat ini adalah "Jangan lagi aku berpisah dari-Nya.... ."
Inilah puncak dari semua munajatku...
Aku tidak menginginkan apa-apa lagi...
Aku ingin lupakan semua keinginan & mimpi-mimpiku yang sifatnya fana yang semuanya melulu tentang dunia...

dan aku percaya Ya Allah...
Engkau tidak akan pernah membiarkan aku menangis....


Diambil dari : blog sebuah perenungan
Oleh: Seri Utami

[ 0 komentar
]

© 2002-2009 Kafemuslimah.com
Please report any bug to [email protected]
All rights Reserved