[utama] Alquran | Hadis Qudsi | Hadis Shahih Bukhari dan Muslim |Doa
[Kami] Kontak | Visi & Misi | Iklan | Link Bersama Kami
[ukhuwah] Webmail| Milis | Buku Tamu
HOME
Wanita Bertanya Ulama Menjawab
Uneq-Uneq
Resep
Profil Muslimah
Oase Ilmu
Muslimah & Media
Kisah Nabi
Kiat Muslimah
Jurnal Muslimah
Cantik & Sehat
Bisnis Muslimah
Agenda Muslimah

Cinta Mayada
Jurnal Muslimah - Monday, 28 January 2008

Kafemuslimah.com

Musim semi kini telah tiba
Bunga-bunga bermekaran (harum mewangi)
Di sepanjang jalan warna mengganti
Segar asri berseri (di hati)
Kuntum yang layu
Kuncup yang beku
.................................
by : Suara Persaudaraan

�Endlich kommt die Fruehling� jeritku dalam hati. Warna-warni bunga yang bermekaran menghiasi hampir seluruh sudut kota Muenster. Aku berjalan menyusuri Aase di dekat Mensa, bunga-bunga, pepohonan, dedaunan menyapaku malu-malu. Kuyakin mereka pasti sedang berdzikir mengeja nama sang Khalik. Subhanallah.. Semesta bertasbih kepada-Mu ya Rabb. Setelah pulang dari kampus aku sengaja tidak segera pulang ke Studentenwohnheim. Aku hanya mengikuti kemana kakiku melangkah. �Ah coba naik Bus di depan Mensa� batinku saat itu. Biasanya aku tak pernah naik bus di depan Mensa. Tapi karena hati ini tidak bisa dibohongi, aku harus naik meskipun aku tak tahu ke arah mana bus yang akan membawaku.
Kemudian mataku menyapu bus yang aku naiki, yup aku langsung duduk manis sendiri. Aku lebih suka mencari bangku kosong dan menyisakan bangku kosong yang ada disampingku.

�Ist hier Platz noch frei?� seorang wanita berjilbab bertanya pada-ku
�Ja natuerlich�
�bitte schoen� kujawab sambil tersenyum
Lalu kami memulai percakapan. Wanita berjilbab itu bernama Mayada. Seorang wanita blasteran, ayahnya berasal dari Irak dan Ibunya asli orang Jerman. Aku kira ia Jerman tulent. Mayada adalah mahasiswi Medizin di Universitas Muenster. Ia telah menyelesaikan kuliah jurusan kedokteran gigi di Irak. Umurnya sekitar 30- an tahun.

Begitu Mayada melihatku, ia langsung menebak bahwa aku berasal dari Indonesia. Sebelumnya ia mengenal juga gadis asal Indonesia yang pernah tinggal di Muenster.
Kami langsung berbagi nomer hp dan e-mail, agar silaturrahim tetap terjaga. Pada waktu itu liburan akan tiba, Mayada akan mengundangku ke Appartement-nya. Aku boleh kapan saja main di Appartement-nya.
Sebentar lagi bus yang membawa kami akan berhenti di pertigaan jalan, aku harus turun dan ganti bus.
�Mayada...., ich muss hier umsteigen� cepat-cepat aku mengatakannya
�Alles klar, ich warte auf dein SMS� tak lupa ia mengigatkanku
�insya Allah.....�

Setelah pertemuan-ku dengannya, Mayada kirim sms dan e-mail, kami saling bercerita satu sama lain. Aku juga belum sempat main ke Appartement-nya.
Alhamdulillah setelah liburan tiba, aku segera menghubungi Mayada.

Mayada tinggal di Appartement, jaraknya tidak begitu jauh dengan Wohnheim-ku. Kira-kira aku harus jalan 20 menit dari rumah. Itung-itung sambil rihlah kataku, dan mengenal Muenster lebih dekat (Deu...!!).

� Yang mana ya Appartemen-nya?� aku berjalan sambil mencari alamatnya.

� beep beep� sms dari Mayada�Ich werde dich in der Haltestlle abholen. Warte auf mich�

Mayada kemudian muncul dengan berbalut jilbab putihnya. �Komm schwester� sambil cium pipi kanan-kiri.

Mayada bercerita banyak tentang dirinya, begitu juga aku, kami saling bercerita tentang latar belakang kami masing-masing. Seru mengenal sosok Mayada. Mayada punya hobi bikin kue, menjahit, belajar, memelihara ikan, dll.

�Jilbabmu bagus mayada� aku lihat jilbab putih Mayada seperti berasal dari Indonesia. Aku hanya menebak dalam hati.

�Jilbab ini berasal dari Malaysia, dari temanku dulu pernah juga kuliah di Uni Muenster� kata Mayada

Jilbab putih-nya bersandar di dekat Heizung, kemudian Mayada memberikan jilbab putih kesayangnnya yang dari temannya kepadaku.

�Kau tidak perlu memberikan jilbab ini padaku� jilbab putihnya segera ku kembalikan �Ambil saja, ini untukmu� dengan tegas dia menjawab

Tak lama kemudian, aku bertanya kepada Mayada tentang sepasang kaos kaki rajut. �Kaos kaki-mu berasal dari Turki ya?� sambil aku menunjuk ke arah kaos kaki.

Ternyata benar dugaanku, kaos kaki itu berasal dari sahabatnya, orang Turki. �Kaos kaki ini kuberikan kepadamu� Mayada segera mengambil kaos kaki itu dan memberikannya kepadaku. Aku sudah menjelaskan kepadanya, untuk tidak memberikan barang-barangnya.

Tak sengaja, aku memegang kaset Murottal juz 30 Milik Mayada. Hanya memegang. Aku tak berani bertanya lebih jauh tentang barang miliknya.

Tiba-tiba Mayada memberikan kaset murottal-nya kepadaku.
�Ambil saja, ini buat kamu� kata Mayada
� terima kasih�

................

Waktu begitu cepat berlari. Aku segera pulang ke Wohnheim.
�Mayada vielen dank� sambil aku memeluk Mayada erat-erat dan mencium pipi kanan-kiri.�Insya Allah werde ich wieder zu dir kommen�

Bertemu Mayada serasa telah lama mengenalnya. Cinta karena Allah begitu dasyat. Islam begitu indah, meski baru mengenalnya, rasa persaudaran itu telah mengakar di hati kami.

Cinta Mayada kepada Rasulullah juga sangat murni. Mayada berusaha untuk mengamalkan sunah Rasulullah, yaitu dengan memberi barang-barang kesayangannya kepada orang lain. Aku berbeda dengan Mayada. Aku sangat sayang sekali terhadap barang milik-ku, dan berusaha menyimpan baik-baik barang itu. Terutama barang yang penuh makna yang berasal dari orang lain. Tetapi Mayada berbeda, dengan senang hati ia akan memberi barang-barang miliknya, jika terucap pujian dari orang lain terhadap barang miliknya yang paling dicintai.

Berikan harta yang paling kamu cintai. Dalam sebuah ayat :
�sekali-kali kalian tidak akan memperoleh kebaikan sehingga menginfakkan harta yang kalian sukai�

Dan nafkahkanlah (harta) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan (dirimu sendiri) dengan tanganmu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah; karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik
(Al Baqarah : 195)


Begitu kecil hamba-Mu ini Ya Allah.....
Aku masih sering terbuai dengan dunia...
Semoga aku dapat belajar banyak dari Mayada
... amin....

Mayada uhibbuki fillah 
Special juga buat dua sobatku, Met Milad yah
Vermisse euch so sehr

Adzan maghrib, Semarang 22 november 2006

Aase : Nama danau buatan di tengah kota Muenster
Mensa : kantin
Studentenwohenheim : tempat tinggal mahasiswa-mahasiswi
Wohnheim : tempat tinggal
Ist hier Platz ist noch frei : apakah bangku (tempat) ini masih kosong?
Ja natuerlich : ya, tentu saja
Medizin : kedokteran
ich muss hier umsteigen : saya harus turun disini
Alles klar, ich warte auf dein SMS: ok, saya tunggu sms dari-mu
Ich werde dich in der Haltestlle abhollen : saya akan menjemputmu di halte bus
Heizung : pemanas suhu di dalam ruangan
Komm schwester : ayo saudaraku
vielen dank: terima kasih banyak
werde ich wieder zu dir kommen : saya akan mengunjungimu kembali
Vermisse euch: merindukan kalian


Puri Kusuma Dwi Putri

[ 0 komentar
]

© 2002-2009 Kafemuslimah.com
Please report any bug to [email protected]
All rights Reserved