|
Anak Kecil Meninggal dan Tameng Dari Siksa Neraka Uneq-Uneq - Thursday, 06 March 2008
Kafemuslimah.com
Tanya: Assalamu'alaikum wr wb
Kepada pengasuh yang terhormat saya ingin bertanya,
Jika ada seorang anak kecil meninggal dan ada orang yang
berkata : mudah-mudahan anaknya itu akan memberatkan
timbangan kebaikan orangtuanya pada hari kiamat
dan menjadi pelindung baginya dari siksa neraka,
Apakah arti ucapan orang tersebut?
Bukankah disaat kita sudah meninggal, kita akan menanggung
dosa kita masing-masing.
Demikian pertanyaan saya dan atas jawabannya
saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr wb
Erny Putri
Jawab:
Wa�alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Ada beberapa hadist yang akan saya kutip disini terkait dengan pertanyaan di atas (saya ambil dari buku Asbabul WUrud: Latar Belakang Historis Timbulnya hadits-hadits Rasul jilid 2, yang ditulis oleh Ibnu Hamzah Al Husaini Al Hanafi Ad Damsyiqi, yang diterbitkan oleh Kalam Mulia):
1. Perempuan yang ditinggal mati oleh anaknya.
� Perempuan manapun yang ditinggal mati oleh tiga orang anaknya maka ketiga anaknya itu akan menjadi dinding baginya dari api neraka.� (Perawi: Al Bukhari dari Abu Sa�id Al Khudri)
Sababul wurudnya:
Diterangkan oleh Abu Sa�id bahwa kaum wanita telah berkata kepada Nabi SAW: �Ya Rasulullah, nasihatilah kami!�. Rasulullah menasihati mereka: �Perempuan manapun � dan seterusnya.� Lanjutannya berbunyi: telah berkata seorang wanita: �Dan juga dua!� jawab Rasulullah, �Dan juga dua.�
Keterangan: Penjelasan Rasulullah ini berlaku bagi wanita muslimah.
2. Sabar itu pada penderitaan Pertama:
� Sesungguhnya sabar itu hanyalah ketika penderitaan yang pertama.� Diriwayatkan oleh Abd Ibnu Hamid dalam Musnadnya dari Anas bin Malik r.a.
Sababul Wurudnya:
Anas menceritakan,katanya, �Sesungguhnya nabi SAW melihat seorang perempuan menangis karena kematian anaknya. Beliau memberi nasehat. �Bertaqwalah kepada Allah dan sabarlah!� Perempuan itu menjawab: �Engkau tidak merasakan beratnya penderitaanku menghadapi musibahku ini.� Setelah beliau berangkat, dikatakan orang kepada perempuan itu bahwa yang memberi nasehat tadi adalah Rasulullah SAW. Mendengar penjelasan itu, dia merasa berdosa, bagaikan kematian dirinya. Maka dia datangi Rasulullah ke rumah beliau. Tidak ada seorang pun berada di pintu itu. Dia berkata di hadapan Nabi: �Aku belum mengenalmu wahai Rasulullah!� Beliau menjawab: �Sesungguhnya sabar itu (diperlukan) pada penderitaan yang pertama.�
Keterangan: karena itulah pertolongan iman dan kekuatan yang diberikannya pada saat permulaan ditimpa musibah itu sangat diperlukan. Mereka yang sabar menerimanya memperoleh kabar gembira dari Allah.
3. Anak-anak di dalam surga
�Anak-anak kecilmu �pada riwayat yagn lain- anak-anak kecil mereka � (menjadi) kunang-kunang di dalam surga, seorang diantara mereka menemui ayahnya, memegangi bajunya tidak berhenti sampai Allah memasukkan dia dan ayahnya ke dalam surga.� Perawi: Imam Ahmad, Bukhari di dalam Al Adabul MUfrad, Imam Muslim di dalah Shahihnya dari Abu Hurairah.
Sababul Wurud:
Diriwayatkan di dalam �Muslim� dari Abu Hasan bahwa ia telah bertanya kepada Abu HUrairah: �Dua Putraku telah meninggal dunia, kata-kata apa yang engkau terima dari Rasulullah yang bisa menghibur hati kami?� Jawabnya: �Ya, beliau bersabda, �Anak-anak kecilmu�.. dan seterusnya.�
Penjelasan dari saya, dari semua hadits yang saya kemukakan di atas, apa yang ukhti Erni Putri tanyakan tentang kondisi anak yang meninggal yang akan meringankan timbangan orang tuanya di akherat kelak, menurut saya lebih merupakan cerminan daripada akhlak Islam yang menginginkan agar ummatnya senantiasa memberi penghiburan bagi mereka yang sedang tertimpa musibah kematian. Salah satu budaya Jahiliyah yang tidak ingin dilakukan lagi salah satunya adalah meratapi mayat, mencabik-cabik pakaian karena terlalu sedih, dan kehilangan kesabaran dalam menghadapi cobaan. Untuk itulah, menghibur hati yang sedang lara dengan sebuah kabar gembira, insya Allah merupakan sebuah penghiburan yang amat melegakan.
Demikian semoga bermanfaat.
Wassalamu�alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ade Anita
[ 0 komentar]
|
|