[utama] Alquran | Hadis Qudsi | Hadis Shahih Bukhari dan Muslim |Doa
[Kami] Kontak | Visi & Misi | Iklan | Link Bersama Kami
[ukhuwah] Webmail| Milis | Buku Tamu
HOME
Wanita Bertanya Ulama Menjawab
Uneq-Uneq
Resep
Profil Muslimah
Oase Ilmu
Muslimah & Media
Kisah Nabi
Kiat Muslimah
Jurnal Muslimah
Cantik & Sehat
Bisnis Muslimah
Agenda Muslimah

Das Licht in K�ln
Jurnal Muslimah - Tuesday, 08 April 2008

Kafemuslimah.com

K�ln adalah salah satu kota terbesar yang terletak di Nordrhein Wesfallen di bagian barat Jerman. Kota besar yang cantik dan ada sungai Rhein yang mengalir indah di tepi kota tersebut. K�ln terkenal dengan gerejanya yang besar nan megah, meskipun demikian banyak dijumpai orang Turki atau warga muslim lainnya di K�ln.

Soleha adalah seorang muslimah dari Indonesia kira-kira berumur 21 tahun hidup di kota K�ln.. Ia hidup jauh beribu-ribu mil dari Tanah Air dan keluarga. Ia kuliah Medizin an der Universitaet K�ln, kesibukannya ia lalui di Uni, Studentenwohnheim, Klinik, Bibliothek, dan bersilaturahim dengan sesama muslimah lainnya dari Turki, Saudia Arabia, Jerman, dan lain-lain. Dalam kehidupan seharinya Soleha selalu rendah hati, low profile, gamis dan jilbab-nya selalu menemani kemanapun ia pergi, tutur kata penuh makna-pun mengalir indah dari bibirnya.

Suatu hari setelah ia pulang liburan Sommer dari Indonesia, ia kehilangan dompet entah hilang dimana. Bayangkan, �hidup-nya� ada di dalam dompet itu. Ada Studentenausweis, uang Euro, ATM, KTP, dan identitas lainnya. Yang paling penting ada lembaran Euro untuk �bernafas� di K�ln, karena tanpa itu ia tak lagi mempunyai uang sepersepun selain di dompetnya yang telah hilang. Saat itu ia benar-benar sedih dan bingung, entah kemana ia harus mencari bantuan.Muslimah itu tak berani menghubungi keluarga di Indonesia, karena ia baru saja pulang dari Indonesia dan tidak ingin orang tua-nya khawatir akan keadaannya. Beberapa hari yang lalu ia baru saja pindah dari Studentenwohnheim yang baru, hanya beberapa teman akhwat-nya yang mengetahui tentang kepindahannya. Alamat rumahnya belum ia berikan kepada siapa-pun.

Ia tak putus asa, ia sangat yakin rahmat Allah Maha luas dan Allah Maha mendengar doa hamba-Nya.

�Allah sami�ud do�a� Ia mengulang-ulang dalam hati.

Kemudian, ia segera mengambil mushaf dan membaca ayat-ayat Al Qur�an terus menurus, butiran air mata tak henti-henti menetes hingga membasahi jilbab dan hanya berharap pertolongan Allah.

Ia teringat tentang cerita Maryam yang mendapat rezeki dari Allah dan segera ia membaca surat Ali�Imran ayat 27 : Maka Tuhannya menerimanya dengan penerimaan yang baik dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik, dan Allah menjadikan Zakaria pemeliharaannya. Setiap Zakaria masuk menemui (Maryam) di mihrab, dia dapati makanan disisinya. Zakaria berkata, �Hai Maryam, dari mana engkau memperolehnya?� Maryam menjawab, �itu dari Allah.� Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya dengan tiada terhitung.

Berulang kali ia membaca surat Ali�Imran ayat 27.

Membaca dan meresapi terus menerus..., air mata tak henti-henti mengalir...

Tak lama kemudian, ia keluar dari Studentenwohnheim, karena ingin menelpon temannya.

�Entschuldigung, haben Sie vielleicht M�nze?� ia bertanya kepada seorang laki-laki yang tak dikenalnya.

�Ja, hab� ich� laki-laki tersebut memberi M�nze kepada Soleha.

Setelah Soleha menerima M�nze di tangannya, segera ia mengucapkan terima kasih, tetapi ia tak lagi menemui laki-laki tersebut. Laki-laki itu tiba-tiba menghilang.

�Apakah dia malaikat?� pikir Soleha

Soleha masih penasaran dengan seseorang yang baru saja menolongnya.

Ia segera berlari mencari Telefonzelle. Beberapa saat setelah menelpon, ia berjalan menuju ke Studentenwohnheim. Ia hanya berharap pertolongan Allah sangat dekat kepada hamba-Nya.

Sebelum memasuki tangga menuju kamar, kedua matanya melihat Briefkasten yang ada di depannya.

�Ada surat dari siapa ya?� ia hanya bertanya dalam hati.

Ia merasa tak ada temannya yang mengetahui alamat baru-nya.

Pelan-pelan ia membuka Briefkasten

�Bismillahirohmannirrahim� klik terbuka sudah Briefkasten. Tampak didepannya amplop berwarna cokelat tanpa nama pengirim.

�krek.. krek...� ia menyobek perlahan-lahan

Ia sangat kaget tentang isi yang ada di dalam amplop tersebut.

Uang Euro yang tebal ada di amplop tersebut.

�Alhamdulillah.... �

Ia tidak mengetahui siapa yang mengirim amplop tersebut. Soleha sangat bersyukur atas rezeki yang ia terima saat itu, Allah Maha Mendengar do�a hamba-Nya amin.

Allah sami�ud do�a ... Allah sami�ud do�a ... Allah sami�ud do�a

F�r: meine S�sse Schwester Noor in Koeln, vermisse dich so sehr.

Du bist eine starke Frau.

Du bist echt ein Licht in K�ln.

Mugaz Barat, Senin 3 September 2007 pkl.21:59
Oleh: Puri Kusuma Dwi Putri


Das Licht in K�ln : cahaya di K�ln
Medizin : kedokteran
an der Universit�t K�ln : pada Universitas K�ln
Uni / Universit�t : Universitas
Studentenwohnheim : asrama mahasiswa/mahasiswi
Klinik : klinik
Bibliothek : perpustakaan
Sommer : musim panas
Studentenausweis : pengenal mahasiswa/i
Entschuldigung, haben Sie vielleicht M�nze? : permisi, apakah Anda mempunyai uang kecil?
Ja, hab� ich : ya, saya mempunyai
Telefonzelle : telefon umum
Briefkasten : kotak surat
F�r : untuk
meine Suesse Schwester Noor in K�ln : mba Noor-ku yang manis di K�ln
vermisse dich so sehr : sangat merindukanmu
Du bist eine starke Frau : kamu adalah seorang wanita yang kuat
Du bist echt ein Licht in K�ln : kamu benar-benar cahaya di K�ln
[ 0 komentar
]

© 2002-2009 Kafemuslimah.com
Please report any bug to [email protected]
All rights Reserved