|
Cukur Bulu Kemaluan Uneq-Uneq - Friday, 13 June 2008
Tanya:
Assalammualaikum.
Mbak ade, saya pengen nanya, maaf ya sebelumnya kalau pertanyaan saya ini kurang sopan. Begini mbak apa sih hukumnya dalam islam mencukur bulu kemaluan? Dulu saya pernah mencukur bulu kemaluan saya tapi, gak taunya kemaluan saya malah terasa gatal. Saya jadinya merasa gak nyaman, semenjak itu saya gak pernah lagi mencukur bulu kemaluan saya. Dan berapa lama sih mbak tenggang waktu untuk mencukur bulu kemaluan? Apakah sebulan sekali atau setelah selesai haid? Dan apakah ada hadist/dasar lainnya yang menyangkut hal ini? Maaf mbak ya, kalau pertanyaan saya kurang sopan, saya harap pertanyaan saya ini gak usah di tampilkan di halaman website kafemuslimah, cukup saya dan mbak saja yang tau. Saya harap mbak mau membalas pertanyaan saya ini,,sejelas-jelasnya.
Syukron.
Wassalammualaikum.
Jawab�
Wa�alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Ukhti, mencukur bulu kemaluan itu, dalam syariat Islam bukan merupakan perkara wajib juga bukan merupakan perkara haram. Dia dibolehkan untuk siapa yang ingin melakukannya tapi jika tidak mau ya... tidak apa-apa. Jika dilakukan tentu saja akan lebih baik.
�Sepuluh hal yang termasuk fitrah: mencukur kumis, memotong kuku, menyela-nyela (mencuci) jari jemari, memanjangkan jenggot, siwak, istinsyaq (memasukkan air ke hidung), mencabut bulu ketiak, mencukur rambut kemaluan, dan intiqashul maa� (istinja� atau kekurangan air sehingga mengharuskan untuk beristinja� atau membersihkan kotoran setelah membuang hadast besar atau kecil dengan selain air)�. Mush�ab bin Syaibah mengatakan: �Saya lupa yang kesepuluh, melainkan berkumur.�(HR Bukhari Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a , dia mengatakan: Lima perkara yang merupakan bagian dari fitrah: memotong kuku, mencukur kumis, mencabut bulu ketiak, dan mencukur bulu kemaluan dan khitan.� (HR Bukhari Muslim)
Rasa gatal yang timbul merupakan reaksi biasa karena akar-akar rambut yang terpangkas tanpa sengaja juga menggerus permukaan kulit di sekitarnya dan ketika akar-akar rambut itu mulai memanjang (karena tumbuh lagi) dia membutuhkan ruangan di permukaan kulit. Selama periode ini maka kulit terasa gatal. Tapi itu biasa kok. Sama seperti jika kita mencukur bulu ketiak atau bahkan seperti kita mencukur rambut kita (kalau wanita seperti kita mungkin kenangan terakhir mencukur rambut waktu balita ya? Hehehe... Tapi saya dulu, waktu sma pernah sebel sama poni saya, jadi saya cukur poni saya, nah, pas mau tumbuh rasanya gatal sekali dan kalau diraba rasanya seperti keset ijuk, kasar-kasar gitu bagian kening saya. Ya, kurang lebih seperti itulah rasanya)
Untuk menghilangkan rasa gatal, setelah selesai mencukur basuh bagian yang telah tercukur dengan air dingin. Insya Allah rasa gatalnya agak berkurang dikit.
Hikmah mencukur bulu kemaluan itu ada loh ukhti. Yaitu, untuk mengurangi kadar kelembaban di daerah kemaluan kita. Maklum, tinggal di Indonesia itu kan suhunya lembab tapi panasnya terik. Jadi, suka rada-rada gerah. Untuk itu, sirkulasi udara yang cukup tentu amat bagus untuk kesehatan kita (jika tidak mau diserang penyakit yang disebabkan oleh jamur). Nah, daerah kemaluan kan memiliki perlakuan perlindungan berlapis. Keberadaan bulu-bulu tersebut (terlebih jika tidak diringi dengan kebersihan) dapat mempermudah berkembang biaknya jamur. Jika tidak mau mencukur dengan teratur, artinya kamu harus meluangkan waktu untuk menyediakan tempat yang senantiasa kering dan jangan lupa merawat kebersihannya. Ada banyak penyakit yang bisa muncul dari lingkungan vagina yang kotor dan lembab, seperti terserang keputihan, kutuan, kadas/kurap, dan sebagainya. Untuk pemakaian cairan pembersih vagina seperti yang dijual-jual, tidak direkomendasikan oleh dokter-dokter, untuk pemakaian kurun waktu yang lama. Karena cairan tersebut ternyata bisa menyebabkan matinya bakteri-bakteri baik yang justru membantu menghilangkan bakteri-bakteri jahat di sekitar vagina tersebut. Jadi, mencukur bulu-bulu kemaluan sih menurut saya cara yang murah dan efektif dalam rangka menjaga kebersihan dan kelembaban.
Kapan saat mencukurnya? Suka-suka saja sih. Ada yang seminggu sekali, ada juga yang sebulan dua kali tapi ada juga yang sebulan sekali. Terserah saja.
Sampai seberapa habis mencukurnya? Ini juga terserah juga. Mau keseluruhan atau sebagian. Khusus untuk muslimah yang telah menikah, akan lebih baik diskusi dahulu dengan suaminya, karena ini menyangkut selera dan fantasi masing-masing pasangan. Demikian semoga membantu.
Wassalamu�alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ade Anita
[ 1 komentar]
|
|