|
Hukum Mendoakan Orang lain Tidak Bahagia Uneq-Uneq - Wednesday, 16 July 2008
Tanya: Assalamu'alaikum, WR. WB
Sebelumnya saya perkenalkan diri, nama saya ratna. Mba Ade saya ingin menanyakan apakah hukumnya bila mendoakan orang lain agar tidak bahagia, apakah bisa terkabul doa tersebut. Terimakasih
Saya harap Mba Ade membalas ke email saya saja, kalau bisa dijawab secepatnya karena saya sangat butuh itu. Atas bantuannya saya ucapkan banyak terima kasih dan saya mohon maaf kalau ada kata-kata saya yang kurang berkenan.
Jawab:
Wa�alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh Ukhti Ratna
Hm, hukumnya mendoakan orang lain agar tidak bahagia? Kenapa? Apa yang telah terjadi sehingga ingin mendoakan agar orang lain tidak bahagia? Tentu telah terjadi sebuah peristiwa sebelumnya dimana ukhti Ratna ingin mendoakan agar orang lain tidak bahagia. Peristiwa apa itu? Apakah ukhti sudah merasa terzalimi oleh seseorang? Atau telah mengalami sebuah peristiwa penganiayaan yang menyakitkan? Atau telah tersakiti hatinya oleh seseorang hingga menerbitkan dendam kesumat di dalam hati? Sekali lagi, hanya Ukhti Ratna yang bisa menjawab rangkaian pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Sebelum saya memberi jawaban, ada banyak sekali sumber yang mengatakan bahwa doa seorang yang teraniaya atau sedang dizalimi itu akan dimakbulkan oleh Allah SWT. Inilah senjata terakhir yang bisa digunakan oleh orang yang terzalimi untuk memperoleh kemenangan. Apakah ukhti Ratna dalam hal ini termasuk kelompok orang yang sedang terzalimi? Jika iya, saya ikut merasa prihatin. Semoga Allah mengangkat semua persoalan yang membebani pundak ukhti Ratna saat ini dan memberikan yang terbaik bagi ukthi Ratna. Amien.
Nah. Sebelum menghaturkan doa agar orang lain tidak bahagia, saya punya sebuah cerita yang insya Allah sarat dengan ibrah (pelajaran). Begini ceritanya:
Diriwayatkan dari Anas bin Malik, kaum Anshar mengalami kesulitan mengairi ladangnya, karena kekurangan tong air. Mereka kemudian mendatangi Rasulullah SAW dengan harapan beliau SAW dapat memenuhi kebutuhan tong tersebut, atau merencanakan saluran yang dapat mengalirkan air yang melimpah. Rasulullah SAW menemui mereka dan mengucapkan salam tiga kali. Ujarnya,
�Apapun yang kalian minta dariku hari ini pasti akan kupenuhi.� Beliau SAW berkata, �Dan apapun yang aku minta dari Allah untuk keperluanmu, pasti akan Ia beri.�
Mendengar ucapan Nabi SAW tersebut mereka (penduduk Anshar) tersebut berubah pikiran. �Hal terbesar yang dapat kita minta adalah akherat.� Pikir mereka. �Mengapa kita sia-siakan kesempatan berharga ini dengan meminta dunia?�
Mereka berkata kepada yang lain, �Ayolah ktia gunakan kesempatan ini untuk meminta ampunan Allah.� Lalu mereka berkata kepada Nabi, �Mintakanlah kami ampunan Allah.� Segera Rasulullah berdoa, �Ya Allah, ampunilah kaum Anshar, ampunilah anak-anak mereka, ampunilah istri-istri mereka.�
Ukhti Ratna yang dirahmati Allah SWT. Doa seorang yang terzalimi insya Allah akan dimakbulkan oleh Allah SWT. Jadi, bisa dibilang ini merupakan kesempatan emas yang tidak akan terjadi setiap waktu (mana ada kondisi terzalimi yang terus menerus? Jika ada, itu bukan terzalimi namanya, tapi tidak ingin bangkit dengan cara belajar dari kesalahan alias bodoh). Dengan demikian, kesempatan emas dan langka ini, mengapa harus digunakan untuk berdoa demi ketidak bahagiaan orang lain? Mengapa tidak berdoa untuk kebahagiaan diri sendiri saja? Saran saya, jika kamu adalah orang yang terzalimi karena seseorang atau sekelompok orang, maka gunakanlah senjata yang diberikan Allah ini untuk memohon kebahagiaan di dunia dan akherat untuk dirimu sendiri. Jangan gunakan senjata pamungkasmu untuk mencelakakan orang lain.
Islam sendiri melarang ummatnya berdoa untuk mencelakakan orang lain. Sebaliknya, Islam menganjurkan agar ummatnya senantiasa bersikap ikhlas dan tiada jemu menebarkan kebajikan. Hal ini karena esensi dari Islam menginginkan persatuan kaum Muslimin. Untuk terwujudnya persatuan dan persaudaraan antara orang-orang yang beriman maka kita akan dapati banyak sekali peringatan agar menghindari perpecahan dan permusuhan di antara orang-orang yang beriman.
�Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang yang mengerjakan yang ma�ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.� (qs Al A�raf: 199)
�Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.� (Qs Al A�raf: 200)
�Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang sangat besar.�� (Qs Fushilat: 34)
Itulah ciri khas agama Islam yang menyebar ke muka bumi ini dengan hikmah dan perdamaian. Jadi, jika kita bisa memaafkan dan mengikhlaskan yang telah terlanjur terjadi, itu jauh lebih baik daripada menyimpan dendam kesumat yang bisa merusak hati kita.
Untuk dapat memaafkan dan mengikhlaskan apa yang telah terlanjur terjadi, memang bukanlan perkara yang mudah. Tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Mulailah dengan cara yang paling ringan, yaitu katakan pada diri sendiri, �Sudah nggak papah. Saya harus sabar.� Lalu ambil wudhu dan dirikan shalat sunnat dua rakaat dan mulailah berdoa memohon pada Allah, �Allahumma. Lembutkanlah bagiku dalam memudahkan setiap kesukaran, karena sesungguhnya setiap kesukaran itu mudah bagiMu. Dan aku mohon kepadaMu kemudahan serta keselamatan di dunia dan akherat.� (Doa memudahkan setiap kesukaran yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, dirawikan oleh At Thabrani). Setelah itu, lakukanlah dialog dengan Allah. Curhatlah pada Allah SWT tentang kegalauan di dalam hati dan pikiran kalian. Lalu, akhiri dengan dzikir. Insya Allah hal ini akan menjadi obat bagi hati yang terasa sempit dan geram.
Lalu, ketika bertemu dengan orang yang membuat hati kita sakit, berilah dia salam sambil dalam hati mengucapkan, �saya maafkan kamu. Allahumma, bersihkanlah hatiku dari rasa marah, iri, dengki ataupun dendam.� Insya Allah lama kelamaan hati kita akan lebih ikhlas dan orang yang kita benci atau yang membenci kitapun akan berbalik menjadi simpati dan ingin berteman dengan kita (silahkan baca uneg-uneg dengan judul mencintai.... disana saya tulis sebuah kata mutiara Islami, �Cintailah seseorang itu sekedarnya saja, karena bisa jadi dikemudian hari dia akan berbalik menjadi musuh kalian. Bencilah musuh kalian sekedarnya saja, karena bisa jadi dikemudian hari dia akan berbalik menjadi sahabat/kekasih kalian.�).
Demikian dari saya. Mohon maaf jika terdapat banyak sekali kekurangan. Sesungguhnya segala kebaikan dan kebenaran berasal dari Allah dan semua kekurangan berasal dari diri saya.
Wassalamu�alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ade Anita
[ 0 komentar]
|
|