[utama] Alquran | Hadis Qudsi | Hadis Shahih Bukhari dan Muslim |Doa
[Kami] Kontak | Visi & Misi | Iklan | Link Bersama Kami
[ukhuwah] Webmail| Milis | Buku Tamu
HOME
Wanita Bertanya Ulama Menjawab
Uneq-Uneq
Resep
Profil Muslimah
Oase Ilmu
Muslimah & Media
Kisah Nabi
Kiat Muslimah
Jurnal Muslimah
Cantik & Sehat
Bisnis Muslimah
Agenda Muslimah

My Hijjab Vs Bayaran Di atas 6 Digit
Uneq-Uneq - Wednesday, 05 November 2008

Tanya: assalamu 'alaikum warahmatullah wabarakatuh

Saya baru aja gabung di kafemuslimah ini. Jadi rada canggung juga klo mau curhat. I hardly trust people. tapi karna ini dasarnya adalah islam yg beneren, jadi...saya tertarik utk curhat...

Dari TK saya disekolahkan di sekolah islam, jadi udah kenalan dengan hijjab dari usia dini. Meskipun SMA di SMA negeri, tapi saya tetep pake, karena saya gak nyaman kalo keliatan betis & rambut.

Lalu, begitu kuliah dan selanjutnya mulai deh godaan untuk ngelepas hijjab buanyyaak banget. Mulai dari mau ngelamar kerja trus disuruh buka hijjabnya. Tapi setelah 3 ato 4 kali ditolak, akhirnya bisa masuk juga. Itupun ditengah lingkungan non muslim. Bos saya sendiri pun pernah nanya kemungkinan untuk buka hijjab. Tapi saya tanggepin datar.

Begitu saya makin meyakini bahwa hijjab is a must and also is a bless for us - muslimah, saya ditawarin jadi presenter di satu TV swasta, dibayar lebih dari 6 digit. Tapi saya harus buka hijjab. Saya sedih banget, tapi papa saya bilang hijjab nilainya lebih dari itu.

Next masalah laki-laki. I'm 26, single & beberapa kali dekat dengan teman laki2 dan berusaha untuk mengerti dia. Tapi 4 diantara 5 selalu meminta saya melepaskan hijjab atau paling tidak memberikan foto tanpa hijjab. For GOD's sake, I'm not an object, please be understand (itu yang saya katakan, karena saya hampir habis kesabarannya).

Saya tau bahwa ada Grand Plan dari Allah yang maha mencinta, tapi kadang habis kesabaran saya menghadapi realita dimana lingkungan memberi kesempatan lebih untuk mereka yang buka-bukaan. I want to do what I believe (in islam way) and I want to be success doing what I believe (in islam way too). Is it only a dream???

Please give me more spirit to do my activities dan kalo ada masukan untuk network media mana yg bisa saya masuki sebagai muslimah, please be kind and tell me. I'm sooo waiting for it.

Makasiyh untuk segalanya. Semoga Allah slalu memberikan yang terbaik buat mba' ade dan kafemuslimah.com

Wassalamu 'alaikum

Jawab;
Wa�alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Saya setuju dengan apa yang dikatakan oleh ayahmu, ukhti. Hijab itu nilainya jauh lebih dari enam atau sembilan digit nilai uang (bahkan mungkin lebih dari dua belas digit nilai mata uang di Zimbabye pekan lalu, hehehe.... tahu kan kasus inflasi yang tinggi banget di Zimbabye dimana pecahan dua milyar rupiah tuh sudah seperti uang receh saja bagi mereka. Tapi sekarang mah mereka baru saja melakukan pemotongan nilai mata uang alias sanering).

Jika hanya uang dan kedudukan yang kita cari dalam hidup ini, maka sampai matipun hal ini tidak akan pernah dapat kita miliki secara keseluruhan. Mereka terus ada dan bertimbun tapi kehadirannya semu. Tidak nyata. Kita tidak pernah merasa puas memilikinya dan bahkan akan terus merasa kekurangan dan belum mendapat banyak. Perasaan merasa kurang ini akan membuat kita terus mencari dan mengumpulkan tapi tetap saja rasa kurang ini hadir. Inilah ke-semu-an yang saya maksud. Karena itu, jangan pernah menjadikan harta dan kedudukan sebagai tujuan dari hidup kita di dunia ini.

Allah Ta�ala berfirman,
�Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia (dibanding dengan) kehidupan akhirat hanyalah kesenangan (yang sedikit).� (qs Ar Ra�du: 26)


Tujuan kita hidup di dunia ini adalah untuk mencari bekal guna di bawa ke akherat kelak. Disanalah kehidupan yang abadi sedang menanti. Dunia ini hanya bersifat sementara. Jadi, jangan sampai kita terlena di dalamnya. Hm. Karena sejak kecil ukhti sudah mengetahui kedudukan hijab dan sejak kecil juga telah mengikuti sekolah yang berbasis agama Islam, saya jadi yakin pengetahuan agama ukhti lebih banyak dari saya. Dengan demikian saya akan bercerita saja ya untuk menanggapi uneg-uneg ukhti. Anggap saja kita sedang ngobrol.

Beberapa waktu yang lalu, ada seorang saudara saya yang meninggal dunia. Semasa hidupnya dahulu, dia memiliki harta yang amat berlimpah (rumahnya empat lantai yang amat megah dengan elevator mini di tengah ruangan; ada satu lantai yang letaknya lebih rendah dari permukaan tanah atau biasa disebut underground yang diperuntukkan khusus untuk ruang cinema dan sport lounge; dia bahkan memiliki lapangan basket, kolam renang dan tennis indoor sendiri di halaman rumahnya; mobilnya ada enam dan semuanya built up dari merek-merek ternama yang harganya di atas 2 M semua; pinggiran ukiran meja dan kursi atau sofa buatan Eropa yang dia miliki dilapisi oleh emas). Suatu hari dia jatuh sakit, lemah tak berdaya. Dengan koleksi uang yang dia miliki maka berobatlah dia ke rumah sakit dan dokter ternama. Tapi ternyata kekuatan uangnya tidak mampu membeli kesembuhan. Akhirnya dia meninggal dunia dua bulan kemudian. Di hari dia meninggal, ternyata dari sekian banyak timbunan harta yang dia miliki, yang dia bawa ke alam kubur hanyalah selembar kain kaffan serta dua buah kapas untuk menutup kedua lubang hidungnya. Liang kubur yang dia tempati, keluarganya harus mengontrak kepada PEMDA DKI selama tiga tahun. Padahal luas liang kubur tersebut kecil sekali, sempit pula. Tidak sebanding dengan rumah megah yang dia miliki selama ini. Ketika istrinya ingin memperindah tanah pekuburannya dengan bangunan nisan yang megah, sang pemilik kontrakan (PEMDA DKI) tidak memperbolehkan. Ada ketentuan bahwa yang boleh dibangun di atas makam tersebut hanyalah batu nisan dengan lebar yang sudah ditentukan serta hanya boleh ditanam rumput saja. Lain tidak boleh. Akhirnya, harta benda yang dia miliki pun tertinggal di dunia.

Satu tahun kemudian, istrinya menikah lagi. Pusaranya pun akhirnya tidak pernah lagi dikunjungi. Dengan demikian, setelah sekian puluh tahun bekerja siang malam mengumpulkan harta kekayaan dan meningkatkan kedudukan demi gengsi diri, pada akhirnya tidak ada bekasnya sama sekali. Sia-sia. Sesungguhnya, hanya ada tiga hal yang kita bawa hingga ke alam kubur kelak. Yaitu, doa anak yang sholeh; ilmu yang bermanfaat dan diamalkan oleh orang lain; serta sedekah yang kita berikan.

Cerita lain, ada lagi nih ukhti. Ini juga tentang saudara saya. Orangnya cantik meski suaminya tidak terlalu kaya. Teman-temannya banyak. Entah bagaimana, akhirnya saudara saya ini tergoda untuk mengikuti trend yang terjadi di seputar teman-temannya. Dan memang pada akhirnya dia menjadi sosok yang bukan lagi sekedar cantik saja, tapi juga keren, trendy dan terlihat �modern�. Pokoknya amat metropolis deh. Kulitnya putih mulus, bening dan licin meski anaknya sudah tiga orang dan usianya sudah di atas 35 tahun; tapi dia terlihat seperti masih di bawah 30 tahun. Sampai akhirnya aib yang dia tutupi selama ini dibongkar oleh Allah SWT. Ternyata, hutang kredit cardnya amat tinggi. Jumlahnya ratusan juta rupiah. Semua orang kaget, terutama suaminya. Rupanya semua hutang tersebut dia dapatkan untuk membayar biaya sosial yang memang tinggi. Untuk pergi pelesiran dengan teman-teman, untuk membeli pakaian-pakaian yang indah, untuk perawatan salon kecantikan, untuk biaya pembelian barang-barang kecantikan, dan sebagainya. Suaminya marah besar. Bahkan, sudah tidak mempan lagi air mata yang mengalir di wajah cantiknya yang dahulu selalu terlihat seperti butiran mutiara yang jatuh di pipi nan putih dan mulus. Akhirnya, setelah beberapa bulan, wajah cantiknya pun pudar sedikit demi sedikit karena terlalu banyak pikiran. Prihatin sekali kisahnya. Teman-temannya yang banyak, semua hilang tak ada kabarnya setelah mendengar kabar dia terlilit hutang yang amat besar tersebut. Nabi SAW bersabda, �Tidaklah dunia dibandingkan akhirat melainkan seperti salah seorang dari kalian meletakkan jari-jarinya ke laut, maka lihatlah apa yang dibawa jari-jarinya.� (HR Muslim dari Al Mustaurid Al Fihri)

Saya punya banyak sekali cerita-cerita nyata seperti di atas yang berasal dari saudara-saudara saya. Semua sarat dengan hikmah dan pelajaran betapa tidak berartinya segala sesuatu yang bersifat keduniaan.

Bisa jadi, mereka yang terlihat senang dan makmur serta hidup dalam keadaan berkelimpahan dilihat oleh orang lain sebagai sosok yang memiliki segalanya. Mungkin saja bagi mereka mendapatkan sesuatu itu seperti menjentikkan jemari tangan saja. Tapi, belum tentu mereka bahagia. Saya punya banyak teman dan saudara yang jika saja uang yang mereka miliki dikumpulkan di satu tempat maka kolam renang ukuran olimpiade adalah tempatnya ternyata sepakat menyatakan bahwa kebahagiaan tidak didapat dari banyaknya jumlah uang yang mereka miliki. Kebahagiaan juga tidak dapat diperoleh dari kecantikan yang mereka miliki. Atau tingginya status kedudukan di masyarakat.

Allah Ta�ala berfirman tentang kisah Qarun (seorang yang amat kaya raya yang diceritakan dalam Al Quran),
�Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dalam kemegahannya; berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia, �Semoga kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun, sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar.� Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu, �Kecelakaan besar bagi kalian, pahala Allah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal shaleh dan pahala tidak diperoleh kecuali oleh orang-orang yang sabar.� Maka Kami benamkan Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi, maka tidak ada baginya satu golongan pun yang menolongnya dari adzab Allah dan ia tidak termasuk orang-orang yang dapat membela diri. Dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Qarun berkata, �Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hambaNya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya kepaa kita. Dia benar-benar membenamkan kita. Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari.� Negeri Akhirat itu kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di bumi dan kesudahan itubagi orang-orang yang bertakwa.� (qs Al Qashash: 79 � 83).

Dalam surat lain, Allah Ta�ala berfirman,
�Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.� (qs Al Kahfi: 7)

Dengan demikian, jika ada sesuatu yang bersifat semu, tentu ada yang bersifat abadi dan nyata. Itulah alam akherat. Tempat surga dan neraka berada. Di tempat inilah asal muasal makhluk ciptaan Allah berada. Hanya saja, karena surga menghendaki yang baik dan tunduk serta taat kepada Allah SWT saja yang berdiam di dalamnya, maka Syetan yang sombong dikeluarkan dari surga. Syetan amat sakit hati karena dikeluarkan dari surga. Lalu, dia pun berupaya agar manusia juga bisa ikut dikeluarkan dari surga. Adapun Adam a.s, manusia pertama yang mendiami surga, terpedaya oleh Syetan sehingga diapun dikeluarkan dari surga. Hanya saja karena Adam a.s bersedia meminta maaf, maka Allah Ta�ala menurunkannya ke bumi untuk menjalani taubat. Tidak langsung ke neraka seperti halnya Syetan. Syetan yang bukan hanya sombong, tapi juga iri dan dengki, tidak bisa menerima ini. Maka diapun meminta izin pada Allah untuk menggoda Adam dan keluarga serta keturunannya. Barang siapa yang bisa dia goda akan ikut jejaknya ke neraka. Tapi yang tidak terpedaya, akan kembali ke surga. Allah Ta�ala memberi izin pada Syetan untuk melakukan ini dengan memberi tahu bahwa kepada manusia-manusia tersebut, Allah akan memberi pengetahuan pada mereka cara agar terhindar dari tipu daya Syetan.

�Iblis menjawab, �Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan.� Allah berfirman, �Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.�� (qs Al A�raaf: 14 -15)
�Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus.� (qs al A�raaf: 16)

Akhirnya, jadilah dunia ini menjadi sebuah saringan yang amat efektif terhadap semua manusia yang diciptakan Allah Ta�ala. Barang siapa yang terseleksi dan berhasil lolos dari tipu daya dunia dan godaan Syetan maka dia insya Allah akan kembali ke surga Allah yang indahnya tak dapat dikatakan dengan kata-kata, dan tak dapat dilukiskan. Surga yang didalamnya mengalir sungai-sungai bening, pemandangan yang benar-benar indah, dikelilingi oleh bidadari dan bidadara dan yang paling mendebarkan dan ditunggu-tunggu oleh para penghuni surga adalah; perjumpaan dengan Rasul SAW dan juga perjumpaan dengan Allah Subhanahu Wa Ta�ala.

�Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah Arasy-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya.� (qs Huud: 7)

�Supaya Allah memisahkan (golongan) yang buruk dan yang baik dan menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya di atas sebagian yang lain, lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya, dan dimasukkan ke dalam Neraka Jahanna. Mereka itulah orang-orang yang merugi.� (qs Al Anfaal: 37)

�Lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.� (qs Thaha: 123)

�Sesungguhnya orang-orang yang berdosa berada dalam kesesatan (di dunia) dan siksa dalam neraka.� (qs Al Qamar: 47)

�Janganlah kami berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan (pula), sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan.� (qs An Nisa: 104)

Dengan demikian ukhti, tetap istiqamahlah dalam menjalankan syariat Islam dan ibadah-ibadah yang telah ditentukan oleh Allah Ta�ala. Nggak usah sedih dengan berbagai macam cobaan dan ujian yang bermacam-macam bentuk dan macamnya (ini nasehat untuk diri saya sendiri juga). Insya Allah kita semua bisa selamat dari ujian dunia dan godaan Syetan yang terkutuk dan insya Allah kelak kita semua akan memperoleh ganjaran yang lebih baik di akherat kelak. Amien.

�Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini).� (qs Al Kahfi: 10)

Demikian semoga bermanfaat. Maaf jika ada kesalahan.
Wassalamu�alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ade Anita

[ 0 komentar
]

© 2002-2009 Kafemuslimah.com
Please report any bug to [email protected]
All rights Reserved