[utama] Alquran | Hadis Qudsi | Hadis Shahih Bukhari dan Muslim |Doa
[Kami] Kontak | Visi & Misi | Iklan | Link Bersama Kami
[ukhuwah] Webmail| Milis | Buku Tamu
HOME
Wanita Bertanya Ulama Menjawab
Uneq-Uneq
Resep
Profil Muslimah
Oase Ilmu
Muslimah & Media
Kisah Nabi
Kiat Muslimah
Jurnal Muslimah
Cantik & Sehat
Bisnis Muslimah
Agenda Muslimah

Menggabungkan Puasa Sunnah dan Puasa Wajib
Uneq-Uneq - Saturday, 24 January 2009

Tanya: Assalamualaikum Wr.Wb Mbak Anita, saya ingin bertanya mengenai, bagaimanakah bila kita berpuasa sunnah dg niat qadla ramadhan dan apakah ada hadist yang menguatkannya? Tolong disebutkan hadistnya kalo ada!
Terima kasih atas perhatiannya.

Jawab:

Wa�alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Meng-qadla puasa ramadhan itu tidak boleh digabung dengan melakukan puasa sunnah. Misalnya, kamu puasa hari senin, lalu niatnya bayar puasa ramadhan dan puasa sunnah hari senin, ya�. Nggak boleh. Mengapa? Kedua jenis puasa ini amat berbeda ukhti. Yang satu adalah puasa wajib yang satunya sunnah. Puasa ramadhan itu hukumnya wajib. Jika kita tidak melakukan puasa ramadhan maka kita wajib membayarnya diwaktu lain diluar bulan ramadhan (lihat Al baqarah: 185). Tapi jika kita melakukan puasa sunnah, lalu kita batal ditengah hari, maka kita tidak punya kewajiban untuk membayarnya dihari yang lain. �Janganlah seorang istri berpuasa, sementara suaminya ada di rumah, kecuali dengan izinnya melainkan puasa ramadhan.� (Hr Abu daud dari Abu Hurairah)

Puasa wajib dibulan ramadhan itu terikat oleh waktu (mustaqillah); dia hanya dikerjakan di bulan suci ramadhan saja dan terikat oleh ketentuan waktu dari terbitnya fajar shadiq sampai terbenamnya matahari. Sedangkan puasa sunnah tidak terikat oleh waktu.

Dari Aisyah r.a, yang mengatakan, �Bahwa Nabi saw pernah masuk ke kediaman sebagian istrinya, kemudian beliau bertanya �Apakah ada makanan?� Maka karena mereka menjawab, �Tidak ada�, beliau bersabda, �Kalau begitu saya puasa.� (HR Muslim). Jadi, niat puasa sunnah boleh dilakukan setelah matahari terbit dan terang (boleh berniat disiang hari).

Karena bersifat wajib maka puasa ramadhan itu jika belum dibayar terhitung hutang, sedangkan puasa sunnah jika belum pernah dikerjakan pun tidak terhitung hutang.

�Datang seorang sahabat menemui Nabi saw. Lalu bertanya, �Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia dalam keadaan menanggung (kewajiban) puasa sebulan, apakah saya boleh berpuasa untuknya?� jawab Nabi saw, �Ya, itu hutang kepada Allah yang lebih berhak ia bayar.� (HR Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas ra).
Jadi, kerjakan sendiri-sendiri saja ukhti. Niat dan hukumnya kan beda.

Demikian semoga bermanfaat.
Wassalamu�alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ade Anita

[ 0 komentar
]

© 2002-2009 Kafemuslimah.com
Please report any bug to [email protected]
All rights Reserved