|
Bingung Menghadapi Pertengkaran Ortu Uneq-Uneq - Wednesday, 18 February 2004
AssalamuÂ’alaikum wr wb
Saya H, akhwat, 23 tahun, lagi bingung ngadepin ortu. Mereka selalu bertengkar karena ibuku seorang yang sangat cemburuan juga bertemperamen sangat kasar. Memang dulu papiku pernah berselilngkuh tapi sekarang papi tidak pernah melakukan hal itu lagi tapi rasanya ibuku tidak pernah bisa memaafkan dia. Akhirnya di rumah selalu ribut. Aku kadang malu dan kesal liat ortuku seperti itu. Duh.. gimana dong ngadepin keduanya, aku sayang pada keduanya tapi ibuku terlalu emosian orangnya dan sebaliknya papi orangnya terlalu dingin sehingga kadang membuat ibu kian emosi (ibuku pergi dari rumah saat ini).
Ibu jika sedang marah tidak hanya marah ke papi tapi juga pada kita anak2nya, bahkan sampai main tangan segala. Duh, gimana dong, tolongin ana, ana nggak tau mesti gimana ngadepin ibu yang temperamental kayak gitu dan sering “out of control”. Ana betul2 stress nih, tidak bisa menyelesaikan tuga akhir dan skripsi. Minta saran dan doanya ya, please….
WassalamuÂ’alaikum wr wb
AssalamuÂ’alaikum Wr Wb
Ukhti H yang dirahmati Allah SWT
...saya bisa mengerti kegelisahan, kegundahan dan kelabilan perasaanmu saat ini...saya harap kamu bisa menenangkan diri dan tetap bersabar......
...ada masalah orang tua yang hanya mereka saja yang tahu; kadang masalah itu sedemikian beratnya hingga rahasia masalah itu tetap mereka sembunyikan di kepala mereka tetapi kecamuk di dalam dada tidak bisa diajak kompromi sehingga melahirkan penolakan fisik di antara mereka satu sama lain... saya yakin, kedua orang tua kamu menginginkan masalah yang mereka hadapi bisa selesai dan mereka saat ini juga sedang memikirkan jalan terbaik untuk pasangan masing-masing dan untuk anak-anak mereka.
Dalam hal ini, saya bisa memahami kepenatan pikiran dan kejenuhan menghadapi ortu yang selalu ribut. Perasaan sedih itu muncul karena kamu masih memiliki rasa cinta dan hormat pada keduanya dan kamu juga berpengharapan agar keduanya bisa rukun dan bahagia kembali.
Jadi... yang saya bisa utarakan pertama kali adalah, "jangan sedih yah...jangan masalah ortu ini membuat kamu stress...". Masih ada teman yang mau menghiburmu... yang pertama harus kamu lakukan adalah :
1. Bujuk ayah kamu untuk menjemput ibu kamu pulang lagi ke rumah..
Kamu utarakan saja bahwa siapapun yang salah (kalau memang ada yang salah) maka yang terbaik adalah yang memulai meminta maap. Kalau ternyata sulit, kamu bisa minta tolong pada sahabat ayah kamu, atau sahabat ibu kamu atau orang lain yang disegani dan dekat dengan mereka untuk mengingatkan mereka bahwa anak-anak mereka tanpa mereka sadari telah menjadi korban perseteruan mereka.. waktu kamu minta tolong ini, jangan sampai detil masalahnya kamu ceritakan juga. Biar bagaimanapun, adalah tugas kita sebagai anak2 untuk ikut serta menutupi aib keluarga kita.
2. Pelan-pelan...jadilah "teman" untuk ayah dan ibumu.
Kamu memang anak mereka, tapi cobalah tempatkan diri sebagai pihak yang netral, yang tidak memihak pada siapapun dan karenanya bersedia mendengarkan masalah yang sebenarnya. Nanti, pelan-pelan, baru kamu utarakan pendapat netral kamu sebagai anak apa yang menurut kamu baik dan buruk (please, jaga kenetralan dan ketidak berpihakan kamu. Berat memang, tapi sekali kamu berpihak pada salah satu maka ada pihak lain yang akan menutup diri dan menjauh dari keluarga kalian dan bisa jadi justru memicu terjadinya perceraian, naudzubillahmin dzalliik).... yang lainnya adalah...
3. Jangan sampai masalah rumah ini membuat kamu lari dari rumah...
saya bisa merasakan perasaan kamu saat ini... kamu tidak rela dirimu diperlakukan secara kasar oleh ibumu untuk kesalahan sepele yang sebenarnya bisa diperbaiki, kamu juga tidak suka melihat ayah kamu diperlakukan dan dituduh semena-mena tanpa perlawanan; kamu juga merasakan udara panas di dalam rumah karena seringnya terjadi pertengkaran; kamu juga merasakan sempitnya ruangan dan rumahmu dari waktu ke waktu karena atmosfir ketegangan yang beredar; dan masih banyak lagi
tapi...bersabarlah....sesungguhnya, pada saat semua orang diliputi ketegangan, diam betul-betul menjadi emas. Karena dalam diam, kamu mengistirahatkan otak dan pikiran kamu sejenak agar kamu bisa melihat persoalan secara lebih objektif. Dengan pikiran yang lebih objektif tersebut, insya Allah kamu bisa lebih mendapatkan ketenangan. Kamu kerjakan segera tugas yang ibu atau ayah kamu berikan, kamu sekolahlah seperti biasa, dan jangan ikut-ikutan beri komentar jika mereka bersitegang.
Berdzikirlah di dalam hati kamu, yakinlah, Allah pasti akan memberikan pertolongan-Nya. Kalau semuanya sudah terasa menyesakkan dada kamu, ambil pulpen dan buku diary, tumpahkan kekesalan kamu di dalamnya, setelah tenang, shalat dan berdoalah... Semoga Allah mau membukakan mata hati kedua orang tua kamu dan melapangkan dada mereka untuk saling mengikhlaskan dan saling memaafkan....
Satu hal lain yang juga penting disini adalah jaga diri kamu untuk selalu berhati-hati menghadapi segalanya.
Saya hanya mengingatkan...terkadang; ketika persoalan yang datang kian menghimpit dada dan jawaban serta penyelesaian yang ditunggu tidak kunjung tiba, manusia sering menjadi hilang kesabarannya. Masa krisis ini sering dimanfaatkan oleh syaithan yang memang selalu pandai mencari celah untuk mempengaruhi manusia agar lupa dan meninggalkan Allah...
Mereka mulai mencari penyelesaian sendiri dan mencari tempat sandaran yang lain. Tidak hanya berupa alam gaib dengan segala kejadian fantastik dan mistisnya tapi juga alam maya dengan narkobanya; atau perhiasan dunia berupa segala macam kesenangan (seperti minuman keras, judi, dll) yang mereka yakini bisa menghilangkan masalahnya.... kalau sudah begini, tidak ada yang ingat bahwa semuanya itu hanyalah penyelesaian semu.... Itu sebabnya pada Ukhti H (juga teman-teman lain yang senasib) saya ingatkan untuk hati-hati memilih teman di saat krisis sekarang ini. Tidak jarang ada "oknum" teman yang tidak segan menawarkan penyelesaian "alternatif" untuk masalah yang sedang dihadapi (seperti menawarkan pergi ke dukun; menawarkan shabu-shabu atau ganja atau pil-pil ajaib yang bisa melupakan segalanya; atau mengajak ke diskotik, tempat yang tidak pernah ada duka di dalamnya dan banyak yang menyangka yang ada disana hanya tawa kesenangan....).
Hati-hati... Jadikanlah sabar dan shalat selalu sebagai penolongmu. Allah akan selalu bersama orang yang sabar.... Kalau kita selalu berusaha untuk mendekatkan diri pada Allah, tentu Allah juga akan dekat pada kita; kalau kita sudah dekat; insya Allah permohonan kita akan dikabulkanNYA... mintalah agar mata hati kita dibukakan-Nya hingga kita bisa melihat yang benar sebagai sebuah kebenaran yang sesungguhnya dan itulah yang harus ditegakkan sedangkan yang salah menjadi musnah dan mudah kita meninggalkannya...mintalah agar dada kita dilapangkan-Nya, hingga kita bisa mengikhlaskan segalanya dan mudah memaafkan orang lain (dan kedamaian akan segera menyusul dengan sendirinya).....
Jadi orang tua itu sama sulitnya dengan jadi anak... dan pekerjaan untuk saling memahami satu sama lain pun tidak kalah sulitnya...stay istiqamah, is the best one...
...sabar yah.....saya tahu saya cuma teman biasa, tapi kamu bisa kontak email saya untuk ngobrol lebih banyak.....
Semoga Allah memudahkan jalan untuk apa yang ingin kamu capai dan meridhainya...
WassalamuÂ’alaikum wr wb
Ade Anita [ 0 komentar]
|
|