[utama] Alquran | Hadis Qudsi | Hadis Shahih Bukhari dan Muslim |Doa
[Kami] Kontak | Visi & Misi | Iklan | Link Bersama Kami
[ukhuwah] Webmail| Milis | Buku Tamu
HOME
Wanita Bertanya Ulama Menjawab
Uneq-Uneq
Resep
Profil Muslimah
Oase Ilmu
Muslimah & Media
Kisah Nabi
Kiat Muslimah
Jurnal Muslimah
Cantik & Sehat
Bisnis Muslimah
Agenda Muslimah

Perdarahan Setelah Persalinan: Penyebab dan Antisipasinya
Cantik & Sehat - Wednesday, 03 March 2004

Perdarahan setelah persalinan masih menjadi salah satu dari penyebab utama kematian ibu dalam persalinan. Karena
itu, setiap pasangan yang sedang menanti kelahiran sang buah hati hendaknya mengetahui dan mengantisipasinya
sedini mungkin.

Secara normal, setelah janin lahir, beberapa menit kemudian terjadi pelepasan plasenta (ari-ari) yang disertai sedikit perdarahan, sekitar 500 – 600 ml. Yang dimaksud “perdarahan” disini adalah volume darah yang melebihi 600 ml dalam 24 jam setelah janin dan plasenta lahir. Beberapa penyebabnya yaitu:

1)Atonia uteri, yaitu kelelahan pada otot rahim sehingga tidak mampu lagi untuk berkontraksi. Padahal kontraksi otot rahim ini berperan dalam “pengikatan” atau penutupan pembuluh darah rahim yang terbuka akibat pelepasan plasenta. Faktor predisposisi terjadinya atonia uteri antara lain :


  • umur yang terlalu muda atau terlalu tua

  • sering dijumpai pada wanita yang sering melahirkan

  • proses persalinan yang lama

  • tindakan operatif dan pembiusan

  • rahim terlalu teregang dan besar, misalnya pada hamil kembar, cairan ketuban terlalu banyak (hidramnion), atau
    janin besar

  • kelainan rahim, misal: tumor di otot rahim (mioma uteri)

  • faktor sosioekonomi: malnutrisi


  • 2) Adanya sisa plasenta dan selaput ketuban. Beberapa menit setelah janin lahir, biasanya segera diikuti pelepasan dan pengeluaran plasenta. Sisa plasenta
    yang masih menempel di rahim akan menyebabkan pembuluh darah tetap terbuka. Pengeluaran plasenta bisa juga terhambat oleh kandung kemih atau rektum yang penuh. Oleh karena itu, sebaiknya
    sebelum melahirkan, para ibu BAK (buang air kecil) dan BAB (buang air besar) terlebih dahulu.

    3)Robekan jalan lahir

    4)Penyakit darah, yaitu kelainan pembekuan darah.

    Untuk mengantisipasinya, maka para ibu hamil, terutama yang memiliki faktor predisposisi di atas atau pernah mengalami riwayat perdarahan dalam persalinan, sangat
    dianjurkan:

  • kontrol rutin ke bidan/dokter: sampaikan/ceritakan jika ibu pernah mengalami perdarahan dalam persalinan

  • jangan mengkonsumsi jamu-jamu atau obat tanpa indikasi kuat serta dalam pengawasan dokter

  • lakukan senam hamil yang dapat menguatkan otot-otot rahim saat persalinan

  • jika pernah mengalami perdarahan pada persalinan sebelumnya, maka sebaiknya ibu bersalin di Rumah Sakit atau sarana pelayanan kesehatan dengan fasilitas memadai untuk kasus ini

  • mulailah mendaftar nama/alamat/nomor telepon anggota keluarga atau orang lain yang memiliki golongan darah yang
    sama dengan ibu, serta memohon kesediaannya untuk mendonorkan darah jika dibutuhkan segera.


  • Semoga bermanfaat.
    Farida Megalini
    [ 0 komentar]

© 2002-2009 Kafemuslimah.com
Please report any bug to [email protected]
All rights Reserved