|
Dia Merenggut Paksa Mahkotaku Uneq-Uneq - Wednesday, 18 February 2004
Assalamu'alaikum wr.wb
Saya X, 22 tahun, dan msih singgle. teman saya memaksa saya melakukan hubungan suami istri. Saya menolak tapi saya tidak berdaya menghadapinya karena dia lebih kuat dari saya. Sejak kejadian itu saya merasa kehilangan kepercayaan diri karena mahkota yang selama ini saya jaga dirampas begitu aja. namun yang menjadi pertanyaan saya selama ini kenapa ketika itu saya tidak melihat bercak darah keperawanan.padahal itu untuk yang pertama kalinya bagi saya.dan saya merasa sakit/nyeri tatkala sibejat itu melampiaskan birahinya.
yang ingin saya tanyakan sama kawan2 disini, apakah selaput dara yang merupakan tanda keperawanan seorang gadis itu akan pecah ketika dapat tekanan keras dari luar?.apakah setiap perawan itu akan mengeluarkan darah tatkala pertama kali melakukan hubungan badan dengan lawan jenisnya.lalu bagaimana menurut tinjauan agama,apakah saya dihukumi sebagai orang yang berzina sementara itu bukan kemauan saya.
saya sangat berharap sekali pada setiap orang yang membaca kata hati saya untuk memberikan tangapan dan sumbangan sarannya atas musibah yang menimpa diri saya sekarang ini.terima kasih
WaÂ’alaikumsalam wr wb
AssalamuÂ’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ukhti X yang dirahmati Allah SWT. Gimana kabar kamu sekarang ? Aku baru saja membaca postingan dari kamu dan merasa ikut prihatin karenanya.
HmmÂ… aku sendiri adalah seorang ibu rumah tangga, berusia 32 tahun dengan dua orang anak. Ikut duka cita yah dik atas musibah yang adik alami.
HmmÂ… Mbak akan coba jawab pertanyaan kamu dulu yah. Setiap wanita memang memiliki selaput dara di bagian dalam vaginanya.Yaitu sebuah selaput tipis yang menutupi bagian awal leher rahim. Karena letaknya yang berada paling depan, pada banyak orang selaput dara ini diidentikkan sebagai tanda keperawanan seorang gadis.
Muncul sebuah mitos tertentu bahwa seorang perawan itu akan selalu menampakkan berkas bercak darah pada saat mereka pertama kali melakukan hubungan seksual intercourse/SI (hubungan seksual layaknya suami istri). Itu hanya mitos. Pada kenyataannya, keberadaan selaput dara pada tiap-tiap orang itu berbeda sebagaimana berbeda-bedanya mulut rahim seseorang. Ada yang bersifat elastis ada yang tidak elastis. Pada mereka yang bersifat elastis, maka setelah melakukan SI beberapa kali dengan suaminya-pun keadaan mereka masih seperti layaknya seorang gadis perawan. Sebaliknya, pada mereka yang tidak elastis, pada mereka, karena sifat ketidak elastisan selaput dara yang mereka miliki maka mereka akan mengalami luka (dan ditandai dengan keluarnya bercak darah) ketika mereka pertama kali melakukan SI, setelah itu, selanjutnya mereka akan ‘sedikit berbeda’.
Selain itu, ada kondisi lain dimana ketika hubungan SI ini dilakukan seorang gadis tidak mengeluarkan bercak darah meski dia sebelumnay tidak pernah melakukan SI dengan siapapun, seperti pernah mengalami kecelakaan, karena berolahraga, atau karena sebuah tindakan medis tertentu. Pada umumnya, tidak bisa dibedakan antara mereka yang masih “perawan” dan “tidak perawan lagi”.
Untuk kasus pemerkosaan (bisa dikatakan bahwa apa yang kamu alami ini adalah kasus pemerkosaan). Hal ini tergantung dari seberapa besar kekerasan yang kamu alami dalam tindak pemerkosaan tersebut. Karena, pada beberapa kasus pemerkosaan, maka ada kondisi dimana lelaki melakukan tekanan yang “kuat” dan “kasar” sehingga terjadi luka yang cukup parah pada wanitanya. Biasanya, untuk kasus-kasus ini akan dilakukan visum dokter. Bekas luka yang tertinggal akan diperiksa barulah kemudian hasilnya akan tampak dan hasil pemeriksaan ini berguna jika dari pihak wanita ingin menuntut keadilan hukum atas lelakinya (tahukah kamu, bahwa kadang hukum itu memang perlu ditegakkan agar lelaki yang bertindak jahat tersebut tahu bahwa tindakannya salah dan jera melakukannya atau setidaknya tidak lagi mengulanginya pada orang lain).
Tapi, jika kejadiannya sudah cukup lama, tentunya selain visum dokter juga diperlukan saksi. Nah, kembali pada kamu sendiri, apakah kamu ingin maju ke pengadilan untuk menuntut teman lelaki kamu itu atau tidak. Hal ini karena ada beberapa konsekuensi yang mesti kamu sandang karenanya, termasuk di dalamnya bahwa semua orang akan tahu apa yang sudah kamu alami..
HmmÂ… bisa dikatakan, karena peristiwa tersebut di luar kehendak kamu, maka insya Allah kamu tidak termasuk golongan orang yang berzina. Segala sesuatu itu dilihat dari niat seseorang ketika melakukan sesuatu. Dalam hal ini, kamu sama sekali tidak menginginkannya, bahkan kamu merasa terpaksa dan teraniaya karenanya, sehingga kedudukan kamu menjadi berbeda dengan mereka yang dimasukkan ke dalam golongan pezina (itu kesimpulanku dari melihat kasus yang kamu alami saat ini, WallahuÂ’alam).
Mungkin akan berbeda jika dari pertama dan dalam proses yang berjalan kamu memang mengarahkan dan berniat untuk melakukan SI dengannya; atau kamu pada awalnya menolak tapi seterusnya menerima begitu saja tanpa ada perlawanan yang berarti (atau bahkan kamu menikmatinya); pada kondisi seperti ini barulah kedudukan kamu sama dengan mereka yang pezina.
Meski begitu, hendaknya kamu tetap menelusuri jalan orang-orang yang bertobat. Yaitu ada kehendak di dalam hati dengan belajar dari kesalahan yang lalu agar peristiwa itu tidak terulang lagi dan secara istiqamah terus mendekatkan diri pada Allah SWT.
Ada beberapa hal yang mungkin bisa kamu ambil hikmahnya. Pertama, mulai sekarang, pergaulan dengan lawan jenis itu hendaknya lebih hati-hati. Jaga sikap kamu, agar mereka menaruh “respek” padamu. Bisa dilakukan dengan cara, mulailah memperhatikan cara kamu berpakaian, agar tidak lagi menarik perhatian mereka atau dengan menjaga sikap agar mereka tidak tergoda untuk melakukan yang tidak-tidak.
Kedua, jika memang harus bertemu dengan lawan jenis, usahakan jangan hanya berdua-duaan saja. Tapi sertakan selalu orang ketiga di antara kalian. Insya Allah itu akan lebih aman bagimu.
Ketiga, jangan lemah. Karena kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di waktu yang akan datang, maka ada baiknya jika kita mempersiapkan diri untuk menghadapi keadaan yang tidak kita inginkan. Ilmu bela diri mungkin bisa dipelajari karena bisa melindungi diri sendiri. Tapi jika sulit, usahakan ada sesuatu yang mudah diraih untuk melindungi diri kamu sendiri. Seperti membawa selalu pepper spray di dalam tas (ini adalah serbuk merica berbentuk cair yang disemprotkan pada mata orang jahat yang mengganggu. Akibatnya akan menimbulkan kebutaan setengah jam atau lebih sehingga memberi peluang bagi wanita untuk melarikan diri. Jika tidak ada bisa diganti dengan minyak semprot beralkohol mungil. Letakkan benda ini di dalam tas atau dompet atau saku pada tempat yang mudah diraih olehmu. Semuanya bisa diperoleh di apotik atau supermarket besar.).
Satu hal terakhir yang mbak rasa penting disini adalah : Kamu tidak perlu merasa minder atau kecil hati karena peristiwa musibah yang kamu hadapi ini. Berdoalah selalu pada Allah SWT, minta pada-Nya untuk senantiasa memberikan yang terbaik bagi kamu atas musibah yang kamu hadapi ini. Sabar dan ikhlaskan yah dik, jangan terlalu membenamkan diri dalam kesedihan dan keterpurukan terlalu lama. Semoga musibah yang kamu alami ini bisa memberikan titik terang bagimu untuk mencapai hal yang lebih baik dari apa yang sudah kamu capai di hari-hari kemarin dalam mencari keridhaan Allah SWT.
Dari Az Zuhri dari Urwah dari Aisyah Radhiyallahu Anha yang berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Tiadalah satu musibah yagn meninpa seorang Muslim, melainkan dengannya Allah menghapus kesalahan-kesalahannya hingga duri yang mengenainya.”(Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim).
Terakhir. Emailku selalu terbuka jika kamu ingin curhat atau bertukar pikiran([email protected]).
Wassalamu'alaikum Wr Wb [ 0 komentar]
|
|