|
Gimana Caranya Supaya Berminat untuk Menikah Uneq-Uneq - Wednesday, 03 March 2004
Mbak Ade yg amat baik, langsung aja salam kenal dari aku. Sekalian aku mau nanya nih, tolong kasih solusi dan jalan keluar. Saat ini aku adalah staff acc di sebuah perusahaan swasta. Aku sudah lama punya hububungan khusus dengan mantan teman kuliahku dulu. Kami sudah hampir 7 tahun saling menjajaki (tidak pacaran seperti kebanyakan yang dilakukan remaja atau pemuda/pemudi lainnya). Dia sangat menjaga dan mengerti aku, sekaligus menuntunku sehingga aku alhamdulillah tetap bisa khusyuk dan insya alloh tetap pada ajaran yang benar. Pokoknya dia segala-galanya bagi aku. Dia sangat taat beragama, mbak. Dia benar-benar ingin melanjutkan hubungan ini ke pernikahan. Tetapi bagaimana aku harus bertindak sementara kakak perempuanku yg usianya 3 tahun lebih tua dari aku, sampai saat ini kelihatannya belum akan berumah tangga. Bagaimana nih mbak?
Jawab:
AssalamuÂ’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ukhti bisa bicarakan persoalan di atas pada kakak ukhti. Gunakan proloog bagaimana ukhti bertemu dengan pria tersebut, lalu menjalin hubungan dan sekarang hubungan tersebut sudah semakin serius dimana sang pria berkeinginan untuk mengajak ukhti menikah dengannya. Lalu lihat reaksi kakak.
Katakan (jelaskan dengan kalimat yang akrab) pada kakak bahwa sebuah hubungan antara lelaki dan perempuan itu jika berlama-lama justru hanya akan membawa fitnah pada keduanya, dan tentu saja lebih banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya.
Kemudian tanyakan padanya, apakah dia bersedia jika ukhti melangkahi beliau dengan cara menikah terlebih dahulu dengan sang pria tersebut (karena pada dasarnya sebenarnya antara ukhti dan pria tersebut insya Allah sudah siap untuk berumah tangga dan punya keinginan untuk itu). Jika ternyata kakak ukhti tidak bersedia dilangkahi tanyakan pada kakak ukhti, berapa lama ukhti harus menunggu beliau?
Jika ada waktu, ukhti bisa juga kemukakan maksud ini pada kedua orang tua ukhti. Sekali lagi, kemukakan tentang perjalanan hubungan yang sudah lama dan sekarang berkembang menjadi hubungan serius antara dua orang yang sudah siap berumah tangga dan sudah punya keinginan untuk itu.
Saya tidak tahu apakah ukhti dekat dengan kedua orang tua ukhti. Umumnya seorang anak jika tidak dekat dengan kedua orang tuanya, tetap punya kecenderungan untuk lebih merasa dekat dengan salah satu diantara keduanya. Ukhti bisa meminta pendapat orang tua ukhti dalam hal ini, termasuk masalah kakak ukhti yang belum punya tanda-tanda untuk menikah. Paling tidak, orang tua ukhti tahu bahwa salah satu anaknya sudah siap untuk menikah dan sudah punya pasangan untuk pelaksanaannya.
Setidaknya, jika orang tua tidak setuju aturan adik boleh melangkahi kakak, orang tua ukhti bisa mendesak sang kakak untuk mulai memikirkan tentang rumah tangga, mencarikan pasangan pada sang kakak jika ternyata sang kakak tidak tahu siapa yang bisa jadi pasangannya, atau memberi batas toleransi untuk akhirnya menyetujui aturan adik boleh melangkahi kakak.
Adapun pacar ukhti, ajak dia ke rumah untuk bertemu dengan orang tua ukhti (hanya jika ukhti sudah mengemukakan masalah tersebut pada kedua orang tua ukhti dan kakak ukhti). Lalu minta dia untuk mengemukakan maksud baiknya pada kedua orang tua ukhti tersebut. Jika perlu sekaligus memberi pengertian pada kedua orang tua ukhti bahwa tidak baik berlama-lama menjalin hubungan serius antara pria dan wanita yang sudah sama-sama punya keinginan untuk menikah dan sudah siap untuk menikah.
Jangan lupa dirikan shalat tahadjud dan memohon pada Allah SWT agar diberi kemudahan untuk memperoleh apa-apa yang Allah ridhai bagi diri ukhti.
WallahuÂ’alam.
Semoga bermanfaat.
WassalamuÂ’alaikum Waarahmatullahi Wabarakatuh
Ade Anita [ 0 komentar]
|
|