[utama] Alquran | Hadis Qudsi | Hadis Shahih Bukhari dan Muslim |Doa
[Kami] Kontak | Visi & Misi | Iklan | Link Bersama Kami
[ukhuwah] Webmail| Milis | Buku Tamu
HOME
Wanita Bertanya Ulama Menjawab
Uneq-Uneq
Resep
Profil Muslimah
Oase Ilmu
Muslimah & Media
Kisah Nabi
Kiat Muslimah
Jurnal Muslimah
Cantik & Sehat
Bisnis Muslimah
Agenda Muslimah

Ibuku Pergi Menghadap Ilahi
Uneq-Uneq - Wednesday, 18 February 2004

AssalamuÂ’alaikum wr wb

Mbak, aku lagi sedih nih. Ibundaku meninggal dunia beberapa waktu yang lalu. Kepergian bunda menghadap Illahi, membuat aku seperti kehilangan keseimbangan. Banyak saran dan masukkan yang kuterima baik dari teman ataupun dari e-mail yg sering kubaca. Tapi akhir-akhir ini aku sering teringat saat kritis bunda, dan aku merasakan kerinduan yang amat sangat..aku ingat ketika aku terus mendampingin beliau yang sedang sakit karena beliau memang ingin selalu dilayani olehku. Pendek sekali rasanya waktu yang tersedia bagi kami karena aku sendiri juga harus bekerja.

aku mohon bantuan teman-teman apa yang sebaiknya aku lakukan..

WassalamuÂ’alaikum wr wb

AssalamuÂ’alaikum wr wb

Temanku Yang di rahmati Allah SWT
HmmÂ… aku bisa mengerti apa yang kamu alami saat ini. Memang sangat berat rasanya kehilangan sesuatu yang sangat kita cintai. Terlebih, kamu berada disisinya ketika saat-saat kritis terakhir kehidupannya. Tapi begitulah kehidupan.

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan Hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.”(qs.21: 35).

Innalillahi wainna ilaihi rajiun, sesungguhnya segala sesuatunya itu hanya kepunyaan Allah dan akan kembali pada Allah.

Sesungguhnya, kematian itu mengajarkan kita pada satu hal dalam hidup ini, yaitu bahwa tiada sesuatupun yang bersifat abadi di dunia ini. Seberapa besarpun rasa cinta yang kita miliki, dan seberapa luaspun perhatian dan perlindungan yang kita berikan pada yang kita cintai, tetap saja kita tidak bisa memilikinya selamanya. Semua hanyalah milik Allah semata dan semua akan kembali pada Allah SWT (seperti halnya kita sendiri, kita tidak tahu kapan waktunya akan menjelang tapi kematian pasti akan menjemput kita juga).

Tahukah kamu ?
Pada segala sesuatunya, sesuatu itu baru terasa begitu berharga justru ketika kita menyadari bahwa kita sudah kehilangan sesuatu tersebut. Kita sering lupa, bahwa apa yang kita genggam hanyalah amanat yang bersifat sementara. Karena keasyikan menimang sesuatu yang kita anggap milik kita selamanya itu, kita sering kali tidak mengindahkan kehadirannya. Bahkan tak jarang, kita sering tidak begitu menghargainya (baca= meremehkan kehadirannya). Sehingga ketika kita dihadapkan pada sebuah kenyataan bahwa kita akan berpisah dengannya, kita baru sadar bahwa waktu yang kita miliki untuk memuliakan amanat tersebut sangatlah pendek. Sering kali, rasa bersalah karena telah mensia-siakan waktu yang selama ini telah diberikan pada kita berubah menjadi sebuah kerinduan untuk dapat mengulang kembali saat bahagia ketika bersamanya.

SabarÂ… Allah sedang menguji kita dengan sebuah pelajaran tentang kematian dan ketidak abadian. Semua memang kepunyaan Allah dan akan kembali pada Allah jua. Allahlah yang Maha Abadi, sehingga hendaknya kita hanya berharap akan menemui Dzat Yang Maha Abadi itu kelak dalam keadaan yang paling baik. Dan Allah juga yang Maha Berkuasa atas segala sesuatunya, sehingga hendaknya kepada Allah jualah kita semua berpengharapan dan memohon petunjuk.

Jadi sekali lagi. Sabar dan ikhlaskanlah segala sesuatunya. Allah sungguh sedang mengajari kita dengan sebuah pelajaran tentang kematian dan ketidak abadian, agar kita tidak lengah dan lalai dalam mengarungi perjalanan di dunia ini.

Tapi bukan berarti segala sesuatunya itu menjadi terputus begitu saja. Masih ada satu kunci untuk mewujudkan kerinduan yang kamu miliki saat ini. Yaitu dengan menghaturkan sebuah doa bagi ibumu. Bukankah doa anak yang shaleh akan didengar oleh Allah dan merupakan satu-satunya jembatan yang tak putus meski kematian sudah memisahkan kalian. Haturkanlah doa bagi ibumu, itulah obat bagi semua kerinduan yang kamu miliki saat ini. Insya Allah ibumu akan lebih berbahagia di alam sana ketimbang mendengar suara tangis kerinduan dan kesedihanmu. Pada saatnya nanti, kamu, saya, dan kita semua tentu akan dijemput pula dengan kematian.

Jadi sekali lagiÂ… berdoalah untuk beliauÂ… Hmm.. berikut ini ada sebuah lagu/nasyid tentang IBU yang sangat saya sukai. Semoga kamu juga menyukainya. Tak lupa saya sertakan beberapa doa yang diambil dari Al Quran dan Hadits.

KASIH IBU
(lagu : Suara Persaudaraan)
Ibarat sinar mentariÂ…. Begitulah kasih ibu
Sepanjang zamanÂ…. Tak kan terbalas
Terurai begitu indahnya

Di usia yang telah senja.. Kau berkenan memanggilnya
Aku rela dalam ridha-MuÂ….. tawakkalku pada-Mu

Kasihilah dia di sanaÂ…. Di dalam kesendiriannya
Lapangkanlah alam kuburnyaÂ…. Terangilah dengan cahaya-Mu

Duhai RabbiÂ…. Ampunilah dia
Sejahterakan dengan nikmat-Mu.. yang tak pudar ditelan masa
Izinkanlah kami meminta

“Allahumma, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, dan
kasihanilah mereka sebagaimana mereka telah mendidikku sewaktu aku masih kecil.”
“Allahumma, lapangkanlah untukku dadaku.” (qs 20 : 25)
“Allahumma, ampunilah dosa kami dan dosa saudara-saudara kami yang
telah mendahului kami dengan membawa iman, dan janganlah Engkau jadikan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sungguh Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (qs 59 :10) “Sesungguhnya kami adalah adalah milik Allah, dan kepada-Nya pula kami dikembalikan. Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibahku, dan berilah aku ganti yang lebih baik daripada musibah yang aku terima.” (HR Abu Dawud).

“Allahumma, sungguh aku memohon kepada-Mu ampunan dan keselamatan di dunia dan akhirat.”(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

WassalamuÂ’alaikum wr wb
Ade Anita
[ 0 komentar
]

© 2002-2009 Kafemuslimah.com
Please report any bug to [email protected]
All rights Reserved