[utama] Alquran | Hadis Qudsi | Hadis Shahih Bukhari dan Muslim |Doa
[Kami] Kontak | Visi & Misi | Iklan | Link Bersama Kami
[ukhuwah] Webmail| Milis | Buku Tamu
HOME
Wanita Bertanya Ulama Menjawab
Uneq-Uneq
Resep
Profil Muslimah
Oase Ilmu
Muslimah & Media
Kisah Nabi
Kiat Muslimah
Jurnal Muslimah
Cantik & Sehat
Bisnis Muslimah
Agenda Muslimah

Mohon Kelapangan Dada, Kemudahan Menyelesaikan Urusan
Wanita Bertanya Ulama Menjawab - Wednesday, 03 March 2004

“Rabbisyrah lil shadrii, wa yassir lii amrii, Wahlul’uqdatam mil lisaanii, yafqahuu qaulii”
artinya: Wahai Tuhanku, lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah segala urusanku. Lepaskanlah halangan dari lidahku, agar mereka memahami ucapanku.” (Qs Thaaha 20: 25-28).
Penjelasan:

Ketika Nabi Musa as, diperintahkan Allah untuk mendatangi FirÂ’aun dan pengikutnya guna menyampaikan seruan tauhid dan melakukan keadilan, beliau memohon kepada Allah supaya dibebaskan dari rasa gugup dan rasa takut. Musa memohon kepada Allah agar dadanya dilapangkan dan pekerjaannya dimudahkan supaya dapat menyampaikan seruan kepada FirÂ’aun dan pengikutnya dengan sikap tegas dan dengan cara yang mudah. Selain itu, Nabi Musa yang kelu lidahnya memohon agar lidahnya dijadikan lancar mengucapkan kata-kata apa saja. Karena kelancaran lidah dalam mengucapkan kata-kata sangat berperan besar dalam memudahkan pendengarnya memahami ucapannya.

Nabi Musa menyadari bahwa orang yang mendengar ucapan yang keluar dari lidah yang kelu bisa menimbulkan kesalahpahaman terhadap pengucapannya. Karena itu, orang yang berbicara dengan orang lain sangat perlu mengucapkan kata-katanya dengan jelas. Dengan kata-kata yang jelas itu pendengar dapat mengerti apa yang dimaksud oleh pengucapnya. Itulah sebabnya Nabi Musa memohon kepada Allah agar lidahnya dijadikan lancar dalam mengucapkan semua kata yang ingin dikeluarkannya dan pendengarnya dijadikan mudah memahaminya.

Doa Nabi Musa as di atas memberi pedoman bahwa bila kita merasa gugup dan takut menyampaikan kebenaran kepada orang lain, maka hendaklah kita memohon kepada Allah supaya rasa gugup dan takut itu dihilangkan dari hati kita. Dengan demikian, kita dapat menyampaikan kebenaran dan peringatan dengan jelas dan mudah kepada orang yang menjadi sasaran kita sehingga maksud kita menyampaikan seruan dan pembicaraan kepada mereka tercapai.

Doa Nabi Musa di atas memberikan pelajaran kepada kita, antara lain:
1. Ketika kita menyampaikan pembicaraan dan isi hati kepada lawan bicara, kita perlu bersikap tenang dan berpikiran jernih.
2. lawan bicara akan mudah memahami maksud pembicaraan kita bila kita dapat menyampaikannya dengan sikap tenang dan ucapan yang jelas.

Doa Nabi Musa di atas bisa kita contoh dalam menghadapi siapa saja yang menjadi lawan bicara. Sering kali bila kita berbicara dengan orang lain timbul perasaan gugup dan sulit mengungkapkan isi hati kepada yagn bersangkutan. Ini terjadi terutama bila kita berbicara di hadapan umum. DI hadapan lawan bicara yang jumlahnya banyak sangat memerlukan kata-kata yang jelas danmudah dipahami. Supaya harapan kita tercapai, hendaklah kita berdoÂ’a dengan doÂ’a di atas sebelum kita menyampaikan pembicaraan kepada lawan bicara atau berpidato di hadapan orang banyak. Insya Allah, dengan doÂ’a tersebut pembicaraan kita dapat dipahami oleh lawan bicara sehingga tujuan kita berbicara kepada yang bersangkutan berhasil dengan baik.
WallahuaÂ’lam.

Sumber: Drs. Muhammad Thalib, “Doa dalam Al Quran dan Penjelasannya”, penerbit: Irsyad Baitus Salam.


[ 0 komentar
]

© 2002-2009 Kafemuslimah.com
Please report any bug to [email protected]
All rights Reserved