[utama] Alquran | Hadis Qudsi | Hadis Shahih Bukhari dan Muslim |Doa
[Kami] Kontak | Visi & Misi | Iklan | Link Bersama Kami
[ukhuwah] Webmail| Milis | Buku Tamu
HOME
Wanita Bertanya Ulama Menjawab
Uneq-Uneq
Resep
Profil Muslimah
Oase Ilmu
Muslimah & Media
Kisah Nabi
Kiat Muslimah
Jurnal Muslimah
Cantik & Sehat
Bisnis Muslimah
Agenda Muslimah

Menghilangkan Sifat Emosional
Uneq-Uneq - Wednesday, 03 March 2004

Tanya: assalammu'alaikum...
mengapa ya kok ana tidak bisa mengendalikan emosi dan air mata?
dan mengapa ana tidak bisa lemah lembut, serta kalo bersuara keras banget. bagi ukhti yang tahu solusinya, tolong beri solusi pada ana. jazakumullah. wassalammu'alaikum

jawab:

AssalamuÂ’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dari email ukhti, tampaknya ukhti seorang yang gugup jika berhadapan dengan orang lain. Karena perasaan gugup itu, maka muncul sebuah pertahanan dalam diri dengan munculnya sifat sensitif (ditandai dengan cepat keluarnya air mata dan sulit mengendalikan emosi), serta perilaku mekanisme pertahanan diri yang lain seperti bersuara keras dan sulit bersikap lemah lembut.

Ukhti Yang dirahmati Allah SWT
Saya tidak tahu berapa usia ukhti saat ini dan apa kegiatan ukhti. Tapi gambaran diri yang ukhti miliki saat ini tersebut, rasanya muncu karena ukhti kurang memiliki wawasan luas dalam bergaul. Ukhti cenderung untuk menutup diri dalam pergaulan sehari-hari. Itu sebabnya ketika berhadapan dengan orang lain, ukhti tidak siap untuk berkomunikasi dengan mereka, akibatnya ukhti cenderung untuk kembali menarik diri dengan cara berperilaku tidak lemah lembut dan bersuara keras; kalaupun terpaksa ikut maka ukhti akan merasa bahwa ukhti berada di sudut dimana tidak ada lagi tempat untuk lari sehingga emosi dan airmata pun tidak dapat dikendalikan.

Saran saya, cobalah ukhti banyak ikut kegiatan dimana kegiatan tersebut memungkinkan ukhti untuk bertemu dengan banyak orang dan keberadaan para anggota di kegiatan tersebut adalah aktif, bukan pasif (jangan ikut kegiatan dimana para anggotanya hanya menjadi penonton saja, tapi cobalah cari kegiatan dimana para anggotanya juga menjadi pelaku). Mungkin kegiatan seperti kegiatan olah raga, atau kegiatan kesenian, atau pengajian berkelompok (bukan pengajian jamaah dan monolog), atau kegiatan penelitian (kalau di kampus ikut KKN atau proyek penelitian yang turun ke masyarakat), dll.

Jika sudah bergabung dengan kegiatan tersebut di atas, cobalah latih diri ukhti untuk bicara di depan orang lain. Caranya, simak pembicaraan mereka baik-baik (jadilah pendengar yang baik dahulu), lalu pada bagian dimana ukhti tahu dan mengerti beri komentar sedikit demi sedikit dengan hati-hati. Tidak usah sungkan untuk mengatakan “saya tidak tahu” jika ukhti memang tidak tahu, tapi jangan diam saja jika ukhti tahu dan paham tentang sesuatu. Dengan begitu, orang lain akan merasa bahwa ukhti bisa diajak bicara. Selalu berusaha untuk bersikap ramah pada semua orang adalah sesuatu yang terpuji dan membuat orang lain merasa dekat dan aman untuk berbagi cerita. Lontarkan pujian jika memang seseorang patut menerima pujian tapi jangan terlalu royal melontarkan pujian karena hanya akan memberi kesan pujian yang dilontarkan adalah basa basi.
Selain itu, penting juga di waktu luang ukhti isi dengan membaca berbagai jenis bahan bacaan. Ambi buku, sembarang buku, lihat daftar isinya dan baca bagian dimana ukhti tertarik untuk mengetahuinya. Banyak membaca akan membuat seseorang memiliki banyak pengetahuan. Dengan demikian, dia insya Allah bisa dengan mudah bergabung dalam berbagai situasi pembicaraan. Banyak membaca juga membuat seseorang memiliki keluasan cakrawala berpikir sehingga membantu kita untuk memahami sebuah fenomena dan secara tidak sadar membuat persiapan diri sendiri jika fenomena itu berada di hadapan kita.

Rajin membaca autobiografi dan biografi seseorang juga bagus (bahkan meski itu kisah fiktif sekalipun). Karena kita bisa melihat belajar dari pengalaman orang lain, menyesuaikan diri dengan kemampuan diri sendiri dan pada akhirnya berusaha untuk mengambil yang baik dan membuang yang buruk untuk dikenakan pada diri sendiri.

Nah, ukhti. Dicoba yah. Semua masalah yang ukhti hadapi itu bisa diatasi dengan rajin melatih diri sendiri. Jika orang lain bisa, kenapa kita tidak?

Semoga bermanfaat
WassalamuÂ’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ade Anita




[ 0 komentar
]

© 2002-2009 Kafemuslimah.com
Please report any bug to [email protected]
All rights Reserved