|
Bagaimana Caranya Lepas dari Mantan Pacar Uneq-Uneq - Wednesday, 03 March 2004
Assalamualaikum
Mba. Sebelumya salam kenal dari saya, langsung aja ya mba ke pokok masalah nya. Gini lho mba, aku pernah pacaran ama cewe yg namanya Z. Kebetulan aku pacaran dah lebih dari dua tahun kami pacaran dari semenjak kami SMA, hubungan saya dan keluarga nya bisa di bilang baek sekali.
Dari sekian lama kami pacaran kami juga pernah putus nyambung beberapa kali. Mba aku juga pernah punya temen deket namanya Si B, dulu kami sering jalan dia juga punya Cewe, malah kami saling cerita tentang masalh kami berdua. Pada suatu ketika Cewe saya,saya kenalin dengan teman saya itu. Kbetulan saya baru aja putud dengan Z(CEWE SAYA).
Saya sering cerita dengan teman saya si B tentang masalah saya terutama masalah saya dengan pacar saya (si Z) dia selalu memberi dukungan kepada saya kalo saya dan cewe saya bakal bersatu kembali. Pada suatu ketika kami lagi ada acara malam tahun baru di rumah teman saya, dan saya datang dengan teman saya B . dan disana juga ada mantan Cewe saya si Z .
Mungkin dari situ mereka jadi akrab. Pada suatu hari teman saya melihat meraka lagi jalan ke Mall depok dengan begitu mesranya. Tapi saya tidak percaya begitu aja sebelum saya melihat dengen mata kepala saya sendiri. Tapi malam harinya setelah teman saya lihat meraka lagi makan , dan kebetulan saya juga pas mau makan di tempat itu. Dari situ saya sudah mulai curiga dengan meraka. Dan ternyata kecurigaan saya benar Mba kalo mereka ternyata sudah menajalin hunbungan khusus (pacaran).
Tapi Mba walau saya tau mereka sudah pacaran tapi saya bertanya dengan mantan saya itu tetep tidak mengakui. Tapi Mba walaupun saya dengan mantan saya sudah putus tapi hubungan saya tetep seperti biasa/ tetap akbrab seperti kami masih pacaran. Pada suatu ketika mantan saya cerita kalo mereka teranyata memang sudah pacaran.
Walaupun saya merasa kepukul dengan cerita itu tapi saya berusaha untuk menghargai kejujuran nya. Hari demi hari kami (saya dan mantan saya)tetap seperti biasa, malah seperti layak nya orang pacaran. Tapi Mba hubungan saya dengan teman saya Si B jadi jauh, itu datang dari diri saya sendiri karena saya merasa sudah di khianati.
Saya dan mantan saya sering jalan bareng , tapi dari hubungan kami berdua ternyata temen saya si B atau cowonya mantan saya itu sendiri ternyata tidak suka dan slalu menaruh curiga.
Mba yang inggin saya tanyakan adalah bagai mana caranya biar saya bisa melupakan mereka karena saya sudah terlanjur sakit hati oleh meraka, atau apa yang meski saya lakukan. karena setiap saya ingin menjauh dari mereka atau khususnya mantan cewe saya slalu ada dia; hubungan saya memang selama ini hubungan selain ketemu kami slalu telfon-telfonan (dengan mantan saya). jadi saya meski gimana donk Mba. saya juga pernah bilang sama mantan saya kalo kita gaQ usah berhubungan lagi baik telfon ataupun langsung.
Tolong donk Mba saya di kasih saran dan apa yang
meski saya lakukan.
Sebelum nya saya UCAPIN BANYAK
TERIMA KASIH ya Mba
Wassalam
H
Jawab:
AssalamauÂ’alaikum
Hm. Ada dua hal yang ingin saya katakan disini. Pertama, saya mengerti apa yang kamu rasakan saat ini. Kamu merasa kecewa, ya? Saya pikir itu adalah suatu hal yang wajar. B adalah orang yang pernah mendukung kamu, pernah menjadi seseorang yang kamu percaya sebagai tempat “curhat”. Kini B memiliki hubungan yang khusus dengan Z, mantan pacar kamu. Kemudian kini B menjadi berubah sikap, kamu merasa selalu dicurigainya. Kamu merasa terpukul tetapi tetap berusaha untuk tetap berlapang dada. Kamu pun merasa disalahkan dan kamu berusaha menetralisir suasana. Namun ternyata kondisi tidak semudah itu karena ternyata Z masih tetap menghubungi kamu. Padahal kamu telah menegaskan kepadanya untuk tidak berbuat hal itu lagi.
Mangapa Z seperti itu, ya? Jika memang Z betul-betul teman baik kamu, bukankah seharusnya dia lebih bisa memahami dirimu? Dan lagi, alasan kamu putus dengan mantan pacar kamu, kenapa, ya? Kira-kira ada hubungannya tidak, H? Mungkin karena kamu yang lebih tahu permasalahannya secara keseluruhan, kamu bisa mengambil langkah bijak (yang paling baik diantara yang terbaik) pada saat mempertegas pada Z dan juga pada diri kamu bahwa kamu berkeinginan untuk menuntaskan permasalahan ini.
Tapi satu kenyataan yang seharusnya kamu sadari adalah, sebenarnya, kamu dan mantan kamu itu (B) sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Artinya, kamu dan B sama-sama bebas untuk menentukan langkah selanjutnya (mau melanjutkan hubungan dengan kamu dan lalu menikahimu atau membina hubungan dengan orang lain dan menikah dengannya). Jadi, tidak usah sakit hati jika sahabat dekatmu kini menjalin hubungan “asmara” dengan mantanmu. Yang bisa kamu lakukan sebagai seorang sahabat yang baik adalah mengikhlaskan hubungan tersebut dan membantu mereka agar mereka tidak melakukan kesalahan seperti (yang mungkin saja) pernah kamu perbuat dahulu serta mensupport agar B dan Z bisa segera melangkah ke pernikahan sehingga hubungan asmara yang terjalin lebih suci dan diridhai oleh Allah SWT.
Kedua, saya melihat bahwa kamu telah meyatakan ingin betul-betul lepas dari masalah ini, bukan? Itu bagus! Saya dukung itu! Mengapa? Sebab waktu dan energi yang kamu miliki pada saat ini terlalu sayang bila dipergunakan untuk memikir masalah yang berkaitan dengan B dan Z. saran saya: GET YOUR FUTURE. Tuliskan visi kamu kedepan, rincikan perencanaannya secara realistis, sinergikan dengan potensi yang ada di dalam diri kamu, kemudian asah terus potensimu, kembangkan dan berikan yang terbaik untuk orang banyak.
Saudara H
Apapun masalah yang kita miliki, sekecil apapun, akan menjadi besar apabila kita melihatnya terlalu dekat. Ambillah sebuah benda yang menurut kamu tidak bernilai dan tidak menarik. Kamu bisa mengambil benda apa saja. Kamu letakkan di depan matamu. Setelah itu, ambillah benda-benda lain yang kiranya lebih menarik, lebih menyenangkan yang kamu pikir lebih bernilai dan berharga dari pada benda yang kamu ambil awal tadi. Ambil benda-benda yang menarik itu di depannya dan lebih dekat dengan mata kamu. Semakin banyak benda yang kamu anggap lebih menarik dan menyenangkan kamu ambil, benda yang kamu ambil di awal tadi tentu akan semakin tersingkir kebelakang dan menjauh dari hadapan mata kamu. Benda yang sebelumnya terlihat begitu besar karena terletak di depan mata tersebut pun kini terlihat lebih kecil. Benda tersebut terlihat lebih kecil bukan karena kamu melempar benda itu jauh-jauh, tetapi karena kamu memang mengetahui mana yang lebih menarik dan bernilai untuk dilihat.
Artinya, sebenarnya masalah kamu itu tidak seberat yang kamu pikirkan. Kamu merasa rumit karena setelah kamu putus dengan B, kamu ternyata merasa masih menyintainya tapi di saat kamu ingin kembali padanya ternyata sahabat kamu Z sudah mengambil kesempatan itu. Percayalah, masalah ini bisa diselesaikan jika saja kamu sudah mengikhlaskan berakhirnya hubungan kamu dengan B dan bersabar dengan mencoba untuk berharap pada Allah, agar Allah memberi ganjaran pada kesabaranmu itu dengan memberi ganti yang hilang dengan yang lebih baik lagi. Kamu harus tetap yakin bahwa segala sesuatu yang baik dalam pandanganmu, belum tentu baik dalam perhitungan Allah. Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi makhluknya. Bisa jadi, B memang tidak cocok untuk jadi pasangan kamu di masa yang akan datang dan di sisi wakatu dan tempat yang lain ada pasangan jodohmu yang sedang menunggu saat untuk bertemu denganmu. Nah, kenapa harus menghabiskan energi untuk memikirkan yang sudah hilang jika sekiranya ada yang lebih baik untuk diraih? Waktu yang tersisa bisa dipakai untuk menggali semua potensi diri dan meningkatkan kapasitas dirimu hingga ketika saatnya tiba kelak, kamu memang memperoleh “the right women in the right time” dan kalian sungguh bisa mewujudkan sebuah keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah. (wallahu’alam).
Saudara H
saya paham, masalah kamu dengan B dan Z tidak sederhana. Setelah kamu tidak berhubungan secara intens dengan B dan Z mungkin ada beberapa hal yang masih tersisa. Misalnya, mungkin berkaitan dengan kekecewaan kamu pada mereka. Namun saya yakin, waktu akan menyembuhkan.
Semoga bisa menjawab pertanyaan kamu, ya.
WassalamuÂ’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Kajian Pemberdayaan Anak, Keluarga dan Komunitas Kesos-FISIP UI
[ 0 komentar]
|
|