[utama] Alquran | Hadis Qudsi | Hadis Shahih Bukhari dan Muslim |Doa
[Kami] Kontak | Visi & Misi | Iklan | Link Bersama Kami
[ukhuwah] Webmail| Milis | Buku Tamu
HOME
Wanita Bertanya Ulama Menjawab
Uneq-Uneq
Resep
Profil Muslimah
Oase Ilmu
Muslimah & Media
Kisah Nabi
Kiat Muslimah
Jurnal Muslimah
Cantik & Sehat
Bisnis Muslimah
Agenda Muslimah

Bagaimana untuk mengetahui apakah Allah mengabulkan Doa
Wanita Bertanya Ulama Menjawab - Sunday, 18 July 2004

Kafemuslimah.com Soal: Saya berdo’a kepada Allah, minta dipanjangkan umur atau minta ditambah rizki, adakah dikabulkan oleh-Nya akan permintaan saya itu?

Jawab: Do’a. Yang dimaksud dengan do’a dalam Islam adalah meminta dengan hati yang ikhlas kepada Allah, dengan keyakinan bahwa hanya Allah-lah yang bisa mengabulkan permintaannya itu.

Yang harus diingat berkenaan dengan isi permintaan disini adalah bahwa permintaan tersebut bukanlah sesuatu yang keluar dari ketentuan atau peraturan yang berkenaan dengan sebab-sebab yang telah diatur oleh Allah. Allah telah menerangkan dalam Qur’am, bahwa Ia tidaklah akan mengubah aturan yang telah diperbuat-Nya.

Firman Allah: ”Tidaklah engkau akan memperoleh perubahan pada peraturan Allah itu.” (Al-Ahzab: 62)

Seorang yang meminta supaya bertambah rizki atau ilmu itu, mestilah lebih dahulu berusaha bekerja, untuk mencari rizki itu, mestilah lebih dahulu berusaha bekerja untuk mencari rizki atau ilmu, karena Allah tidaklah akan menurunkan hujan mas atau perak atau ilmu dari langit.

Orang yang bermaksud supaya bertambah hartanya atau ilmunya, tidaklah cukup dengan membaca do’a saja. Dengarlah kata Umar ra:

”Janganlah kamu tinggal diam daripada mencari rizki dengan berkata: “ya Allah! Berilah aku rizki”, karena kamu telah ketahui bahwa langit itu tidaklah menurunkan hujan mas atau perak.”

Dan sabda Nabi saw:
Artinya: “Kalau kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, maka Ia akan memberi rizki kepada kamu sebagaimana Ia beri rizki kepada burung, yang pagi-pagi berjalan dengan perut kosong, dan petang-petang kembali dengan perut yang penuh.”
(HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Di hadits itu, dinyatakan oleh Nabi saw bahwa burung itu diberi rizki, karena usahanya, yaitu ia meninggalkan tempatnya pergi berjalan ke lain tempat buat berusaha mencari rizki, tetapi bukanlah ia tinggal diam di tempatnya saja. Dan firman Allah:

”Allah menjadikan kamu dari dari bumi dan Ia tuntut supaya kamu usahakan dia (makmurkan dia)” (qs Hud: 60)

Dan firman Allah:”Kami telah jadikan siang hari itu buat tempat usaha” (qs An-Naba: 11)

Dan sabda Nabi saw:
“Sebaik-baik usaha itu adalah usaha orang yang bekerja dengan jujur.”


Dalam Quran dan hadits-hadits Nabi, banyaklah yang menyuruh kita berusaha dan bekerja. Kalau sekiranya rizki itu bisa didapati dengan semata-mata do’a saja, tentulah kita tidak disuruh Allah berusaha, seperti dengan jalan berdagang, bertani, bertukang, tetapi bukan meminta-minta, karena meminta-minta itu dilarang oleh Agama,kecuali bagi orang yang miskin.

Dengarlah sabda Nabi saw:
Siapa yang meminta-minta padahal ada padanya makanan yang cukup, maka berarti ia mengumpul-ngumpulkan bara jahannam. (Di waktu itu) berkata sahabat-sahabat (yang mendengar): “Ya Rasulullah! Bagaimanakah orang mempunyai makanan yang cukup itu?” Jawab Rasulullah: “Yaitu orang yang ada mempunyai makanan cukup untku pagi dan petangnya.” (HR Ahmad dan Abu Dawud)

dan sabda Rasulullah:
”Barangsiapa meminta-minta akan harta manusia untuk dikumpul, sesungguhnya berarti ia telah meminta-minta akan bara api neraka. Oleh sebab itu bolehlah ia pilih, apakah ia mau sedikit dari bara itu atau ia mau banyak.” (HR Ahmad dan Muslim)

Adapun do’a itu memang perlu, karena Nabi namakan dia “ibadat” dengan sabdanya:
”Do’a itu ialah ‘ibadat, seraya Nabi membaca akan firman Allah “Berdo’alah kepadaKu, niscaya Aku akan terima permintaan kamu.” (HR Abu Dawud)

Do’a seseorang itu bisa dikabulkan oelh Allah, kalau ia berdo’a dengan sungguh-sungguh dan ikhlas sambiil mengerjakan sebab-sebab yang bisa menyampaikan kepada maksud itu. Umpama: bekerja, berdagang, bertani, menjaga kesehatan, belajar atau sebagainya sambil berdo’a kepada Allah mudah-mudahan Ia hasilkan (wujudkan) maksud itu.

Dan kalau seorang mau panjang umur, maka hendaklah ia jaga kesehatannya, dengan mengatur makan, minum, pekerjaan, tidur dan menjaga kebersihan di badan, pakaian, makan, minum dan sebagainya, sambil ia meminta, mudah-mudahan Allah panjangkan umurnya.

-------- semoga bermanfaat
Disunting dari buku A. Hassan, “Soal Jawab tentang Berbagai Masalah Agama”, Penerbit: CV Diponegoro.

[ 0 komentar
]

© 2002-2009 Kafemuslimah.com
Please report any bug to [email protected]
All rights Reserved