|
nggal Di Luar Negeri, Bingung Menghadapi Suami Yang Keberatan Istrinya Mengenakan Jilbab Dan Tentang Shalat Di Jamban Uneq-Uneq - Sunday, 18 July 2004
ar mandi dan kuburan.” (HR. Abud Dawud)
Hmm.. sekedar kenang-kenangan nih, siapa tahu bisa jadi masukan. ^_^
Dulu saya waktu ada di Sydney, saya tidak pernah shalat kamar mandi (meski kamar mandi disana umumnya kamar mandi kering tapi tetap kamar mandi dan kamar ganti sama dengan kamar mandi karena diragukan apakah terbebas dari najis) atau gudang (ragu-ragu ah tentang najisnya karena di gudang tempat menyimpan peralatan kebersihan, mana tahu ada yang ketetesan). Shalat itu kan intinya menghadap Allah dan berkomunikasi dengannya. Ada banyak kemudahan jika memang ada kendala yang menghadang. Selama menghadap kiblat (yaitu arah barat dengan sedikit dibelokkan ke kanan beberapa derajat saja; jadi harus bawa kompas ke mana saja yah), bersih, tertutup aurat kita dan ada dalam kondisi wudhu atau tayammum serta yakin tempat itu tidak ada najisnya maka bisa dilakukan dimana saja kok. Seperti di taman misalnya, yaitu dengan mengenakan jilbab lebar, baju kurung, kaus kaki dan manset tangan, bentangkan sajadah di atas rumput, shalat deh. Taman-taman di sana kan banyak dan luas serta bersih. Atau di halte bis, dengan posisi duduk, kenakan kaus kaki dan manset serta jilbab lebar yang bersih dan usahakan menghadap kiblat, bisa mendirikan shalat. Atau di sudut lantai bersih di sebelah bangku meja kerja, atau sambil duduk di dalam kereta subway, atau di dalam bis, atau di atas kursi ketika selesai makan siang. Atau bisa juga, kalau bawa anak kecil, bawa anak tersebut menuju Mother Room’s (tempat menyusui atau memberi makan balita yang biasanya tersedia di Mall-Mall berupa bilik kecil dengan gordein tertutup). Dengan catatan itu dilakukan jika memang waktu yang tersisa sempit sekali dan tidak ada tempat lain untuk shalat (tapi kalau ada waktu untuk pulang lebih enak pulang sebenarnya, terlebih di sana tidak ada kendala macet dan bis ngetem). Pokoknya jangan shalat di kamar mandi atau tempat-tempat yang diragukan bersih tidaknya dari najis, apalagi jamban.
Ummu Salamah bertanya pada Rasulullah: “Wahai Rasulullah, apakah wanita muslimah boleh mengerjakan shalat dengan baju kurung dan kerudung? Nabi menjawab: Boleh, asal baju kurung itu sempurna dan menutupi bagian punggung dan kedua kaki.” (HR Abu Dawud)
”Bahwa mereka (Aisyah, Maimunah dan Ummu Salamah) memperlihatkan shalat dengan mengenakan baju kurung dan kerudung.” (Dikisahkan oleh Ibnu Mundzir)
Rasulullah saw bersabda: ”Dimana saja kamu berada dan memasuki waktu shalat, shalatlah karena, dimana kamu berada merupakan tempat sujudmu.” (HR Muttafaqun ‘Alaih)
Rasulullah saw bersabda: ”Seluruh bumi ini adalah masjid, kecuali kamar mandi dan kuburan.” (HR. Abud Dawud)
Demikian semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ade Anita
[ 0 komentar]
|
|