|
Tanggapan atas kelanjutan uneg2 Artis Idola Uneq-Uneq - Sunday, 18 July 2004
kafemuslimah.com Assalamualikum. Wr. Wb,
Redaksi Kafemuslimah.com yang terhormat,
Kadang-kadang, karena segala keterbatasan yang ada, manusia melakukan kebodohan-kebodohan dalam hidupnya. salah satunya adalah saya. Saya adalah penulis email di rubrik UNEG-UNEG website ini, dengan judul ARTIS IDOLA YANG MENGECEWAKAN, yang dimuat di website ini, dan mendapat jawaban yang sangat proporsional dari MBAK ADE, pada tanggal 26 NOVEMBER 2003 lalu.
Saat ini, setelah saya membaca kembali email saya tersebut, juga setelah saya memahami benar jawaban dari Mbak Ade. Tiba-tiba saya merasa ini adalah kebodohan terfatal yang pernah saya lakukan dalam kehidupan saya. Saya merasa sangat malu...sekali. Saya merasa telah membuka aib saya sendiri dengan mengirimkan email tersebut.
Semua permasalahan yang saya sebutkan di email saya tersebut, sejatinya berasal dari diri saya sendiri. Dari ke kurang paham an saya akan bahasa "memberi", bahasa "keikhlasan", terlebih lagi bahasa "introspeksi" pada diri sendiri.
Sangat tidak semestinya lah, ketika saya memuja seseorang, apalagi menyayangi seseorang, saya mengharapkan banyak dari orang itu. Jangankan kok mengharapkan terlalu banyak. Idealnya kan, seharusnya kita nggak mengharapkan apapun dari orang yang kita sayangi. Mungkin bahasa semacam inilah, yang terlalu minim di diri saya. Sehingga, terciptalah email memalukan tersebut. Email yang saya tulis mungkin dengan kesesatan "rasa" yang bernama "emosi" yang menguasai alam pikiran saya pada saat itu. Dan sekarang, demi Allah, saya sangat menyesali perbuatan saya, dengan mengirimkan email tersebut ke media terbuka. Yang membuat, aib orang lain terbaca oleh ratusan orang di seluruh dunia ini. Yang saya sadari sepenuhnya sekarang ini, pastilah akan sangat merugikan bagi orang tersebut.
Karena itulah, lewat email susulan ini, saya menyatakan permintaan maaf yang sebesar-besarnya pada artis yang bersangkutan. Saya berharap, beliau mau memaafkan kekhilafan saya tersebut.
Memang, seolah mudah meminta maaf bagi saya. Karena toh, email saya tersebut nggak mungkin saya tarik kembali. Sudah terlanjur terbaca banyak orang. Sepintas hal ini memang terasa kurang adil buat artis tersebut. Tapi rasa-rasanya, untuk saat ini, hanya inilah yang bisa saya lakukan, untuk menebus kesalahan saya. Dan apabila ada tindak lanjut dari yang bersangkutan terhadap email tersebut. Apapun itu bentuknya. Insya Allah, saya siap menerimanya.
Kalau redaksi memberi sedilkit space buat saya, saya ingin sedikit menceritakan, betapa sebetulnya, banyak sekali hal positif yang sudah saya dapatkan dari artis tersebut. Apapun. Hal-hal kecil yang mungkin membuat saya kesal sama dia, rasa-rasanya nggak sebanding dengan yang sudah dia berikan pada saya. Mungkin tanpa dia sadari, dia sudah banyak menlong saya dalam kehidupan saya.
Salah satu cerita, pada saat saya melahirkan anak saya yang kedua, tanggal 8 Oktober 2000 silam. Saya harus menjalani operasi caesar. Malam setelah operasi itu, saya nggak bisa tidur, kesakitan banget. Pagi harinya, waktu Dokter menengok keadaan saya, dokter tersebut terkaget-kaget, karena ternyata, obat penghilang rasa sakit saya nggak bekerja semalaman. Dokter saya kaget, karena saya masih sadar, kalau orang lain biasanya udah pingsan dalam kondisi itu. Saat itu saya bilang aja, saya udah punya pain killer yang lain. Dan Dokter itu ketawa ngakak setelah tau, apa yang saya maksud dengan pain killer tersebut. Saya menyebutkan nama artis tersebut, yang CD nya saya dengarkan semalaman untuk mengurangi rasa sakit saya.
Cerita lain lagi ya, dia sudah bersedia bacain cerpen yang saya tulis di sebuah radio di Bandung malem-malem. yang kemudian rekaman itu, menghasilkan sebuah kenangan terindah mungkin dari dia buat saya.
Ya Allah, saya merasa sangat kejam sekali memperlakukan dia dengan cara seperti ini. Menuliskan keburukannya di website ini. Maafkanlah saya.
Karena itulah, saya sangat menyesal. Artis tersebut, telah banyak mengajarkan saya tentang kedekatan pada Allah. segala yang dia lakukan, membuat saya ingin mengenal Allah dan Rasulullah lebih jauh.
Rasa-rasanya, saya harus menarik kembali semua kalimat saya di email saya yang lalu. Istilah kasarnya mungkin, saya ingin menjilat ludah saya sendiri secara sadar.
Bahwa apapun yang saya ucapkan di email tersebut, semua itu hanyalah cetusan emosi sesaat. Sesuatu yang muncul dari kekhilafan saya sebagai manusia. Yang insya Allah, akan saya coba ambil pelajaran dan hikmah dari semua ini. Untuk tidak terjadi lagi di saat-saat yang lain.
Redaksi yang terhormat,
Saya menuliskan surat ini, secara sadar, ikhlas, tanpa tekanan dari manapun. Saya menarik kembali semua ucapan saya. Artis tersebut, adalah artis terbaik yang pernah saya kenal dalam hidup saya. Saya lah yang bodoh. Siapapun, muslimah yang sudah sempat membaca email uneg-uneg saya yang lalu. Saya berharap untuk tidak menganggap tulisan saya tersebut pernah ada (meskipun saya tau, ini sulit). Percayalah, dari lubuk hati saya yang paling dalam, demi Allah, artis tersebut adalah orang baik. Orang yang dicintai oleh Allah. Emosi saya yang sesaat itulah, yang kemudian membutakan saya terhadap hal yang sebenarnya saya sendiri yakini sejak lama. DIA ORANG YANG BAIK. Itulah keyakinan saya sejak lama. Yang membuat saya kemudian mengidolakan dia. Karena rasa-rasanya, kalu dia memang nggak baik, saya nggak mungkin deh, selama itu, bertahun-tahun mengidolakan dia. iya kan?
Redaksi yang terhormat,
Saya mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas termuatnya email saya yang lalu. Khususnya atas jawaban Mbak Ade, yang mampu membuka pikiran dan hati saya.
Dan sekali lagi saya akan sangat berterima kasih, kalau email ralat saya atas email saya yang lalu ini, dapat juga dimuat di website ini. Sebagai permohonan maaf saya yang sebesar-besarnya pada artis yang bersangkutan. Semoga keadaan ini tidak menjadikan tali silaturahmi yang ada diantara kita, yang sudah buruk, menjadi semakin buruk. Insya Allah, justru akan menyambungkan kembali silaturahmi yang telah telah terputus. Amin.
Kepada redaksi Kafemuslimah.com yang sangat saya hormati, sekali lagi terima kasih banyak.
Wassalamualikum. Wr. Wb,
[ 0 komentar]
|
|