[utama] Alquran | Hadis Qudsi | Hadis Shahih Bukhari dan Muslim |Doa
[Kami] Kontak | Visi & Misi | Iklan | Link Bersama Kami
[ukhuwah] Webmail| Milis | Buku Tamu
HOME
Wanita Bertanya Ulama Menjawab
Uneq-Uneq
Resep
Profil Muslimah
Oase Ilmu
Muslimah & Media
Kisah Nabi
Kiat Muslimah
Jurnal Muslimah
Cantik & Sehat
Bisnis Muslimah
Agenda Muslimah

Apa dan Bagaimana Flu Burung itu?
Cantik & Sehat - Monday, 26 July 2004

Kafemuslimah.com Pertanyaan:
Wabah penyakit flu burung yang melanda beberapa negara termasuk Indonesia sangat mengkhawatirkan saya. Apalagi karena diberitakan penyakit ini dapat menular kepada manusia dan bisa menyebabkan kematian. Melalui rubrik ini, saya ingin menanyakan beberapa hal sebagai berikut:

1. Apa sebenarnya penyakit flu burung itu dan apa penyebabnya?
2. Apakah benar penyakit ini dapat menular pada manusia? Kalau ya, bagaimana cara penularannya? Apakah makan ayam goreng atau masakan ayam yang kemungkinan menderita penyakit flu ini dapat menularkan penyakit itu pada manusia yang memakan ayam tersebut? 3. Apakah penyakit flu burung dapat ditularkan dari manusia ke manusia?
4. Apa saja gejala yang harus diwaspadai pada manusia yang tertular flu burung?
5. Jika sudah tertular flu burung, apakah ada obat atau vaksin yang ampuh untuk menyembuhkan penyakit ini, mohon penjelasan. Demikian pertanyaan saya, atas jawaban pengasuh saya sampaikan banyak terima kasih. Rita Erlinda, Depok

Jawaban:
Terimakasih atas pertanyaan Anda Bu Rita, Masalah penyakit flu burung yang sangat gencar diberitakan di media massa memang cukup mengkhawatirkan kita. Apa lagi sudah beberapa orang diberitakan tertular dan beberapa di antaranya bahkan sudah meninggal. Untuk menjawab pertanyaan Ibu, saya akan menyarikan informasi resmi terkini mengenai flu burung yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO), badan resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengurusi masalah kesehatan.

Flu burung atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai avian flu adalah sejenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang secara normal hanya menginfeksi unggas dan kadang-kadang babi. Walaupun hampir semua jenis unggas dapat terinfeksi virus ini, namun yang dianggap jauh lebih rentan adalah unggas-unggas yang diternakkan secara massal seperti ayam dan kalkun. Penyakit flu burung ini sebenarnya ada bermacam-macam.

Ada jenis yang kurang ganas, yang gejala penyakitnya biasanya hanya berupa kerontokan pada bulu dan turunnya produksi telur. Wabah flu burung yang terjadi di Taiwan, Cina, misalnya, disebabkan oleh virus strain H5N2 yang patogenisitasnya rendah dan belum pernah ditemukan dapat menular pada manusia. Demikian pula wabah flu burung yang baru-baru ini terjadi di Pakiskan disebabkan oleh virus flu strain H7 dan H9 yang tidak begitu ganas.

Flu burung yang saat ini ramai kita bicarakan memang merupakan jenis yang sangat ganas. Dari unggas yang mati karena wabah flu burung kali ini sudah diketahui penyebabnya adalah virus influenza tipe A yang dikenal sebagai strain H5N1. Jenis flu burung ini pertama kali dikenal di Italia pada tahun 1878 dan sangat cepat menular pada unggas dan biasanya segera membawa kematian hampir 100 persen dari unggas yang terinfeksi.

Strain ini dulunya merupakan strain yang kurang ganas, namun setelah beberapa lama bersirkulasi dalam populasi ternak berubah menjadi jenis yang ganas. Virus memang kuman penyakit yang sangat mudah bermutasi (mengubah diri, mengubah materi genetiknya) sehingga sangat sulit memberantasnya. Oleh sebab itu, wabah yang disebabkan oleh virus yang kurang ganas pun tetap harus segera ditangani dengan serius, sebab dalam waktu enam sampai sembilan bulan sirkulasi virus yang kurang ganas tersebut dapat bermutasi menjadi virus yang sangat ganas.

Penyakit flu burung yang mewabah saat ini memang sangat menjadi perhatian, baik masyarakat luas maupun badan-badan kesehatan terutama karena penyakit ini dapat menular pada manusia dan berakibat fatal dapat membawa kematian. Informasi terbaru yang diumumkan oleh WHO menyebutkan bahwa negara-negara yang mengalami wabah flu burung saat ini adalah beberapa negara Asia, antara lain Korea, Vietnam, China, Thailand, dan Indonesia.

Kasus kematian manusia terbanyak karena wabah flu burung saat ini terjadi di Vietnam, yaitu sampai tanggal 5 Februari yang lalu dilaporkan sudah 11 orang penderita flu burung yang meninggal dari 15 penderita yang dilaporkan. Di Thailand, semua dari lima penderita flu burung yang dilaporkan telah meninggal dunia. Di Indonesia belum ada dilaporkan kasus infeksi flu burung pada manusia. Mudah-mudahan seterusnya tidak ada dan memang benar-benar tidak ada.

Sebetulnya kasus penularan flu burung pada manusia tidak mudah dan tidak sering terjadi. Namun begitu manusia tertular, biasanya akibatnya fatal. Infeksi H5N1 pada manusia tercatat pertama kali terjadi di Hongkong tahun 1997. Pada wabah flu burung yang pertama kali terjadi ini tercatat 18 orang terinfeksi dan enam di antaranya meninggal dunia.

Penularan dapat terjadi terutama pada orang-orang yang kontak langsung dengan unggas-unggas terinfeksi, misalnya pada pekerja-pekerja di peternakan dan pemotongan ayam atau pada penjual ayam hidup di pasar. Penularan melalui makanan, misalnya dengan makan ayam goreng yang menderita flu burung dapat dikatakan kecil kemungkinannya.

Salah satunya karena virus flu burung akan mati pada suhu tinggi, yaitu pada suhu penggorengan ayam. Namun demikian, kita sebaiknya tetap berhati-hati dalam mengonsumsi makanan berbahan baku unggas, terlebih yang tidak dimasak secara menyeluruh pada suhu tinggi. Apakah flu burung dapat menular dari manusia ke manusia? Tim WHO di Vitnam dan Thailand bekerja sama dengan ahli-ahli kesehatan di negara-negara tersebut telah melakukan penelitian, dan perkembangan terakhir menunjukkan adanya kemungkinan tersebut walaupun belum pasti benar.

Hampir semua penderita flu burung yang tercatat, diperkirakan terinfeksi karena kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi virus H5N1. Namun demkian, beberapa tenaga kesehatan yang merawat penderita flu burung ditemukan mengidap virus flu burung dalam tubuhnya. Diperkirakan ini merupakan penularan yang berasal dari pasien yang dirawatnya, walaupun gejala-gejala penyakit yang ditimbulkan tidak parah.

Gejala-gejala yang tampak pada manusia penderita flu burung sangat mirip dengan gejala flu yang lain, misalnya demam, nyeri otot, rasa lelah dan lemah, sakit tenggorokan, batuk, dan dalam beberapa kasus yang fatal, kesulitan bernafas yang parah yang kemungkinan disebabkan oleh infeksi virus sekunder. Sayangnya sampai saat ini belum tersedia vaksin sebagai pencegah flu burung pada manusia, walaupun dilaporkan sudah ada vaksin tersebut untuk unggas.

WHO menyatakan ada beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk mengatasi penyakit flu burung pada manusia, yaitu obat-obat antiviral yang termasuk golongan penghambat M2 (misalnya amantadine dan rimantadine) dan penghambat neuraminidase (misalnya oseltamivir dan zanimivir). Obat-obat ini digunakan dalam pencegahan dan pengobatan influenza di beberapa negara, dan diperkirakan dapat juga mengatasi penyakit flu burung.

Namun beberapa penelitian terakhir menunjukkan bahwa virus flu burung sudah mulai resisten (kebal) terhadap obat-obat tersebut sehingga perlu dicari obat-obat baru untuk mengatasi ataupun mencegah penyakit flu burung ini pada manusia. Demikian sedikit informasi yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat. Salam.
DR Ernawati Sinaga MS Apt

Sumber: Republika-online (http://www.republika.co.id), rubrik konsultasi kesehatan.



[ 0 komentar
]

© 2002-2009 Kafemuslimah.com
Please report any bug to [email protected]
All rights Reserved