|
Muslimahku Sayang, Sebelum Kau Melangkah Keluar... Jurnal Muslimah - Monday, 26 July 2004
Kafemuslimah.com Mungkin tulisan ini hanyalah gambaran ketidakberdayaan seorang ukhti untuk mendeskripsikan keheranan dan kemirisan hatinya. Setelah sering kali menemukan fenomena dalam keadaan yang sama atau tidak jauh berbeda. Kadang sering bertanya dalam hati namun untuk mengungkapkannya sungkan, takut menyinggung perasaan yang ditanya. Mungkin dengan tulisan ini lebih meminimalisir ketersinggungan hati atau salah faham.
Lantai lengket dan kotor, buku berserakan dimana-mana, meja makan berantakan, mainan anak hampir terinjak, ups..kamar mandi agak kurang enak baunya, ah...pakaian menggantung belum lagi beberapa jilbab...semakin ramai suasana rumah. Oh, mungkin karena hari ini sedang sibuk.
Dilain waktu saat senggang dan waktunya untuk bersilaturahim..hem..keadaan tidak jauh berbeda. Ketika sedang memasak,...plung...sisa sayuran dibiarkan dan meninggalkan dapur dalam keadaan wuih....bak ada perang atau habis masak untuk sejuta ummat. Hem....
Gamis terbuka kelimannya dibiarkan , ufh..ada wangi tak sedap dari jilbabnya..nampaknya telah beberapa hari masih dipakai, aduh..kaus kaki putih jadi coklat dan emh..ada wangi khasnya,ah...kenapa kejadian itu selalu tampak dimataku justru pada figur2 muslimah yang kukagumi.
Saudariku..kadang fenomena ini kudapatkan pada figur muslimah yang menjadi tokoh dikalangan muslimah lain. Entah ia sebagai ketua ini, itu..atau jabatan organisasi atau status dikalangan aktivis adalah seorang yang dikagumi. Kadang aku jadi miris, disaat kekagumanku terbentuk saat melihat mereka berkarya, tapi kadang lapur ketika melihat kebiasaan dirumah...Kenapa? Justru kutemui hal ini pada figur yang patut menjadi contoh dikalangan muslimah lain.
Apakah menjadi tokoh yang vocal atau cerdik memang sudah harus dimaklumi bila mempunyai kebiasaan menata diri dan rumah tangga yang sembrono. Lalu apakah berdosa bila seorang muslimah yang cerdas dipergaulan memiliki kebiasaan menata diri dan rumah tangga yang baik? Mengapa justru fenemena ini sering terjadi pada muslimah yang cerdas di pergaulan, mengapa justru yang rapih dan apik banyak dipelopori oleh kalangan wanita Islam yang belum menggunakan jilbab yang mungkin identitas islaminya tidak begitu kentara dibandingkan muslimah berhijab.
Bukankah baginda Rasul sangat perhatian dengan kebersihan diri dan bagaimana menata diri? Lalu apakah itu membekas dihati kita.?
Kebersihan, Keterampilah wanita menata rumah tangga baik memasak, mengatur rumah tangga, mengurus suami tidak ada SKSnya dalam kuliah, tapi ia ada dalam kehidupan sehari-hari yang bisa kita pelajari dan kita amalkan.
Muslimahku..tidak cukup dengan lihai mengisi mentoring, aktif berdemo, tidak pernah absent ikutan mabit, paling kencang ketika menangis saat doa munajah dikampus, paling lengkap kosakata bahasa arab dalam pergaulan aktivis..bila semua itu menjadikan kau terlena hingga mengabaikan fitrahmu sebagai muslimah yang Allah berikan dengan nuansa p-enuh lembut, peka, senang keindahan dan pandai menata diri dan rumah tangga. Kita sebagai muslimah akan diamanahkan oleh suami kita rumah tangga yang meliputi harta dan anak-anak. Boleh kita melangkah keluar ketika ummat membutuhkan dan kita diberiukan Allah kemampuan tapi bukan dengan melalaikan amanah rumah tangga.. Melangkahlah keluar untuk suatu yang amanah dan mslahat ketika amanah Rumah Tangga telah ditunaikan . Bagaimanapun cara kau mengaturnya bak seorang manajer dikantor, yang penting jangan khianati amanahmu sebagai ibu dan istri di rumah tangga.
Untukmu muslimah yang masih seorang diri dalam berkarya, alias single...tidak cukup jago diskusi, atau isi mentoring seperti yang kusampaikan tadi. Ingat masa depanmu sebagai istri dan ibu akan hadir. Persiapkan dirimu dengan keahlian menata rumah tangga. Ketika suamimu lapar tidak cukup dengan nasihat agar sabar menahan lapar, sementara kau enggan belajar memasak, ketika baju suamimu koyak karena paku di kursi rumah tidak cukup kau mengatakan"abi sih, enggak hati-hati" tapi keterampilanmu mengatasi koyakan pakaian dengan menjahitkannya, ketika anakmu sakit perut dan perlu mengganti popoknya, tidak cukup kau bersihkan anakmu saja tapi jaga kebersihan lingkungan sekitar..Muslimah...Muslimah..untuk apa kita diberikan kepekaan yang lebih dari Pria bila bukan untuk suatu yang manfaat untuk peran kita. Semoga kita bisa menjadi contoh sebagai muslimah yang pandai membawa diri diluar rumah, dan amanah dengan peran didalam rumah tangga.
Muslimah.....ada amanah yang tak boleh terabaikan sebelum kau melangkah keluar rumah..........
Maafkan, bila ada kata2 yang kurang tepat dalam mengungkapkan maksud tulisan ini...
Selamat beraktivitas untuk saudari2ku, semoga kian hari menjadi kan kita Insan yang tak pernah bosan memperbaiki diri...
wassallamu'alaikum wr.wb
Ririe Granita Arzis
305/299 Spring Street,Focal Apartemen
Melbourne Vic.3000 Australia
[ 0 komentar]
|
|