|
Dicintai Orang Yang Tidak Kita Cintai, Mencintai Orang Yang Tidak Mencintai Kita Uneq-Uneq - Monday, 26 July 2004
Tanya Assalamualaikum wr.wb. Mbak, seorang cowok menyatakan cinta ke saya. Saya gak bisa menolaknya karena takut menyakitinya lagian dia teman sekelas, tapi untuk menerima juga gak bisa karena saya gak cinta dia dan saya gak mau dipusingkan dengan masalah cinta dan pacaran. Sejak itu hubungan kita jadi ngambang, pacaran enggak temen juga enggak. dan itu cukup menyiksa saya karena hampir tiap hari saya ketemu dia dan parahnya dia dah menganggap aku pacarnya dan sayangnya saya gak bisa bersikap tegas.
Ketika adik saya ikut kajian rutin bersama seorang ahwat yang sudah menjaga hijabnya, saya mulai kesetrum suka tanya-tanya tentang agama.dan merasa saya dah terlalu jauh menyimpang terutama dalam hal pergaulan laki-laki dan perempuan, walaupun bukan pergaulan bebas seperti kebanyakan orang. Niat ingin memperbaiki diri muncul dihati saya tapi punya kendala ada teman saya yang menganggap dirinya pacarku. Saya pernah mencoba menjelaskan tentang hubungan kami yang menurut saya cuma teman, tapi tidak bagi dia dengan alasan ingin memperbaiki diri. Jawaban yang saya dapat sungguh mengejutkan saya, dia malah ngajak saya nikah dan mengatakan nikah muda juga gak masalah. Terang aja saya nolak walaupun apa yang dikatakanya juga benar. Rasanya gak mungkin saya mengecewakan ibu saya (ayah dah meninggal) yang telah bersusah payah mengkuliahkan saya, menginginkan saya sarjana. Beliau dah wanti-wanti agar hati-hati dalam bergaul jangan sampai kuliah mandeng gara-gara cowok apalagi sampai hamil duluan, jangan sampai!!!.
Itu juga yang menjadikan saya ogah pacaran, takut mengecewakan ibu. Disamping itu gak ada satupun dari kita yang dah kerja. Kalaupun nikah pasti akan menjadi beban orangtua. Pokoknya saya gak siap dan gak ingin nikah untuk saat ini.
Gimana tanggapan mbak tentang masalah saya , tentang hubungan pertemanan kami yang aneh, tentang ajakan nikahnya, tentang penolakan saya, berdosakah saya menolak ajakan nikah seseorang, dengan alasan diatas juga karena kita gak cinta dia ?
Masalah yang kedua adalah saat ini saya menaruh perhatian pada seorang pria. Dia sudah lulus dan kembali ke daerah asalnya. Terakhir dia membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir saya. Kesabaran dan kedewasaan dia telah memikat hati saya. Walaupun dia bukan seorang ihwan tapi termasuk orang yang alim (gak pernah pacaran).
Boleh gak sih berdoa supaya orang tersebut kelak menjadi suami kita. Dan sopan tidak jika seorang perempuan mengungkapkan perasaanya pada seorang pria, dan andaikata ingin kelak membina hubungan yang serius tapi tanpa pacaran bisa gak sih karena kondisi sekarang gak memungkinkan untuk bisa menjalin hubungan yang serius.
Terima kasih banyak atas penjelasan mbak, dan maaf kalau tulisan saya membingungkan. saya sangat menanti penjelasan dari mbak.
wassalamualaikum wr wb
Jawab:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sebenarnya sejak awal, permasalahan yang kamu hadapi saat ini disebabkan oleh ketidak mampuan kamu untuk bersikap tegas. Ibaratnya, kamu tidak menolak kehadiran/pernyataan cinta temanmu itu tapi juga tidak menerimanya. Sikap ini, bisa jadi dibaca oleh temanmu sebagai sikap “baik, saya akan pertimbangkan, tapi beri saya waktu”. Itu sebabnya berkembang sebuah situasi yang sebenarnya tidak kamu sukai. Dia (cowok itu) merasa bahwa statusnya saat ini adalah bakal calon jadi (duhh, maaf tertular istilah pemilu nih), jadi dia yakin ajah bahwa dia memang calon tunggal untuk jadi pendamping kamu. Padahal sebenarnya, kamu di dalam hati tidak menganggap dia istimewa sama sekali. Tapi sekali lagi, ini hanya kamu saja tahu karena memang hanya kamu simpan di dalam hati saja. Lalu kebersamaan kalian selama ini, yang bagimu hanya teman biasa bagi dia adalah hubungan akrab alias pacaran (meski tidak separah istilah pacaran yang sesungguhnya) , begitu juga dengan orang lain yang melihat kalian berdua (bisa jadi temanmu itu sudah mengeluarkan pernyataan ke banyak orang bahwa kamu adalah pacarnya, jadi otomatis orang lain yang melihatmu tahu bahwa ada sesuatu di antara kalian).
Apa boleh buat. Ini akibat dari sikap tidak tegas. Masalah akan terus berkembang jika akar masalahnya tidak segera diklarifikasi. Yaitu, cobalah keluarkan sikap tegas padanya. Katakan padanya, bahwa “saya tidak mencintai kamu. Bagi saya, selama ini kamu hanya saya anggap sebagai teman biasa. Maaf, tapi sungguh saya tidak pernah bisa mencintai kamu.”
Hmm.. menurut saya, tutur kata yang kamu harus berikan padanya bukan lagi tutur kata berputar-putar atau dengan perumpamaan. Karena masa untuk berbasa-basi memang sudah lewat sekarang. Jadi, katakan dengan tegas dan lugas serta apa adanya. Resikonya, tentu saja besok-besok dia akan berubah sikap padamu. Mungkin dia sakit hati, atau bisa juga bersedih dan menjauh. Tidak mengapa. Insya Allah itu akan terobati dalam beberapa waktu. Terlebih jika kamu mengembangkan sikap persahabatan dengannya. Carikan dia penggantimu yang menurutmu sesuai dengan selera dia (selama pertemanan akrab beberapa waktu ini, tentu kamu sudah bisa mengira-ngira itpe wanita seperti apa yang dia sukai).
Lalu untuk ikhwan lain yang kamu sukai.
Sebenarnya tidak mengapa seorang wanita menyatakan perasaannya pada seorang pria. Tapi tentu saja dengan membuat sebuah ancang-ancang sebelumnya. Misalnya, cobalah cari tahu dulu, apakah dia selama ini sudah pernah dijodohkan dengan orang lain sebelumnya? Apakah dia saat ini sedang bersiap untuk mengkhitbah seseorang? Apakah dia saat ini sudah siap untuk berumah tangga? Dan yang terpenting lagi, apakah dia sebelum dan saat ini memang memiliki persepsi yang positip terhadap dirimu dan punya kecenderungan yang positip untuk menerima dirimu?
Jika, hasil pengamatanmu ini menunjukkan hasil yang positip, barulah kamu bisa menyatakan perasaanmu kepadanya. Bisa lewat orang ketiga yang kalian kenal yang kamu jadikan dia sebagai perantara. Bisa juga lewat sindiran atau sentilan halus via e-mail, telepon atau sms (mengingat dia tempat tinggalnya jauh darimu).
Tapi kalau hasil pengamatanmu menunjukkan hasil yang negatip, saran saya lebih baik urungkan niatmu untu menyatakan perasaanmu kepadanya. Karena kemungkinan terbesar adalah dia akan menolakmu. Kecuali jika kamu memang siap dengan segala resiko yang akan dihadapi dan akan terus berusaha semaksimal mungkin. Karena sebenarnya, baik hasil pengamatanmu kepada dirinya positip atau negatip, kemungkinan untuk diterima atau ditolak itu tetap terbuka sama besarnya.
Tapi.. satu hal yang ingin saya tanyakan adalah. Pernyataan perasaanmu kepadanya itu atas dasar ingin segera menikah dengannya ataukah hanya ingin agar ada kepastian bahwa dialah yang akan menjadi pendamping hidupmu kelak sementara kamu berkarir dahulu sekarang? Maksudnya, apakah saat ini sebenarnya kamu masih ingin kuliah, lalu bekerja lalu membina karir terlebih dahulu baru kemudian menikah jika semuanya sudah mapan. Tapi karena dalam perhitunganmu kemapanan itu terjadi di usia yang juga mapan, tentu sulit mencari pasangan maka saat ini kamu ingin dapat kepastian dahulu bahwa dia akan menunggumu hingga kamu siap? Jika ini yang terjadi, lebih baik kamu urungkan niatmu mengatakan perasaanmu kepadanya.
Mengapa?
Karena otomatis yang terjadi adalah hubungan antara pasangan pria dan wanita tanpa ikatan pernikahan tapi ingin saling berkasih-kasihan alias pacaran. Tidak ada pacaran dalam Islam karena sesungguhnya pacaran itu lebih mendekati zina ketimbang menjauhinya. Karena pacaran itu lebih mendekatkan kita pada sikap mengambangkan angan-angan ketimbang menjauhinya.
Berdoalah agar Allah memberikan kamu pasangan hidup yang akan membawa kebaikan bagi dirimu baik di dunia dan akhirat. Tawakkallah bahwa apapun dan siapapun yang akan Allah berikan padamu kelak, itulah hal terbaik bagi dirimu karena memang Allah tidak pernah meleset perhitungannya. Bukankah dia memang Maha Mengetahui yang terbaik bagi hamba-Nya dan Dia tidak akan memberi cobaan di luar kemampuan hamba-Nya?
Teruslah mempelajari Islam ukhti hingga ukhti merasakan betapa dasyat perasaan cinta yang hadir selama kita berada dalam pelukan agama Allah yang sempurna ini.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ade Anita
[ 0 komentar]
|
|