|
Pingin Sekolah Lagi Uneq-Uneq - Monday, 26 July 2004
Tanya: Assalamualaikum. Mba syukran atas balasannya yang dulu2. Hem...mba sehatkan? Langsung aja ya .. Ane sekarang dah kerja di tempat bimbel, and privat anak sd, nah kalo di ukur secara maesyah insyaAllah ane dah ngrasa cukup tapi kalo di ukur dr ilmu ane ngrasa masih kurang banget cos ane cuma lulusan es em a. Ane juga pengen kuliah tapi ortu ga mampu. Nah yang jadi pertanyaan ane sekarang apakah ane harus nglanjuti kuliah ato tetap seperti sekarang aja, yaitu tetep ngajar? Ummi ngijinin kuliah tapi ane harus nyari uang sendiri.. Gimana?
Kayaknya itu dulu syukran atas jawabannya.
Wassalam.
Jawab:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah ukhti, kabar saya saat ini baik-baik (sehat) saja dan tetap dalam lindungan Allah SWT.
Memang tidak bisa dipungkiri ilmu amatlah berguna, tidak hanya bagi diri kita sendiri tapi juga bagi orang lain. Ilmu yang kita miliki, secara otomatis akan menambah kemampuan seseorang dalam menghadapi dan menangani sebuah masalah sekaligus dalam usaha untuk meningkatkan kualitas dirinya sendiri. Dan khusus bagi mereka yang bergerak di bidang pendidikan; baik itu seorang guru, da’i, ustadz/ustadzah, dosen, termasuk pengajar di tempat kursus seperti yang ukhti jalani saat ini; sepatutnya diperlukan kesadaran untuk senantiasa memperbaharui ilmu yang dimilikinya. Hal ini karena dunia pendidikan terus berkembang. Ilmu pengetahuan setiap waktu terus mengungkap pengetahuan-pengetahuan baru, teknologi berkembang terus dan kebutuhan manusia akan efisiensi waktu yang tepat membutuhkan ketrampilan yang terus tumbuh ke arah kecerdikan.
Akibatnya, mereka yang bergerak di bidang pendidikan, jika tidak mau menambah ilmunya atau malas untuk belajar agar kemampuan dan pengetahuannya bertambah, suatu saat akan dicemooh oleh murid-muridnya dan pada akhirnya tidak akan dihargai oleh mereka yang sedang dididiknya. Sudah fitrahnya bahwa seseorang akan memilih orang lain yang dianggap lebih ahli dari dirinya untuk menambah dan menimba ilmu dan bukan sebaliknya. Dengan demikian, jika ukhti bertanya pada saya apa yang harus ukhti pilih, maka saya lebih cenderung untuk menyarankan agar ukhti rajin menimba dan menambah ilmu yang ukhti miliki. Permasalahannya sekarang adalah, bagaimana caranya?
Seperti kita ketahui bersama, biaya pendidikan di zaman sekarang tidaklah murah. Untuk belajar diperlukan pengorbanan waktu dan uang yang tidak sedikit. Tapi pada dasarnya ada dua jalur dalam hal ini yang bisa ukhti pilih untuk menambah ilmu dan kemampuan ukhti. Yang pertama adalah jalur formal dan yang kedua adalah jalur informal.
Jalur formal. Yang dimaksud disini tentu saja jalur pendidikan dimana ada institusi pendidikan yang jelas dengan paket kurikulum yang menyeluruh dan terintegrasi, tenggat waktu belajar dan tenaga pendidik yang tetap serta bangunan sekolah yang jelas. Keuntungan dari jalur pendidikan formal ini adalah, ada pengakuan resmi dari lembaga terkait terhadap lulusan yang mereka hasilkan. Artinya, ukhti punya ijazah yang diakui keabsahannya dan kualitas lulusannya. Tapi kelemahannya, tentu saja dibutuhkan biaya yang tidak sedikit dan waktu untuk mengikutinya yang khusus.
Jalur informal. Yang dimaksud disini adalah jalur pendidikan dimana memang ada institusi pendidikan, kurikulum dan tenaga pendidik yang dibutuhkan oleh semua jalur pendidikan tapi ada keflesibelan bagi siswa untuk mengikuti mata kuliah dari kurikulum yang ditawarkan. Jadi, siswa bisa menentukan sendiri apa yang sekiranya ingin dia perdalam, tidak perlu mengikuti seluruh paket kurikulum yang bisa memakan waktu lama. Siswa juga bisa punya kebebasan untuk memilih waktu belajar yang cocok bagi dirinya dan yang terakhir siswa bisa menentukan sendiri berapa lama dia akan mengikuti program belajar tersebut (disesuaikan dengan kondisi keuangan dan waktu yang tersedia). Keuntungannya, bagi mereka yang sudah bekerja dan punya keterbatasan keuangan dan waktu, cara ini lebih mudah untuk diikuti. Tapi kelemahannya, karena semua keputusan ditentukan oleh siswa sendiri bisa jadi dia tidak jeli membaca kebutuhan dirinya sendiri. Misalnya dia mengambil sesuatu yang sebenarnya tidak begitu penting dan sebaliknya mengesampingkan sesuatu yang sebenarnya sangat penting untuk dipelajari.
Nah. Ukhti pilih yang mana?
Jika ukhti ingin mengikuti jalur formal, maka ukhti kemungkinan harus berhenti dari tempat ukhti mengajar sekarang. Kecuali jika ukhti mengambil kelas-kelas belajar yang tidak berbenturan dengan waktu ukhti mengajar. Misalnya, ukhti mengajar pagi dan siang, maka ukhti ambil saja kelas sore atau kelas akhir pekan (sabtu). Tapi ukhti tidak boleh lupa bahwa dibutuhkan kondisi keuangan yang cukup menjamin demi keberlangsungan mengikuti jalur pendidikan ini hingga tuntas.
Jika ukhti memilih untuk tetap mengikuti jalur ini, yang bisa saya sarankan adalah; mulai sekarang cobalah untuk lebih berhemat lagi. Coba tabung setengah dari penghasilan ukhti mulai dari sekarang dan atau tambah waktu mengajar agar memperoleh tambahan penghasilan lagi. Jika uang ini telah terkumpul, insya Allah uang tersebut bisa digunakan untuk membiayai kuliah. Sekarang ini ada beberapa pilihan jalur pendidikan formal kok selain jalur S1. Ada D1, D2, D3, juga ada ekstension. Ukhti bisa pilih sendiri karena jalur-jalur yang saya sebut ini membarikan kurikulum yang lebih singkat daripada jalur pendidikan S1.
Sedangkan jika ukhti memilih jalur pendidikan informal, mulai sekarang ukhti harus menerapkan disiplin terhadap diri sendiri. Ada beberapa lembaga yang menawarkan kuliah jarak jauh. Artinya, mereka memberikan modul-modul yang berisi materi-materi belajar yang terstruktur, tapi siswa harus mempelajarinya sendiri di rumah. Jadi, yang ukhti harus bayar hanya pembelian modulnya saja. Lalu ukhti pelajari modul tersebut di rumah. Jika ukhti kurang mengerti, ukhti gali sendiri lewat perpustakaan atau melakukan bimbingan belajar lewat surat-menyurat yang mereka sediakan. Lembaga-lembaga yang menyediakan jalur ini sekarang sudah lumayan banyak kok (swasta). Pemerintah sendiri masih menyediakannya lewat universitas terbuka. Silahkan cari di internet dan media massa mengenai informasi lebih lengkapnya atau tanyakan pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mengenai layanan kuliah jarak jauh yang terdata.
Cara lain yang juga bisa ditempuh lewat jalur pendidikan informal disini adalah, mengikuti kursus-kursus pendek tentang suatu materi. Biasanya, lembaga-lembaga pendidikan formal menyediakan layanan kursus-kursus pendek yang murah meriah. Misalnya: English Grammar programs, tiga bulan intensif, Rp 700.000. Seperti saran saya di atas, ukhti mulai sekarang harus pandai menabung agar bisa terkumpul uang untuk membiayai rencana ini.
Cara lain lagi, yang gratis tapi ada kompensasi pembayaran lain (hehehe, nggak murni gratis memang ^_^ ), mempelajari materi suatu bahasan yang diulas di buku-buku teks dan internet. Misalnya: beli buku tentang cara membuat situs web. Baca, terus buka internet dan pelajari sendiri trik dan tips gratis tentang cara membuat situs web yang memang banyak dibuat orang di internet. Anak saya sendiri, belajar matematika SD lewat program belajar matematika for kid di internet yang memang ada banyak yang gratisnya (gratis diakses tapi kitanya yah harus bayar pulsa). Teman saya, jago komputer tapi tak ada yang menyangka bahwa sebenarnya dia hanya lulusan D1 dan kemampuan lain dia pelajari sendiri secara otodidak (disiplin!) lewat buku dan internet.
Cukup sekian yah ukti. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ade Anita
[ 0 komentar]
|
|