[utama] Alquran | Hadis Qudsi | Hadis Shahih Bukhari dan Muslim |Doa
[Kami] Kontak | Visi & Misi | Iklan | Link Bersama Kami
[ukhuwah] Webmail| Milis | Buku Tamu
HOME
Wanita Bertanya Ulama Menjawab
Uneq-Uneq
Resep
Profil Muslimah
Oase Ilmu
Muslimah & Media
Kisah Nabi
Kiat Muslimah
Jurnal Muslimah
Cantik & Sehat
Bisnis Muslimah
Agenda Muslimah

Renungan: Dimana Kita
Jurnal Muslimah - Thursday, 26 February 2004

Allah …
Semoga aku ingin lebih menghibur daripada dihibur
Memahami daripada dipahami …
Mencintai daripada dicintai …
Sebab …
Dengan memberi aku menerima …
Dengan memaafkan aku dimaafkan …
Dengan cinta aku bangkit kembali …
Dan…
Dengan cinta aku hidup abadi …


(taken from 'Menanti fajar kesadaran' - Iip Wijayanto 2000)

Setiap kali melihat puisi itu, ada rasa yang selalu menyesakkan dada. Ada yang mengalir hangat di pipi setiap mengingat berbagai peristiwa yang berkelebatan. Seperti sebuah slide-slide film yang terekam dan diputar ulang. Ada haru, ada tawa, ada kesedihan, ada tangis, ada keriangan, ada berbagai ekspresi yang tersimpan dengan sempurna di memory dan diberi title "kenangan".

Tapi, apakah semua kenangan selalu berakhir dengan manis ?? atau malah diakhiri dengan kepiluan ??

Ada kalanya kejadian tersebut dipenuhi oleh kesedihan-kesedihan yang mendalam. Seakan-akan luka tidak mau berhenti mengering, ada darah yang selalu mengalir, perih dan sakit. Disaat itu biasanya kita membutuhkan seseorang di dekat diri kita. Menghibur kita, memberi senyum kedamaian bagi kita, memeluk kita dengan penuh kehangatan agar berkurang beban di jiwa.

Tapi …. Seringkah kita mendapatkannya ?? jika belum ….. cobalah untuk berkaca sejenak. Apakah sudah sedemikian sering kita memperlakukan hal yang sama kepada saudari kita ?? Kita menghiburnya dikala dia sedih, menghapus airmatanya disaat dia menangis, ikut merasakan kesenangan diwaktu dia gembira, menjenguknya disaat kesehatannya menurun tajam, menguatkannya diwaktu dia lemah.

Sudahkah kita melakukan itu semua ???

Apakah kita mengetahui suasana hatinya saat ini …

Apakah kita memahami kondisi ruhiyahnya saat ini ….

Apakah kita mengetahui hal-hal yang disembunyikan olehnya dari diri kita …

Jika belum …..

Dimana kita saat dia menangis ??

Dimana kita saat dia merasa kedinginan ???

Dimana kita saat dia merasa kepanasan ??

Apakah kita datang kepada saudari kita hanya karena kita membutuhkannya saja ??

Setelah keperluan terlaksana , kita pun meninggalkannya ….. lantas dimanakah hati kita ??

Apakah kita mengetahui keadaan dirinya setelah itu ??

"ana sudah tidak punya harapan lagi terhadap saudara² ana …. Ana sudah terbiasa dengan sikap tidak perduli mereka ….. ana berhusnudzon kalau mereka punya amanah yang banyak … tidak mengapa … cukuplah Allah yang memperhatikan ana … itu sudah lebih dari cukup"

Pernahkah kita mendapat kalimat di atas dimana ucapan itu terlontar spontan dari lisan saudara kita ? diwaktu dia membutuhkan kehadiran kita walaupun hanya sekedar senyum tulus. Sanggupkah kita menyempatkan waktu sebentar di sela-sela kesibukan dan mengunjunginya baik saat sehat maupun kala sakit ? masih tegakah kita jika kalimat itu terucap kembali dari saudara seiman ?

"menatap sendu derita saudara, tersenyum bahagia saudara"

Rasulullah bersabda: "Tidak beriman seseorang diantara kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri" (HR. Bukhari-Muslim)

Sekarang, cobalah bertanya pada diri kita sendiri. Sudahkah kita benar-benar mencintai saudara kita dan itu bukan hanya sekedar kata ? Wallahu'alam bishowab

"Cinta dan ukhuwah sangat berguna terutama saat terjadinya ujian yang sangat keras. Sebab seorang Muslim akan merasakan keteduhan, kelembutan, dan ketentraman. Kalau pada saat ujian menghebat ia bersama-sama saudaranya. Kata-kata yang baik, nasehat-nasehat dengan kebenaran dan kesabaran, senyum ramah serta simpati yang sangat dalam, dapat meringankan segala penderitaan bagaimanapun beratnya ujian itu menimpa" (Musthafa Mashyhur)

(Malang … November rain … medio Ramadhan, saat kasih tak sampai terungkapkan ….)
muth_mlg
[ 0 komentar
]

© 2002-2009 Kafemuslimah.com
Please report any bug to [email protected]
All rights Reserved