|
Haid Membaca Al Quran Oase Ilmu - Monday, 26 July 2004
Kafemuslimah.com Ali bin Abi Thalib berkata: ”Rasulullah saw membacakan Al Quran kepada kita selagi beliau tidak dalam keadaan junub.” (HR Ahmad, Abu Daud, At Turmudzi, An Nasai dan Ibn Majah). Lebih lanjut Ali ra berkata: “Aku melihat Rasulullah saw mengambil air wudhu seraya membaca Al Qur’an, kemudian bersabda: “Demikian inibagi orang yang tidak junub, adapun orang yang sedang junub maka jangan membawa dan membaca ayat (Al Quran)” (HR Abu Ya’la).
Atas dasar dua hadits tersebut, para ahli fiqh dalam Madzab Empat berpendapat bahwa orang junub haram membaca Al Quran. Tetapi mereka berbeda pendapat jika yang dibaca beberapa ayat saja.
Menurut madzab Maliki, orang junub boleh membaca Al Quran asalhkan sedikit saja dengan niat membentengi diri, seperti membaca ayat Kursi, surat Al Ikhlas dan Al Mu’awidzatain. Imam Ahmad bin Hambal berpendapat, orang junub bolhe membaca satu ayat semisalnya. Imam Abu Hanifah membolehkan orang junub membaca sebagian dari ayat. Menurut madzab Syafi’I, boleh membaca ayat dengan niat dzikir seperti Basmallah, Hamdalah dan Istirja’ (inna illahi…) dan tidak berniat membaca Al Quran. Pendapat dalam madzab Syafi’I ini adalah pendapat yang moderat.
Ketentuan-ketentuan hukum (termasuk vaariasinya) bagi orang junub, berlaku juga bagi orang yang berhadats besar lainnya (haid, nifas, jimak dan wiladah). Kedudukan hukum haid sama dengan hukum orang haid sebagaimana hadits: Orang junub dan orang haid tidka boleh membaca sesuatu dari ayat Al Quran.” (HR Ahmad, At Turmudzi dan Ibnu Majah dari Ibnu Umar).
Atas dasar hadits tersebut para ahli fiqh dalam Madzab empat berpendapat bahwa orang haid haram memabca Al Quran. Demikian pula bagi orang yang nifas, wiladah dan jimak.
Wallahu’alam.
------ diambil dari buletin Ju’at Al Ahsan (Masjid Baitul Ihsan, Jakarta, edisi 73, 16 Juli 2004, bahasan: Dialog, oleh KH Ahmad Ghazalie Masroeri, anggota Komisi Fatwa MUI Pusat).
[ 0 komentar]
|
|