|
Menghentikan Pertengkaran Anak Kiat Muslimah - Monday, 26 July 2004
Kafemuslimah.com Pertengkaran anak-anak merupakan hal yang rutin kita temui di dalam rumah, akan tetapi ketika pertengkaran itu telah berubah menjadi pertengkaran yang terus menerus dan perkelahian, atau bahkan menjurus kepada hal-hal yang membahayakan, maka kita perlu serius mengantisipasinya. Berikut beberapa tips bagi orang tua, untuk mengurangi rasa putus asa kita ketika menghadapi anak-anak yang bertengkar:
1. Biarkan anak-anak mengutarakan perasaannya, misalnya anak-anak kita setiap bermain bersama selalu berakhir dengan pertengkaran seperti berebut mainan, berebut saluran TV, menggunakan kamar mandi dll, juga saling memanggil dengan nama-nama yang buruk atau mengadukan satu sama lain ke orang tua. Dalam situasqqqi ini orang tua dapat berbicara kepada anak mengenai perasaan mereka. Saat melihat anak-anak bertengkar kita bisa mengatakan, “Ayo berhenti bertengkar, Allah tidak suka dengan anak-anak yang bertengkar, kalian kan kakak-adik harus saling sayang” kemudian jika salah satu anak mengadukan saudaranya katakan “kamu marah ya sama kakak/adikmu, kenapa?” biasanya si anak akan menjawab “Ya saya marah sama kakak/adik” dan setelah mengutarakan perasaannya, mungkin anak kemudian bermain di ruang lain.
2. Juga penting bagi orang tua untuk memperhatikan bahwa ada salah satu anak yang bisa diajak kerjasama atau mempunyai kepribadian yang lebih baik dibanding saudaranya, akan tetapi jika orang tua membanding-bandingkan kelebihan anak itu didepan anak lainnya, hal ini tidak akan membuat situasi menjadi baik. Bahkan akan malah membuat anak lainya cemburu dan iri. Sebaliknya cobalah untuk memberikan tanggapan hanya pada saat si anak melakukan hal yang tidak baik dan hindarkan membandingkan dengan saudaranya yang lebih baik.
3. Selanjutnya hindari mengatakan hal-hal yang mengungkapkan persamaan-persamaan dengan anak-anak lainnya. Sebab hal ini juga akan mendorong kepada membanding-bandingkan. Pun jika orang tua berusaha untuk bersikap sama terhadap semua anak, akan tetapi anak akan merasakan ketidak adilan. Upayakan agar orang tua memperlakukan anak sesuai dengan apa yang masing-masing anak butuhkan.
4. Jangan memihak ketika anak bertengkar. Biarkan anak menyelesaikannya sendiri, karena kita tidak tahu siapa yang memulai pertengkaran, atau jika pun kita tahu siapa yang memulai pertengkaran, memihak pada salah satu anak akan membuat situasi makin buruk. Semakin kita tidak ikut campur pada pertengkaran mereka maka mereka akan cepat belajar tentang perbedaan (dan persamaan) diantara mereka.
Tentunya pertengkaran tidak akan dapat berhenti secara tiba-tiba meskipun orang tua telah melakukan hal-hal tersebut dengan benar. Kenyataannya dibutuhkan waktu dan keteguhan bagi orang tua untuk mempelajari hal-hal baru dalam memperlakukan anak-anaknya, yang juga merupakan hal-hal baru bagi anak-anak untuk belajar tentang kebersamaan. Jangan menyerah, meskipun situasinya terlihat bertambah buruk, yang pada akhirnya mungkin akan bertambah baik. Setidaknya dalam jangka panjang orang tua telah mengajarkan kepada anak-anak bagaimana pentingnya hidup rukun.
Melati Salsabila
Di sadur dari : How to Stop Sibling Rivalry, Virginia K. Molgaard, Family life specialist, IOWA University [ 0 komentar]
|
|