|
Tekad Jurnal Muslimah - Thursday, 02 September 2004
Kafemuslimah.com "Gimana ukh perasaannya? Sebentar lagi lho…en tiap hari ketemu, "tanya Rima. "Biasa aja tuh", jawab Diah enteng sambil tersenyum. Ah…masa sih! Kan tiap hari ketemu", canda teman-teman lain yang saat itu sedang berkumpul.
Makan siang memang membuat kami berkumpul. Tukar informasi, curhat, canda dan tawa selalu terjadi pada saat yang namanya "makan siang". Nah..siang itu giliran Diah kena canda dan goda kami. Maklum saja, Diah itu baru dikhitbah dan InsyaAllah akan segera melepas masa lajangnya dua bulan ke depan. Yang patut diketahui lagi adalah bahwa "calonnya" Diah adalah teman yang kami kenal paling tidak selama 4 tahun ini. Agus namanya. Agus laki-laki yang sholeh. Hari-harinya banyak diisi dengan mengajarkan dan membimbing anak-anak membaca dan menghapal Al-Quran. Agus sendiri sudah memiliki hapalan kurang lebih 15 juz. Subhanallah…..dan sampai saat ini masih terus menambah dan memantapkan hapalannya.
Diah……..Diah Mardhiah….kawan kami yang baru 5 bulan bergabung. Diah memang manis…..senyumnya, jalannya, tutur bicaranya. Pokoke wuahhhhh…deh! Hapalan?????? Jangan ditanya. Diah sudah hapal Al-Quran seluruhnya. Hafidzoh…. 30 juz Subhanallah.
Saat-saat menanti datangnya hari yang akan sangat bersejarah dalam hidupnya itu, Diah banyak bertanya, meminta masukan pada Kami. Mahar, baju pengantin, undangan, tempat resepsi dan tetek bengek lainnya. Masalah utama adalah masalah yang klasik dan banyak dialami oleh mereka yang akan melangsungkan pernikahan….bi..a..ya.
Adanya cuma 2 juta nih…gimana ya?" diah berujar pada Kami. Biaya yang sebesar 2 juta untuk zaman sekarang ini memang terasa sangat minim. Sewa gedung atau aula mesjid untuk acara resepsi…..undangan….hidangan…..belum lagi souvenir walau hanya sebuah pembatas buku. Ditambah baju pengantin yang notabenenya hanya dipakai satu kali itu saja.
Dua bulan kemudian…..
"Doain ana ya Ma…" ujar Diah lirih di telinga Rima sahabatnya. Senyum bahagia menghiasi wajahnya pada hari yang bersejarah itu. "InsyaAllah, ukh….". "Moga jadi keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah", sambut Rima. Alhamdulillah…akad berlangsung dengan penuh khidmad di mushola kecil milik sebuah restoran di bilangan depok. Tiada aral melintang. Mahar…..undangan…hidangan…..bahkan souvenir sebuah sapu tangan manispun ada. Dibalut gaun pengantin milik seorang teman Diah tampak begitu anggun di hari pernikahannya. Alhamdulillah semuanya berjalan sesuai dengan rencana. Dalam perjalanan pulang ke rumah, aku teringat beberapa firman Allah SWT:
"Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak kawin dari hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karuniaNya. Dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui" ( An-Nuur:32 )
"Dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu" ( At-tholaq:3)
"Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepadaNya". ( Ali ‘Imran:159)
Sungguh janji Allah itu pasti dan Allah tidak akan mengingkari janjinya itu.
Jakarta, 26 Juni 2004
Mar_ah [ 0 komentar]
|
|