[utama] Alquran | Hadis Qudsi | Hadis Shahih Bukhari dan Muslim |Doa
[Kami] Kontak | Visi & Misi | Iklan | Link Bersama Kami
[ukhuwah] Webmail| Milis | Buku Tamu
HOME
Wanita Bertanya Ulama Menjawab
Uneq-Uneq
Resep
Profil Muslimah
Oase Ilmu
Muslimah & Media
Kisah Nabi
Kiat Muslimah
Jurnal Muslimah
Cantik & Sehat
Bisnis Muslimah
Agenda Muslimah

Mencintai Sekaligus Dua Wanita Dalam Satu Waktu
Uneq-Uneq - Monday, 20 September 2004

Tanya: Mbak saya pemuda umur 27 tahun saat ini saya sedang bingung dan merasa bersalah. Saat ini saya sudah bertunangan yang kebetulan tunangan itu dijodohkan oleh orang tua. Walaupun sebenarnya saya tidak mencintai calon istriku tapi aku tetap berusaha untuk bisa mencintai dia karena aku tak Ingin menyakiti hati orang tua, tapi disaat aku mulai bisa mencintai calon istri saya ada masalah yang timbul dan tak bisa Kuhindari.

Aku jatuh cinta pada seorang perempuan yang umurnya jauh dibawahku, terpaut tiga belas tahun dari aku dan perempuan itupun suka sama aku. Tapi aku sadar bahwa aku tidak mungkin bisa mencintai dia karena statusku yang sudah tunangan, tapi si perempuan itu tak perduli kalau aku udah tunangan. Dia akan tetep berusaha untuk mendapatkan saya,
Mbak aku bingung harus bersikap gimana untuk menghadapi perempuan seperti ini. Pernah suatu kali kukatakan ke dia bahwa diantara kita tak mungkin bersatu dan aku tak mungkin bisa memilikimu. Dia langsung putus asa dan mencoba bunuh diri. Tapi Alhamdulilah Tuhan masih melindunginya.

Tapi sekarang yang membuatku bingung dia meneror aku terus dan dia masih mengancam untuk datang di hari pernikahanku. Dan akan berbuat sesuatu di hari pernikahanku.Mbak mohon jawabanya mbak ya.
Mbak makasih ya.

Jawab:

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Saya jadi berhitung berapa usia teman wanita anda. Usia anda 27 tahun, dia 13 tahun lebih muda. Dengan begitu, dia baru berusia, 14 tahun. Masih SMP-kah? Atau sudah SMU? Tapi yang pasti, dia masih remaja dan masih sangat muda usianya.

Usia remaja memang dipenuhi dengan pergolakan emosi yang sangat tidak stabil. Jika seorang remaja mengalami sebuah kesenangan, maka dia bisa berjingkrak-jingkrak kegirangan tanpa peduli pada orang lain di sekitarnya yang mungkin merasa terganggu karena keberisikannya atau justru heran. Tapi jika seorang remaja bersedih, maka dia seperti ingin mengajak agar seluruh dunia ikut berduka saat ini bersamanya. Emosi remaja memang terkadang begitu mudah terlihat dan memang mereka ingin selalu mengekspresikannya kepada orang lain.

Jadi, kira-kira, seperti inilah yang dialami oleh “pacar” anda yang baru berusia remaja tersebut.

Sebagai seorang remaja yang sedang merasakan gejolak emosi akibat jatuh cinta, dia tentu saja merasakan beberapa hal yang sering dialami oleh mereka yang jatuh cinta, Dia merasa ingin selalu berdekatan, ingin selalu berjumpa, ingin selalu bersenang-senang dengan yang dicintainya, dan sebagainya. Akibat semua keinginan tersebut, muncul pula penyeimbang alaminya; yaitu merasa tidak ingin. Dia tidak ingin berjauhan dengan yang dicintainya, tidak ingin dikecewakan, tidak ingin disakiti, tidak ingin berpisah dan tidak ingin dikhianati. Tentu saja, ditambah gejolak usia remajanya yang menyebabkan emosinya sangat tidak stabil, maka ketika kamu memberitahu dia bahwa hubungan antara kamu dan dia tidak bisa diteruskan, dia tentu saja melakukan perlawanan tersendiri secara otomatis (= mekanisme pertahanan emosional). Daripada dia harus ditinggalkan olehmu, lebih baik dia berusaha keras untuk mempertahankan kamu. Daripada kamu menikah dengan orang lain, lebih baik dia mengacaukan pernikahan tersebut (jadi dalam pikirannya kalian akan seri, sama-sama tidak akan mendapat apa-apa). Daripada kamu pergi dan menyebabkan kesedihan yang tak tertahankan, lebih baik dia bunuh diri.

Yah. Satu hal yang sebenarnya saya ingin katakana padamu, akhi.
Apakah kamu dahulu tidak berpikir tentang perbedaan usia yang sangat jauh tersebut ketika sedang menjalin hubungan denganya? Apakah tak terpikirkan olehmu dahulu bahwa dia masih sangat muda dan seharusnya sebagai seorang dewasa yang bertanggung-jawab, kamu mengarahkan dia agar bisa berpikir dewasa dengan merencanakan masa depannya (usianya masih sangat muda, artinya perjalanannya untuk belajar tentang hidup masih sangat panjang), bukan mengajaknya untuk bercinta.
Tapi ya sudahlah. Yang sudah terjadi tentu tidak bisa diputar balikkan lagi, bukan? Akan lebih baik jika kamu bertobat dan meminta ampun atas kesalahan di masa lalu. Tapi yang belum terjadi masih bisa diperbaiki agar hari esok bisa lebih baik lagi.

Saran saya, coba ajak bicara teman gadis remajamu itu baik-baik. Katakan padanya bahwa meski kamu sudah akan menikah dan kelak akan menikah, di hadapanmu dia akan seperti adikmu sendiri. Kamu akan tetap sayang padanya, tapi seperti sayang seorang kakak pada adik perempuannya.

Setelah itu, kamu ubah perlakuanmu kepadanya. Jika dahulu kamu berbicara “dimesra-mesrain”, jika dahulu kamu melakukan sesuatu karena pamrihmu sebagai pacarnya, mulai sekarang, cobalah ajak dia bicara akrab tapi santun, sopan dan tetap perhatian tapi “usahakan tetap jaga jarak” seperti seorang kakak pada adik perempuannya. Jadi, dia tidak merasa terlalu kehilangan kamu (karena khawatirnya dia jadi beneran bunuh diri). Pelan-pelan, kenalkan dia pada komunitas baru yang cocok untuk usia remajanya, bagus untuk perkembangan moral agamanya, cocok untuk pengembangan pengetahuannya. Misalnya, kenalkan dia dengan adikmu, atau sepupumu, atau temanmu yang sebaya dengan usianya, lalu minta adik/sepupu/teman sebayanya itu untuk mengajak teman gadismu itu aktif di kegiatan organisasi seperti pengajian, karang taruna, organisasi kepemudaan, organisasi perkumpulan remaja, dll. Dengan demikian, dia tidak terlalu fokus ke kamu saja perhatiannya.

Terlalu sayang jika usia muda hanya habis untuk memikirkan pacar, akan lebih baik jika di usia muda diisi dengan kegiatan yang bermanfaat untuk masa depan. Terlebih di masa depan, persaingan di dunia usaha, lapangan pekerjaan, lahan mencari penghidupan semakin tinggi. Artinya, mereka yang di usia mudanya Cuma punya bekal pas-pasan, harus siap-siap jadi pengangguran atau mereka yang menjadi beban masyarakat. Jadi, support dia agar mengisi waktu mudanya agar bisa lebih bermanfaat dan lebih mandiri.

Islam sendiri, sangat menghargai orang muda yang mengisi waktunya dengan ilmu agama yang bermanfaat dan terus berusaha mendekatkan diri pada Allah SWT. Orang muda seperti ini, insya Allah termasuk dalma tujuh (7) golongan yang dijamin masuk surga. Subhanallah.

Nah, bagaimana? Mau dicoba?

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ade Anita

[ 0 komentar
]

© 2002-2009 Kafemuslimah.com
Please report any bug to [email protected]
All rights Reserved