[utama] Alquran | Hadis Qudsi | Hadis Shahih Bukhari dan Muslim |Doa
[Kami] Kontak | Visi & Misi | Iklan | Link Bersama Kami
[ukhuwah] Webmail| Milis | Buku Tamu
HOME
Wanita Bertanya Ulama Menjawab
Uneq-Uneq
Resep
Profil Muslimah
Oase Ilmu
Muslimah & Media
Kisah Nabi
Kiat Muslimah
Jurnal Muslimah
Cantik & Sehat
Bisnis Muslimah
Agenda Muslimah

Dini hari di Madinah Al Munawarah
Oase Ilmu - Saturday, 02 October 2004

Kusaksikan para sahabat berkumpul di masjid mu

Angin sahara membekukan kulitku

Gigiku gemeretak

Kakiku berguncang

Tiba-tiba pintu hujrah mu terbuka

Engkau datang ya Rasulullah

Kupandang dikau

Assalamualaika ayyuhan Nabi wa rahmatullah

Assalamualaika ayyuhan Nabi wa rahmatullah

Kudengar salam bersahut-sahutan

Kau tersenyum ya Rasulullah

Wajahmu bersinar

Angin sahara berubah hangat

Cahaya mu menyelusup seluruh daging dan darahku

Dini hari Madinah berubah menjadi siang yang cerah

Kudengar engakau berkata

"Adakah air pada kalian ? "

kutengok cepat gharibahku

para sahabat sibuk memperlihatkan kantong kosong

tidak ada setetes pun air, ya Rasulullah

kusesali diriku

mengapa tak kucari air sebelum tiba di masjidmu

duhai bahagianya, jika kubasahi wajah dan tanganmu

dengan percikan-percikan air dari gharibahku

Kudengar suaramu lirih

Bawakan wadah yang basah

Aku ingin meloncat mempersembahkan gharibahku

Tapi ratusan sahabat berdesakan mendekatimu

Kau ambil gharibah kosong

Kau celupkan jari-jarimu

Subhanallah,

Kulihat air mengalir dari sela-sela jarimu

Kami berdecak, berebut, berwudhuk

Dari pancuran sucimu

Betapa sejuk air itu ya Rasulullah

Betapa harum air itu ya Nabi Allah

Betapa lezat air itu ya Habib Allah

Kulihat Ibnu Mas'ud mereguknya sepuas-puasnya

Qad qamatish Shalah

Qad qamatish Shalah

Duhai bahagianya sholat dibelakangmu

Ayat sucimu mengalir dari suaramu

Melimpah memasuki jantung dan pembuluh darahku

Usai sholat kaupandangi kami

Masih dengan yang sejuk itu

Cahayamu, ya Rasulullah

Tak mungkin kulupakan

Ingin kubenamkan setetes diriku dalam samudera dirimu

Ingin kujatuhkan sebutir debuku dalam sahara tak terhinggamu

Kudengar kau berkata lirih

"Ayyu khalaqi a'jabu ilakum I'ma'nan ?"

Siapa makhluk yang imannya paling sempurna ?

..... Malaikat, ya Rasulullah

Bagaimana Malaikat tak beriman,

Bukankah mereka berada di samping Tuhan ?

..... Para Nabi, ya Rasulullah

Bagaimana Nabi tak beriman,

Bukankah pada mereka turun wahyu

..... Kalau begitu siapakah mereka, ya Rasulullah ?

Langit Madiah bening, bumi Madiah hening

Kami termangu .,

Siapa gerangan mereka yang imannya paling mempesona

Kutahan nafasku,

Kuhentikan detak jantungku

Kudengar sabda mu,

"Yang paling mempesona imannya

mereka yang datang sesudah ku

beriman kepadaku

padahal? tidak pernah melihat dan berjumpa dengan ku

yang paling mempesona imannya

mereka yang tiba setelah aku tiada

yang membenarkanku

tanpa pernah melihatku

Bukankah kami ini saudaramu juga, ya Rasulullah

Kalian sahabat-sahabatku

Saudaraku adalah

Mereka yang tidak pernah berjumpa dengan ku

Mereka beriman pada yang ghaib

Mendirikan sholat

Menginfakkan sebagian rezeki yang

Kami berikan kepada mereka

Kami terpaku,

Langit Madinah bening, bumi Madinah hening

Kudengar lagi engau berkata

Alangkah rindunya daku pada mereka

Alangkah bahagianya aku memenuhi mereka

Suaramu parau,

Butir-butir air matamu tergenang

Kau rindukan mereka ya Rasulullah

Kau dambakan pertemuan dengan mereka, ya Nabi Allah

Assalamu'alaika ayyuhan nabi wa rahmatullahi wa baraka'tuh.

Ust. Jalaluddin Rakhmat.
[ 0 komentar
]

© 2002-2009 Kafemuslimah.com
Please report any bug to [email protected]
All rights Reserved