|
Semua Milik-Nya
Jurnal Muslimah - Monday, 18 October 2004
Kafemuslimah.com Telaga menganak sungai di kedua pipinya. Nanar ditatapnya sosok mungil yang terbujur kaku di hadapan. Sejuta rasa bergelora dalam dada, di tengah duka yang melanda.
Baru kemarin tubuh mungil itu menghirup semerbak aroma dunia…Baru kemarin tubuh mungil itu ia dekap penuh kehangatan…Baru kemarin ia menyandang sebutan ibu, untuk jabang bayi yang terlahir dari rahimnya.
Duh…belum puas rasanya ia mengecap kebahagiaan menjadi seorang ibu, ketika Malaikat Maut datang menghampiri dan merenggut belahan jiwa tercinta. Andaikan bisa ia memohon, ia ‘kan berseru agar diberi waktu lebih lama lagi ‘tuk memeluk sang buah hati. Namun kematian bukanlah barang dagangan yang bisa ditawar sekehendak hati. Bukan pula pekerjaan rumah yang bisa ditunda atas alasan belum siap ‘tuk mengerjakannya.
Sahabat, apapun yang ada dalam genggaman kita, sejatinya bukanlah milik kita yang abadi. Anak, harta, kekuasaan…semua hanyalah barang titipan. Kita laksana dermaga yang menjadi persinggahan sesaat. Dan tak punya kuasa tuk menahan, saat Nakhoda berkehendak membawa sang kapal pergi.
Relakanlah meski ada segurat lara….
Ikhlaskanlah meski harus kehilangan….
Karena apa yang kita genggam semua adalah milik-Nya.
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan (Q.S.Al-Anbiya 35)”
Bumi Sapporo, 24092004
(teriring do’a untuk puteri seorang kawan, yang berpulang dalam usia 12 hari)
[email protected]
[ 0 komentar]
|
|
