|
Sms Manis-Manis Kecut Jurnal Muslimah - Wednesday, 03 March 2004
Syuro` baru saja usai, para ikhwan udah pulang. Seorang akhwat berbalik ke belakang dan berteriak, " Waaaaa……mbak Daniieeeekkkkk !!!". Spontan semua anggota syuro` menoleh ke belakang juga. Dan hebohlah ruang tamu itu. Ummahat yang dipanggil mbak Daniek itu hanya tersenyum lalu tertawa melihat ekspresi kehebohan akhwat². Sebagian langsung mengerubungi ummu janin yang sebentar lagi akan menjadi dokter. Semua merindukan ‘tetua’ Kamda Malang itu karena lama gak ketemu, gak terkecuali saya. Sebetulnya saya juga ingin ikut ke ‘lingkaran’ tersebut tapi masih harus menyelesaikan urusan syuro` yang belum kelar dengan beberapa akhwat. Jadi ada 2 kubu yang meramaikan ruangan imut² tersebut.
Setengah jam kemudian, akhwat² udah kembali pulang ke rumah masing². Ruangan kembali lengang. Saya sedang santai (habis dipusingin ama agenda syuro`) dan main game di HP. "lagi ngapain say ?", tanya mbak saya tiba². "eh … hehehehe, lagi main game, mbak", saya menjawab sambil mesem². Malu juga ketahuan lagi main game.
" Phiet, sini donk". Saya dipanggil mbak Daniek untuk ngobrol². Melihat saya mainin HP, mbak saya tiba² bertanya," Phiet, sering kirim²an sms ya say ??". saya bengong. Memangnya kenapa ?? saya punya HP tentu aja sering ber-sms ria. Akhirnya bu dokter itu cerita. " Gini phiet, hati² dengan sms² yang antum terima. Apalagi sms² dari ikhwan². Bukannya mbak melarang phiet sms-an dengan ikhwan, cuma mbak pernah dikasih tau ama seseorang kalo ada akhwat yang nerima sms dari ikhwan yang tanya apakah akhwat itu udah maam ato belom, lalu udah mandi ato belom, udah minum obat ato belom (kalo gi sakit). Yahh.. semacam perhatian² yang sebetulnya tidak perlu diungkapkan. Itu kan bisa jadi virus dek. Virus via sms. Hati² interaksi dengan ikhwan ya dek ??", kata mbak saya sambil tersenyum. Saya hanya diam tertunduk sambl mempermainkan HP.
Peringatan yang sebetulnya ‘bernada’ biasa tapi merupakan hal yang ‘menyenangkan’ untuk dibahas karena intinya adalah seberapa jauh interaksi dengan lawan jenis.
Ya, kita yang udah tau bahkan hapal tentang apa² aja isi dari pergaulan Islami tapi masih sering menerjang zona bahaya. Dan terkadang kita menikmati keadaan itu. Na’udzubillah. Kalo kita mau berhusnudzon, sms seperti itu mungkin hanya sekedar satu dari bentuk ungkapan persaudaraan kita sesama muslim. Tapi, apakah kita bisa menjamin bersihnya hati² kita ?? bahwa hati kita ‘lempeng²’ aja menanggapinya ??? toh setiap orang isi hatinya tidaklah sama. Adakah jaminan untuk itu semua ?? tentu hanya diri kita yang bisa menjawabnya.
Saya sendiri tidak tahu apakah ada konsep bergaul yang Islami di sms dengan lawan jenis kita. Karena kalo di realita wajib bagi kita untuk menahan pandangan lalu enggak boleh melembutkan ato memerdukan suara terhadap lawan jenis. Enggak boleh juga berduaan atau ikhtilat (kecuali yang gak bisa dihindari, cthnya dokter ama pasien. Itupun diusahakan dokternya sesama jenis alias sama² wanitanya). Walaupun di sms enggak ada konsep baku tentang pergaulan Islami tentu enggak ada salahnya kita menerapkannya kan ?? mungkin jika di realita kita menerapkan hal² tersebut (menundukkan pandangan dan cs-nya) tapi di sms kita ‘lepas’ bergaul dengan lawan jenis, lalu apa bedanya ??? percuma saja donk kita menunduk²kan pandangan sampai hampir nabrak mobil yang berenti ato tiang listrik (kek saya dulu, sakit juga sih namanya juga nabrak) tapi kita gak bisa menghijabi hati kita sendiri dari sms ‘manis² kecut’ (manis perhatiannya, kecut virusnya). Ironis. Dan sampai saat ini saya berharap hal itu enggak terjadi pada diri saya dan
juga diri antum. WallahuÂ’alam bishowab
(malang …. Saat saya menemukan bukti sms ‘manis²’ kecut itu …)
muth_mlg [ 0 komentar]
|
|