|
Bunga Di Ziarah Kubur Muslimah & Media - Tuesday, 02 November 2004
Kafemuslimah.com Jika sedang berjalan ke arah pekuburan guna melakukan ziarah kubur, dimana saja tentu akan menemukan berderet penjual bunga beraneka warna di sepanjang kaki lima di depan pintu masuk. Ada yang berbentuk kalungan bunga, ada yang masih dalam bentuk tangkai bunga segar, baik yang tidak tersusun maupun yang tersusun dalam satu rangkaian, tapi lebih banyak yang berbentuk taburan keeping-keping bunga beraneka warna. Selain bunga-bunga tersebut, juga dijual air di dalam kendi atau botol. Ada yang dinamakan air mawar (katanya sih air ini hasil dari rendaman dan perasan bunga mawar) tapi lebih banyak yang berupa air putih biasa. Di saat bulan-bulan tertentu seperti bulan Rajab, Ramadhan, dan Syawal, penjual bunga tersebut ramai dikunjungi oleh para pembeli. Siapapun yang ingin melakukan ziarah kubur, selalu menyempatkan diri untuk membeli bunga-bunga tersebut guna dibawa serta ke makam. Sebenarnya, bagaimana status hukumnya membawa bunga tersebut dalam pandangan Islam?
Majlis Fatwa Kebangsaan Malaysia mengambil sebuah keputusan bahwa membawa bunga ketika menziarahi kubur hukumnya tidak mengapa alias boleh selama ia tidak melanggar dasar dan ajaran agama Islam(Berita Harian, 2 November 2004, selasa, hal. 2). Hanya saja, karena tradisi ini bukan tradisi agama Islam, Majlis Fatwa Kebangsaan Malaysia berharap ia dapat dihapuskan secara berangsur-angsur.
Pengerusi Majlis itu (sebuah jabatan yang cukup kempeten), Datuk Dr Ismail Ibrahim, berkata Islam menerima amalan membawa bunga ke tanah pekuburan karena budaya itu tidak bertentangan dengan syariah. Katanya, amalan mebawa bunga sebenarnya tidak berasal dari ajaran Islam walaupun diriwayatkan nabu Muhammad pernah mencacak pelepah tamar di atas kubur.
”Pelepah tamar tidak boleh dibandingkan di antara pelepah tamar dengan bunga.” Kata Datuk Dr Ismail Ibrahim lebih lanjut.
Ismail berkata, budaya membawa bunga itu hanya bermula dalam masyarakat modern hari ini. Beliau mengingatkan pengunjung tanah pekuburan supaya menghindari perbuatan berbentuk pemujaan terhadap tahah pekuburan atau makam seseorang seperti beriktikad (berniat) bahwa bunga yang dibawanya itu adalah untuk orang yang telah meninggal dunia.
Bunga yang dibawa juga tidak boleh dalam bentuk yang boleh mencemarkan akidah Islam seperti dalam bentuk kalungan, jambangan atau sebagainya sebagaimana tradisi kepercayaan agama lain.
Pengunjung juga disarankan supaya menghindari perbuatan yang bersifat mubazir seperti membawa bunga dalam kuantiti yang banyak seolah-olah untuk mewangikan tanah pekuburan.
”Perbuatan membawa bunga tidaklah seharusnya menjadi satu persaingan di antara pengunjung yang boleh menimbulkan rasa riya akibat ingin menggambarkan perbedaan status keduniaan yang mungkin terjadi di antara sesama masyarakat Islam.” katanya.
Ismail berkata, karena amalan membawa bunga bukan tradisi agama Islam, ia berharap dapat dihapuskan sedikit demi sedikit karena tujuan menziarahi kubur ialah untuk menimbulkan keinsyafan atau renungan bagi si peziarah.
Katanya, hadiah terbaik kepada orang yang telah meninggal ialah doa dan bacaan Al Quran oleh sanak saudara dan saudara seagama di samping menjaga kebersihan tanah perkuburan itu. Demikian yang dilaporkan oleh Koran Berita Harian, selasa 2/11/2004, yang diliput oleh kantor berita Malaysia Bernama
---- Kuala Lumpur, 3 November 2004 ([email protected])
penulis: Ade Anita [ 0 komentar]
|
|