[utama] Alquran | Hadis Qudsi | Hadis Shahih Bukhari dan Muslim |Doa
[Kami] Kontak | Visi & Misi | Iklan | Link Bersama Kami
[ukhuwah] Webmail| Milis | Buku Tamu
HOME
Wanita Bertanya Ulama Menjawab
Uneq-Uneq
Resep
Profil Muslimah
Oase Ilmu
Muslimah & Media
Kisah Nabi
Kiat Muslimah
Jurnal Muslimah
Cantik & Sehat
Bisnis Muslimah
Agenda Muslimah

Ziarah ke Kuburan Para Syahid
Muslimah & Media - Wednesday, 10 November 2004

Kafemuslimah.com Ada sebuah kebiasaan yang boleh jadi berlaku dimana saja di kalangan masyarakat ketika mereka telah mengambil keputusan untuk memberi penghormatan pada seseorang atau sebuah kelompok yang telah meninggal dunia. Yaitu, setelah penghormatan itu diberikan, maka diberikanlah penghargaan lain berupa memuliakan jasa-jasa mereka. Pada awalnya, hal ini memang murni penghormatan dan mengenang jasa-jasa mereka saja. Kubur mereka diperindah, cerita tentang kehebatan mereka diabadikan dari mulut ke mulut, dan kegiatan menziarahi kubur para pahlawan tersebut pun digalakkan. Sekilas, tidak ada yang salah. Tapi mari lihat apa yang terjadi di kelanjutan semua perilaku tersebut.

Ambil contoh makam para sunan penyebar agama Islam di Indonesia. Entah itu makam Sunan Giri, Makam Sunan Gunung Jati, Sunan Muria, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, dan sebagainya. Berduyun-duyun orang datang untuk menziarahi makam mereka. Bahkan karena begitu banyaknya orang datang melakukan ziarah ke makam para Sunan tersebut, maka dibuatlah sebuah paket Tamasya Ziarah. Paket ini biasanya ditawarkan dengan harga sekian puluh ribu rupiah dan akan memperoleh tiket bus, akomodasi hotel termasuk sarapan dan makan siang-malam, serta tiket masuk ke makam-makam yang akan dikunjungi. Pada bulan-bulan tertentu, iklan untuk tour Tamasya Ziarah tersebut bisa dengan mudah diperoleh di bagian iklan Koran-koran atau di papan pengumuman Karang Taruna di Kelurahan setempat.

Ya. Jangan heran. Paket tour ziarah kubur tersebut memang banyak diminati oleh para ibu-ibu atau bapak-bapak di majlis taklim yang banyak terdapat di RT-RT dan keluarahan. Kelompok sasaran inilah yang dibidik oleh para agen perjalanan Tour Ziarah Kubur. Apa yang didapat selama dari Tour tersebut? Tentu saja cerita tentang kepahlawanan para ahli kubur di makam tersebut pada awalnya. Lalu, cerita mulai berkembang tentang betapa ahli kubur mampu memberi karomah (baca = berkah) bagi siapa saja yang menziarahinya. Seperti, mata air yang mengalir di dekat sumber mata air di dekat kuburannya Sunan Gunung Jati mampu memberi khasiat awet muda bagi siapa saja yang membasuh wajah dan tubuhnya dengan air tersebut. Sedangkan bagi siapa saja yang meminumnya, akan sembuhlah penyakitnya.

Di negara lain, hal yang serupa juga terjadi. Seperti misalnya air yang mengalir di dekat sumber mata air di bekas gua tempat Nabi Daud berdiam ketika sedang sakit, akan mampu menyembuhkan berbagai penyakit bagi siapa saja yang meminumnya atau membasuh anggota tubuh yang sakit. Atau kepercayaan bahwa batu yang diperoleh dari melontar Jumrah ketika musim Haji tiba, mampu mengusir Setan yang mengganggu penghuni rumah. Jadi, jangan heran kalau ada yang pulang Haji membawa sebongkah kecil kerikil sisa Jumrah sebagai kenang-kenangan Haji.

Entah kepercayaan ini benar atau tidak. Allahu’alam. Hanya saja, perlu diingatkan bahwa batas antara niat untuk percaya pada yang ghaib sebagai bagian dari kekuasaan Allah dan tindakan menduakan Allah (Syirik) itu amatlah tipis sekali. Disinilah Allah berkali-kali mengingatkan kita untuk senantiasa berpikir dan berpikir. Semoga kita semua tidak sampai jatuh melakukan tindakan Syirik.

Menjadikan kuburan sebagai sesuatu yang keramat, atau sebuah tempat pemujaan (syirik) ternyata tidak hanya terjadi pada makam para ahli kubur yang menyandang gelar Sunan atau Nabi saja. Tapi juga makam para ahli kubur yang dianggap orang mati sebagai Syuhada. Inilah yang terjadi di Afghanistan saat ini.

Tanah pekuburan para pejuang Al-Qaeda turut dijaga rapi dan sering diziarahi orang ramai untuk mendoakan setiap Allahyarham. Boleh jadi bagi penduduk dunia Osama bin Laden dan pengikutnya dianggap sebagai dalang serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat (meski sampai sekarang belum pernah terbukti kebenarannya). Tetapi bagi penduduk di Bandar Khost, Afghanistan, Osama dan pengikutnya disanjug bahkan hingga jenazah mereka dimakamkanpun amat dihormati (Berita Harian, Kuala Lumpur, Rabu, 3/11/2004, hal. 15).

Bagi seorang wanita berpurdah, tujuannya ke kawasan tersebut itu jelas. “Osama berada di hati kami.” Wanita ini termasuk salah satu dari sebagian masyarakat Afghan yang datang berkunjung untuk berdoa di makam 39 pejuang Al Qaeda yang meninggal ketika mencari perlindungan di sebuah masjid, berdekatan dengan Bandar Khost, di daerah pegunungan Pakistan. Dengan kata lain, usaha para gerilyawan tersebut dengan bersembunyi di dalam masjid, sama sekali tidak dapat membuat mereka aman dari serangan tentara Amerika. Sehari setelah serangan tersebut dilancarkan, penduduk kampung datang menyelamatkan para jenazah yang berjatuhan lalu menguburkan mereka dalam satu kuburan bersama-sama. Kemudian, penduduk mengutip sumbangan untuk mendirikan sebuah makam.

Hari ini, sebuah dinding masih berdiri tegak di sekeliling makam meski tidak beratap. Di dalam makam tersebut, peziarah mengikat kain dan tudung kepala pada batu nisan sebagai tanda penghormatan serta hadiah karena banyak yang percaya Allahyarham akan mengingati para peziarah selain meminta Tuhan memakbulkan hajat di hati para peziarah. Dari sinilah mulai berkembang sebuah perkara gaib yang dianggap karena kharomah dari makam tersebut. Demikian yang dikatakan oleh Shayesta Gul dan ditulis oleh Koran Berita Harian (3/11/2004).

Keunikan makam tersebut, seperti cerita mengenai bagaimana orang sakit disembuhkan dan seorang lelaki buta kembali penglihatannya, selepas menziarahi makam itu. Para wanita yang sukar mendapat anak juga tampak membanjiri makam tersebut untuk berdoa.

”Mungkin orang menganggap ini sebuah perkara Takhayul. Tetapi memang terjadi keajaiban dan ada yang sudah terbukti sembuh.” Demikian Gul berkata sambil mengelus janggutnya.

Menurut Gul, Osama oleh penduduk dianggap sebagai “sahabat Rasulullah” diberi gelar “pahlawan” dan “pembela nasib umat Islam” oleh penduduk setemapt termasuk oleh pedagang di Bandar Khost. Bisa jadi Osama sendiri mungkin kurang senang dengan sanjungan melambung terhadap dirinya dan pengikutnya.

Tindakan menghias kawasan pemakaman dan makam itu sendiri dianggap bertentangan dengan Madzab Wahabi, yaitu salah satu aliran pemahaman agama Islam yang dianut oleh pemimpin Al-Qaeda yang dilahirkan di Arab Saudi itu. Madzab Wahabi pertama kali berkembang di semenanjung Arab pada sekitar abad ke 18. Ketika para pejuang Wahabi mengambil alih kota Mekah pada tahun 1803, tindakan mereka yang pertama kali yang dicatat oleh sejarah adalah adalah berkeinginan untuk memusnahkan makam Nabi Muhammad SAW dan juga makam para Khalifah. Tindakan ini dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pengkeramatan makam-makam tersebut (Itu sebabnya, pendukung Al Qaeda sendiri tidak begitu senang dengan tindakan berlebihan penduduk terhadap makam pada pengikutnya).

Dalam perkembangannya, tentu saja ajaran Madzab Wahabi ini berbeda dengan pemahaman Islam yang telah berbaur dengan budaya setempat di Afghanistan. Agama Islam yang berkembang di Afghanistan telah bercampur dengan ajaran ilmu mistik sufi. Masyarakat setempat justru mendirikan banyak makam untuk pejuang syahid, budayawan, serta cerdik pandai dan pembesar yang dianggap berjasa menyebarkan agama Islam di Asia Barat serta India. Dengan demikian, meletakkan gelar Syahid pada pejuang al-Qaeda bukanlah sesuatu yang baru dan hanya berlaku di kawasan Khost saja. Tapi berlaku di seluruh wilayah Afghanistan. Makam serupa juga didirikan di wilayah Kandahar untuk menempatkan 97 jenazah anggota al-Qaeda.

Wanita dan anak-anak datang berdoa. Bahkan ada yang datang langsung dari Pakistan dan Iran.”

“Saya pernah menyaksikan orang buta meraih penglihatannya kembali dan mendengar bagaimana wanita mandul mengandung setelah menziarahi makam tersebut.”


Pemerintah Afghanistan dalam hal ini, berusaha untuk mengendalikan kepercayaan takhayul terhadap musuh kerajaan Afghanistan ini, dengan cara memusnahkan sebagian dinding makam serta menempatkan pos penjagaan untuk menghalang para pelayat masuk. Demikian Koran Berita Harian mengutip dari kantor berita Reuters.

--------- Kuala Lumpur, 5 November 2004 ([email protected])
penulis: Ade Anita
sumber: Koran Berita Harian 4 November 2004
[ 0 komentar
]

© 2002-2009 Kafemuslimah.com
Please report any bug to [email protected]
All rights Reserved