[utama] Alquran | Hadis Qudsi | Hadis Shahih Bukhari dan Muslim |Doa
[Kami] Kontak | Visi & Misi | Iklan | Link Bersama Kami
[ukhuwah] Webmail| Milis | Buku Tamu
HOME
Wanita Bertanya Ulama Menjawab
Uneq-Uneq
Resep
Profil Muslimah
Oase Ilmu
Muslimah & Media
Kisah Nabi
Kiat Muslimah
Jurnal Muslimah
Cantik & Sehat
Bisnis Muslimah
Agenda Muslimah

Yasser Arafat Oh … Yasser Arafat
Muslimah & Media - Wednesday, 10 November 2004

Kafemuslimah.com Orang-orang Yahudi di Israel tampak menari-nari sambil memetik gitar atau membunyikan alat-alat musik sederhana yang lain. Mulut mereka pun menyanyikan lagu-lagu merayakan kegembiraan. Di tangan mereka gelas-gelas berisi minuman keras terangkat tinggi menari-nari di udara. Inilah perayaan besar-besaran yang terjadi di jalan-jalan raya di Israel. Merayakan apa? Merayakan berita bahwa presiden Palestina, Yasser Arafat telah meninggal dunia!!!

Yasser Arafat meninggal dunia? Berita ini pertama kali turun dirilis oleh salah satu stasiun televisi di Israel, Channel two pada tanggal 4 November 2004. Dikatakan dalam berita tersebut bahwa penyebab kematian Arafat adalah karena otaknya sudah tidak lagi berfungsi dan dokter di Perancis menetapkan keadaan telah meninggal. Selang sehari kemudian, berita tersebut dibantah oleh Perdana Menteri Palestina, Ahmad Qorey. Beliau mengatakan bahwa Arafat masih hidup dan masih dalam perawatan pihak rumah sakit. Christian Wistripeau, jurubicara pihak rumah sakit Percy di Clamart, luar Paris, juga menguatkan bantahan tersebut dengan mengatakan bahwa Arafat masih hidup.

Presiden Yasser Arafat (76 tahun), yang juga dikenal sebagai Abu Ammar, memang tidak sadarkan diri sejak malam 4 November 2004 dan langsung dirawat secara intensif di rumah sakit Percy, Clamart, dalam keadaan koma. Sampai dengan hari ini, pihak rumah sakit sendiri masih dibingungkan dengan kondisi Arafat. Entah apa penyakitnya belum bisa dipastikan, begitu juga dengan kondisi seterusnya tidak dapat diperkirakan. Hanya diperoleh kenyataan bahwa fungsi hatinya tidak berjalan dengan baik. Hati adalah organ tubuh manusia yang berfungsi untuk mengeluarkan empedu yang berguna untuk membersihkan darah. Pada Arafat, kadar plateletnya amat rendah sehingga menyulitkan tubuh untuk melakukan proses pembekuan darah. Meski begitu, diperoleh kepastian bahwa kondisi ini bukan disebabkan oleh Leukimia. Berita terakhir menyebutkan bahwa kondisi Arafat tetap dalam kondisi yang belum berubah.

Kematian itu sesuatu yang pasti.
Semua orang harus paham itu dan juga menyadarinya. Tapi pemahaman tersebut tentu harus dipahami sebagai peringatan bagi diri sendiri bahwa dia tidak bisa terus menerus menggenggam kehidupan. Suatu saat dia akan bertemu dengan kematian. Itu pasti!
Bagaimana jika kesadaran tentang pastinya datang kematian itu dipahami oleh orang-orang sebagai sesuatu yang akan mendatangkan keuntungan untuk memperoleh apa yang diwariskan oleh si ahli kubur tersebut? Inilah yang terjadi dengan berita kematian Arafat (atau prediksi bahwa cepat atau lambat Arafat akan meninggal dunia).

Bukan hanya kaum Yahudi Israel yang berpesta pora menyambut kedatangan tersebut (Yahudi Israel menganggap Yasser Arafat sebagai musuh nomor satu mereka, dan telah 13 kali mencoba melakukan percobaan pembunuhan terhadap Presiden Palestina tersebut. Bahkan sumber di Islamonline menyebutkan kemungkinan bahwa sebenarnya kondisi Arafat saat ini terjadi karena percobaan pembunuhan yang dilakukan lewat racun yang bekerja perlahan-lahan untuk mematikan otaknya. Kematian otak adalah kondisi terakhir seseorang untuk dinyatakan telah meninggal dunia di dunia kedokteran). Dua kelompok di Palestina sendiripun mulai menunjukkan gelagat persaingan untuk mengisi tempat yang akan ditinggalkan oleh Yasser Arafat tersebut. Radio Inggris BBC menurunkan laporan bahwa saat ini, terdapat dua kelompok besar yang terlihat bersaing untuk mengisi tempat yang akan ditinggalkan oleh Arafat. Kelompok pertama adalah dari mereka yang berasal dari pihak PLO (organisasi pembebasan Palestina). Mereka telah terlibat dalam kerjasama bersama dengan Arafat dan memang terdiri dari orang-orang kepercayaan Arafat. Meski begitu, karena mereka memulai perjuangannya di luar Palestina, penduduk Palestina sering menganggap mereka sebagai orang luar. Sedangkan kelompok kedua adalah para pemuda yang berjuang di bumi Palestina ketika PLO masih hidup dalam buangan. Hubungan mereka dengan penduduk setempat lebih erat dan kelompok inilah yang mencetuskan ide untuk melakukan gerakan intifada pertama di era tahun 1980-an.

Ini beberapa calon yang dikatakan kemungkinannya akan menggantikan Arafat, pertama adalah Ahmed Qorei atau lebih dikenali sebagai Abu A’la. Beliau berasal dari Tunisia dan kini menjabat Perdana Menteri serta terlibat dalam perundingan perjanjian Oslo pada tahun 1993. Berikutnya yaituMahmoud Abbas. Dia adalah perdana menteri pertama Palestin yang dilantik pada awal 2003 dan sejak sekian lama menjadi orang kedua kepercayaan Arafat dalam PLO. Beliau yang juga dikenal sebagai Abu Mazen, adalah termasuk penggagas pergerakan Al Fatah (Amerika dan Israel senang pada beliau). Abu Mazen memberikan kritik hebat atas digunakannya kekerasan dalam perjuangan menentang Israel. Tokoh berikutnya adalah Nabil Shaath, dari Tunisia. Beliau dikenali sebagai penasehat senior Arafat dan menjadi duta Arafat ketika pemimpin itu dikepung Israel. Tokoh dari Tunisia lainnya yang juga disebut akan kemungkinannya untuk menggantikan Arafat adalah Yasser Abed-Rabbo. Saat ini dia menjadi tokoh penting di PLO dan bekas Menteri Penerangan Pihak Berkuasa Palestina. Tahun lalu beliau melakukan pembicaraan perundingan damai dengan seorang menteri Israel untuk menanggapi draf perdamaian yang disodorkan oleh Amerika. Tahun ini, Yasser Abed-Rabbo menanda-tangani petisi yang menuntut agar pejuang Palestina menghentikan serangan berani mati atas Israel.

Tokoh lain yang juga disebut Mohammed Dahlan. Beliau bekas kepala keamanan di Gaza dan dianggap berpengalaman berhadapan dengan Israel selain menjadi orang kepercayaan Amerika. Tetapi bagaimanapun, hubungan baiknya dengan Israel dan Amerika menimbulkan kecurigaan di kalangan rakyat Palestina. Tokoh berikutnya adalah Jibril Rajoub yang juga bekas kepala keamanan Tebing Barat dan sering membela Arafat. Tapi, seperti halnya Dahlan, oleh rakyat Palestina beliau dianggap sebagai tokoh pragmatic meski dia menguasai bahasa Hebron dan Inggris dengan baik karena hubungan baiknya dengan Washington dan Israel. Tokoh lain yang dianggap punya peluang sama adalah Marwan barghouti, yang menjadi ketua politik pergerakan al Fatah yang dipinpin Arafat di Tebing Barat. Hanya saja, Marwan kini sedang menjalani hukuman lima tahun penjara atas hukuman penjara seumur hidup oleh pihak Israel. Rakyat Palestina memberi kepercayaan padanya terutama karena dukungannya terhadap serangan serangan pejuang Palestina (meski Marwan sendiri mendukung pengunduran garis batas Gaza). Orang lain yang juga ramai dibicarakan orang sehubungan dengan dugaan bahwa Arafat akan meninggal dunia adalah Suha, istri Yasser Arafat yang menetap di Paris.

Ketika Presiden Palestin, Yasser Arafat, bertarung mempertahankan nyawanya di rumah sakit, istri Arafat, Suha, 42 tahun, dilaporkan sedang berusaha untuk mendapatkan harta warisan sebesar US$350 juta (atau sekitar Rp 3.150 miliyar) dan US$7 miliyar (atau sekitar Rp 63 triliun). Suha dikatakan berharap untuk mewarisi sekurang-kurangnya sebagian dari harta Arafat tersebut tetapi pemimpin Palestina ini berkeinginan untuk menyerahkan semua hartanya kepada rakyat Palestina. Semua asset kekayaan Arafat tersebar dalam akun bank, saham dan perusahaan dimana semua perinciannya hanya diketahui oleh penasehat keuangan Arafat sekaligus rekan kerjanya, Mohammed Rashid.

Selama ini, Suha yang hidup terpisah dengan Arafat sejak tahun 2001 (Arafat di Ramallah dan hidup dalam isolasi Israel sementara Suha di kota Paris) dengan anak mereka, Zahwa, 9 tahun, di sebuah hotel berbintang lima di Paris. Stasiun televisi Al Jazeerah melaporkan bahwa sebenarnya, Arafat telah menuliskan sebuah wasiat yang berisi dia meninggalkan sekurangnya sebagian hartanya untuk istri dan anaknya tersebut. Tapi laporan lain menuliskan bahwa dia sama sekali tidak menuliskan surat wasiat serta menyerahkan pengelolaannya pada Rashid untuk rakyat Palestina saja, Suha sendiri boleh menggunakan harta tersebut.

Hmm. Ternyata tiga hal memang selalu menjadi cobaan dalam hidup manusia. Harta, Kekuasaan dan keluarga. Bisa jadi ketiganya mendatangkan kegembiraan selagi kita hidup, tapi ketiganya juga yang menjadi pembuka pintu harapan agar ajal segera datang menjemput kita. Dengan begitu, ketiganya bisa segera meneruskan kelansungannya. The Show must go on.

------ Kuala Lumpur, 9 november 2004 ([email protected])

penulis: ade anita
narasumber: Koran Berita Harian, Malaysia, tanggal 5,6,8,10 november 2004.

[ 0 komentar
]

© 2002-2009 Kafemuslimah.com
Please report any bug to [email protected]
All rights Reserved