|
Kaos Kaki Jurnal Muslimah - Wednesday, 03 March 2004
Seperti biasanya saya beserta seorang teman mendatangi adik-adik jalanan di sekitar Tugu Pahlawan di Jl. Pahlawan Samarinda guna mengaji bersama mereka di sana. Setelah mengaji biasanya kita sempatkan untuk bercengkerama (sekedar berceritera maupun curhat dari adik-adik).
Namun tidak disangka dan tidak dikira salah satu dari mereka memperhatikan penampilan saya. Kemudian berbisik kepada teman saya seraya berkata : “Kak, kalo’ perempuan itu harus menutup seluruh auratnya (dari rambut hingga telapak kaki kecuali wajah dan telapak tangan) ya ?” Iya, jawab teman saya. “Tapi kok ujung kaus kaki mba Nedy bolong tuch, berarti auratnya kelihatan dong”. Teman saya hanya tersenyum menanggapi hal tersebut dan menceritakan kejadian itu setelah kami tiba di kost.
O, lala ... seandainya pertanyaan itu langsung ditujukan ke saya betapa warna-warninya rona di wajah ini. Saat itu juga saya langsung menjahit kaos kaki yang bolong tersebut, walau sebelumnya saya selalu ‘PD’ lho menggunakannya, go to any where lagi ! Eh, tapi percaya dech sekarang saya ga’ pake’ kaos kaki bolong lagi kok, kapok! He..he.. (Nedy A-Samarinda) [ 0 komentar]
|
|