[utama] Alquran | Hadis Qudsi | Hadis Shahih Bukhari dan Muslim |Doa
[Kami] Kontak | Visi & Misi | Iklan | Link Bersama Kami
[ukhuwah] Webmail| Milis | Buku Tamu
HOME
Wanita Bertanya Ulama Menjawab
Uneq-Uneq
Resep
Profil Muslimah
Oase Ilmu
Muslimah & Media
Kisah Nabi
Kiat Muslimah
Jurnal Muslimah
Cantik & Sehat
Bisnis Muslimah
Agenda Muslimah

Wabah Jankis
Jurnal Muslimah - Wednesday, 03 March 2004

Jankis. Entah berasal dari nama apa, yang pasti Jankis mulai mewabah di SMU. Itulah trend saat ini kata mereka.

Putih abu-abu itulah seragam SMU Negeri di Indonesia, dari dulu sampai sekarang. Hal ini tetap dipertahankan karena kekhawatiran akan timbulnya kesenjangan sosial di sekolah negeri dapat memecah persatuan dan kesatuan. Semoga warna itu tetap jadi ciri khas pendidikan di Indonesia. Tapi bagaimana dengan siswa sendiri ?

Seiring dengan perkembangan mode, putih abu-abu pun nggak ketinggalan. Mulai dari rok standar yang dibuat span, sampe jalan pun susah. Rok yang di bawah lutut, jadi naik “sekilan” di atas lutut, sampe duduk di taksi pun rada ruwet, sibuk nutup-nutupin takut dilihat orang. Nggak hanya kaum ceweknya yang terjebak mode, kaum cowoknya pun sempat rela beli tas “kresek” sebagai “peluncur” (alat bantu) melepas/memasang celana abu-abunya yang sengaja ujung kakinya dibuat kecil. Ada-ada saja.

Itu abu-abu. Bagian putihnya gimana ? Yang tampak sekarang adalah mode “Jankis”. Entah siapa yang jadi pelopornya, yang pasti mode ini sudah mewabah di kalangan remaja Samarinda. Model baju yang rada ngepres, hingga yang bertubuh langsing tampak imut bila memakainya. Imut? Yap, imut kata mereka. Kebanyakan yang jadi korban mode ini adalah kaum cewek.

Dimana jual jankis ? Berdasarkan survey, jankis tidak dijual, tapi dipesan pada penjahit. Jadi harganya tergantung bahan dan upah penjahit.

Ngepress dan imut, itulah identitas ABG sekarang, seakan mereka bangga menyandang gelar tersebut. Padahal kalau dicermati, disitulah letak ancaman bagi ABG itu sendiri. Akibat ulahnya, nggak jarang ada tangan-tangan jahil atau ucapan-ucapan ‘menyerempet’ bahaya yang dialami dan didengarnya. Apakah itu suatu hiburan tersendiri bagi ABG ? atau apakah itu bagian dari pencarian jati diri ABG ? atau itu mereka anggap sebuah tantangan yang harus dihadapi ? Wallahu a’lam.

Kalau merupakan hiburan, pencarian jati diri atau sebuah tantangan, kenapa harus mencari yang menyerempet bahaya ?
ziah
[ 0 komentar
]

© 2002-2009 Kafemuslimah.com
Please report any bug to [email protected]
All rights Reserved