|
Takbir Idul Adha Wanita Bertanya Ulama Menjawab - Monday, 17 January 2005
Pertanyaan:
Sejak kapan takbir Idul Adha (hari raya) dimulai? Dan bagaimanakah bunyi lafal yang ma'tsur dalam takbir itu?
Jawaban
Ada dua macam takbir Idul Adha, yaitu takbir mutlaq dan takbir muqayyad. Takbir mutlaq boleh dilaukan sejak awal bulan Dzul Hijjah hingga hari-hari Idul Adha. Takbir ini boleh diucapkan di jalan-jalan, di pasar, di Mina,a dan ketika sebagian mereka bertamu dengan sebagian yang lain.
Demikian pula di tempat shalat Id, baik Idul Fitri maupun Idul Adha. Ketika masih di jalan (menuju tempat shalat Id) maupuan ketika duduk, hendaklah orang bertakbir. Jangan hanya duduk sambil diam, tapi bertakbirlah. Pada hari itu hendaknya disemarakkan syi'ar-syi'ar Islam. Dan di antara syi'ar yang paling jelas ialah takbir. Disebutkan dalam suatu hadits:
"hiaslah hari-hari raya kamu dengan takbir." (Riwayat Thabrani dalam As Shaghir dan Al Ausath, tetapi di dalam isnadnya ada perawi yang dianggap munkar)
Demikianlah, seharusnya kaum muslim menampakkan syi'ar tersebut pad ahari raya. Bertakbirlah dengan mengucapkan:
Allaahuakbar. Allaahuakbar. Laa ilaaha illallah. wallaahu akbar. Allaahuakbar. Walillaa ilhamd.
Kalimat takbir diatas diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud dan dipakai oleh Imam Ahmad. Di samping itu, ada pula kalimat takbir yang diriwayatkan dari Salman yang berbunyi:
Allaahuakbar. Allaahuakbar. Allahuakbaru kabiira
Adapun bacaan-bacaan shalawat dan dzikir-dzikir yang diucapkan bersama-sama dengan takbir, tidak ada diriwayatkan dari Nabi. saw sama sekali seperti ucapan:
Allaahumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadin wa'alaa aali sayyidinaa muhammadin ...
Memang benar bershalawat kepad Nabi saw. itu disyariatkan pada setiap waktu, tetapi mengiatknya dengan lafa-lafal tertentu seperti ini dan dengan waktu yang tertentu pula, tidak ada riwayatnya dari Nabi saw., dan tidak diriwayatkan pula dari para sahabat,. Demikianlah pula lafal-lafal yang biasa mereka ucapkan yang berbunyi:
Laa ilaaha illallaahu wahdah, shodaqo wa'dah, wanashoro 'abdahu wahazamal ahzaaba wahdah...
Sama sekali tidak terdapa triwayat yan gmenentukan lafal tersebut untuk hari raya. Lafal takbir yang ma'tsur ialah yang seperti kami sebutkan dimuka yaitu:
Allaahuakbar. Allaahuakbar. Laa ilaaha illallah. wallaahu akbar. Allaahuakbar. Walillaa ilhamd.
"Allah Maha Besar. Allah Maha Besar. Tidak ada Tuhan kecuali Allah. Allah Maha Besar. Allah Maha Besar. Dan kepunyaan Allahlah segala puji"
Karean itu hendaklah setiap muslim mempunyai kemauan besar untuk bertakbir dengan lafal ini, mengucapkannya di tempat-tempat shalat, dan mengagungkan Allah (bertakbir) pada sepuluh hari bulan Dzul Hijjah secara menyeluruh.
Adapun takbir muqayyad yaitu takbir yang diucapkan setelah shalat fardhu, khususnya apabila dilakukan dengan berjamaah, sebagaimana disyarakatn oleh kebanyakan fuqaha. Takbir ini dimulai sejak selesai shalat subuh pada hari Arafah hingga 23 kali shalat fardhu, yaitu pada hari keempat terhitung sejak Idul Adha (yakni pada akhir hari tasyriq, tanggal 13 Dzul Hijjah), setelah selai mengerjakan shalat ashar pada hari itu.
Dr Yusuf Qardhawi
disarikan dari Fatwa-Fatwa Kontemporer Jilid 1
Gema Insani Pers [ 0 komentar]
|
|