|
Bungsu vs Sululng.. Tengah? Jurnal Muslimah - Wednesday, 03 March 2004
“so childish … yang kuat donk … gitu aja cengeng”
duhhh .. kata² mutiaranya … ‘menyentuh’ sekali.
anak bungsu dominan perasaan ?? banyak manjanya ?? kolokan ?? kekanakan ??
setuju !!!! begitu kata anak sulung Â…
“ah anak sulung itu sukanya merintah² mlulu … sok bos, sebel !”, si bungsu membela diri.
waahh …. Ada pertarungan antara bungsu dan sulung … genderang ‘perang dingin’ dimulai.
Kalo anak tengah cenderung cool, calm.
“bukan urusan gue, yang penting …. kita asik² aja.”
Anak tengah lebih cuek ya ama lingkungan ??? yoii Â….
hihihi ..bisa² saya dijitak sama kakak² saya yang di tengah (kami dulu pernah manggil sesama saudara dengan panggilan sesuai urutan. Ada kakak pertama, kakak kedua dan begitu seterusnya)
Sepertinya sudah ada paradigma yang tercipta di tiap orang kalo sulung, tengah dan bungsu itu emang kayak gitu.
Survey membuktikan kalo sulung itu salah satunya sok berkuasa (nge-Boss gituh), pendapat harus didengar, main perintah, tapi -sebetulnya- baik hati, panutan buat adek²nya, lebih bijak, lebih dewasa … (cukup deh … ntar yang anak sulung jadi gr)
Kalo tengah seringnya gak gitu mo ngurus hal² ‘peperangan’ yang sepele, merasa menjadi pribadi yang merdeka, lebih leluasa ‘terbang kesana-sini,dan cuek ama adeknya [mungkin gara² dia gak jadi anak terakhir …hehehehe], tapi kalau deket dengan ‘atas’ alias sulung ato ‘bawah’ alias bungsu sering jadi teman cs- yang kompak.
Nahhh … kalo si ‘kecil’ alias si bontot alias [lagi] bungsu alias [lagi-lagi] ragil bawaannya manja melulu, gak bisa bergerak bebas [harus dekat ortu], sering jadi sasaran empuk untuk disuruh² (beli minyak gorenglah, beli tepung lah … bener² ‘pembantu’ sejati), agak egois, gak cepat mandiri (yaa ..gimana mo mandiri, orang apa² yg pertama kali diteriakkan,”ibuuuu …mana kaos kaki adek ??”, duhhh manja banget), cengeng. Tapi sebetulnya mudah sekali tersentuh hatinya (ehm ….). perasaanya lebih lembut dan peka.
Ini survey di antara saudara² saya lhooo …. Subyektif mungkin, tapi ada yang sama enggak dgn kenyataan di lapangan ???
Sekarang, jika kita berada di salah satunya. Gimana kita menyikapi sifat² itu aja. Kalau saya sebagai korps persatuan anak bungsu, jujur aja sih gak begitu suka dengan kerangka berpikir orang², yang mengatakan bungsu kayak begitu …tapi gimana mau menentangnya kalo realitanya memang seperti itu ?? tinggal saya yang manyun aja .. mo didebat juga sama aja …
Walo ada anak bungsu yang bisa dewasa, calm, mandiri, dan bebas ‘terbang’. Dan ada juga anak sulung yang manja, agak egois, dan kekanakan. Tapi yang seperti ini jumlahnya bisa dihitung dengan kancing baju. Sedangkan anak tengah tetap istiqomah di posisinya.
Apakah karena faktor keluarga ?? bisa jadi. Keluarga biasanya yang paling berpengaruh terhadap pembentukan pribadi seorang anak. Image juga punya peranan disini. Ter-sugesti gitu. Padahal semua itu bisa dirubah kan ??? sulung itu begitu, tengah ini begini, bungsu inu beginu [campuran antara ini & itu :D]
Tak mengapalah mereka tetap di ‘jalur’nya masing². Tapi kita bisa mengubah sedikit saja menuju arah yang lebih baik.
Yang sulung tetaplah menjadi pemimpin bagi adek²nya, tapi diperhalus dan diperlembut bicaranya. Gak usah main kacak pinggang kalo perintahnya gak dipatuhi adek²nya.
Yang tengah tetap bole ‘merdeka’dengan statusnya, tapi bisa menjadi teman curhat atau diskusi dan ngobrol yang asik juga nyaman bagi ‘atasan’ dan ‘bawahan’nya.
Yang bungsu tetap bisa manja, tetapi haruslah tegar saat menghadapi setiap persoalan yang dihadapinya.
Semua sifat memang bisa berubah, tapi untuk menggantinya 100% sepertinya tidak mungkin. Karena memang manusia gak ada yang sempurna kan ??? so. Jadilah seorang muslim yang berkepribadian.
(Malang …. Jazakillah khair utk si sulung yang udah ngasih ‘jeweran’ sayang untuk saya)
muth_mlg [ 0 komentar]
|
|