[utama] Alquran | Hadis Qudsi | Hadis Shahih Bukhari dan Muslim |Doa
[Kami] Kontak | Visi & Misi | Iklan | Link Bersama Kami
[ukhuwah] Webmail| Milis | Buku Tamu
HOME
Wanita Bertanya Ulama Menjawab
Uneq-Uneq
Resep
Profil Muslimah
Oase Ilmu
Muslimah & Media
Kisah Nabi
Kiat Muslimah
Jurnal Muslimah
Cantik & Sehat
Bisnis Muslimah
Agenda Muslimah

Kita dan Alumni Uhud
Jurnal Muslimah - Monday, 07 March 2005

Kafemuslimah.com Hari ini aku merasa malu, dengan segenap rasa haya yang tersisa dalam hatiku. Pagi yang rindang di Geologi Park menjadi saksi bagi getaran hatiku saat lembaran-lembaran sebuah kitab kubaca. Kepada Aktivis
Muslim, judul buku itu. Tepat pada halaman 54-55 dalam bab Dien ini hanya akan dipikul oleh orang-orang yang bertekad baja sebuah kisah tiada dua menjalari jiwa kelemahan-futurku. Entah hendak dikemanakan wajah ini saat kudapati sejarah orang-orang besar yang tidak terpublikasikan dalam kancah sosialis, sekali lagi aku
hanya tertunduk malu. Tinta emas itu berkata :

Dalam perang uhud, terdapat dua orang sahabat Nabi SAW
yang terluka parah. Salah seorangnya berkata,
"Aku dan saudara kandungku sama-sama mengikuti perang Uhud bersama Rasulullah SAW. Kami berdua pulang dalam keadaan luka parah. Ketika salah seorang utusan Rasulullah SAW mengumandangkan seruan untuk keluar kembali mengejar musuh, aku katakan pada saudaraku --atau ia katakan padaku--, "Apa kita akan kehilangan kesempatan berperang bersama Rasulullah SAW?"
Demi Allah kami tidak memiliki tunggangan untuk berangkat padahal kami berdua benar-benar terluka parah. Kendati demikian kami tetap berangkat bersama Rasulullah SAW. Lukaku lebih ringan daripada luka saudaraku. Ketika ia benar-benar tidak mampu lagi berjalan, maka aku menggendongnya. Jika aku kelelahan menggendongnya, ia pun berjalan tertatih-tatih, dan begitu seterusnya sampai kami berdua tiba di tempat pemberhentian kaum muslimin.

Tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah, semoga tekad baja pendahulu-pendahulu kita diperkenankan oleh-Nya untuk mengiringi langkah-langkah juang kita yang penuh onak duri. Tulisan ini hadir mengomentari akan kelemahan diri kita (aku) yang begitu cepat merasa lelah setelah mengisi sekian halaqoh, mengikuti sekian aktivitas kepanitian atau menghadiri sekian pertemuan-pertemuan yang menguras pikiran, waktu, perasaan dan tenaga. Sementara Imam Syafii berujar,
"Bagi Rijal, istirahat itu sama saja dengan lalai."
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa BiLlah.

* Dari al-Waqidy, Ibnu Sa'ad dalam kitab
Aath-Thabqat 3/21 menyebutkan bahwa: Abdullah bin Sahal dan saudaranya Rofi bin Sahal adalah dua yang turut keluar sampai di daerah Hamraul Asad dalam keadaan terluka parah. Salah satu dari mereka menggendong yang lain. Keduanya tidak memiliki binatang tunggangan. Sementara jarak antara Hamraul Asad dengan Madinah ialah 8 mil.

nough_ra dalam rengkuhan masa
Masa yang menunjukkan pukul 23.04, menjelang paginya
sabtu.Tuk Batalyon Kepanduan, mari amankan mereka.
Eh .. tidur yah?
[ 0 komentar
]

© 2002-2009 Kafemuslimah.com
Please report any bug to [email protected]
All rights Reserved