|
Laut Berlumpur Hitam dalam Kisah Zulkarnain Wanita Bertanya Ulama Menjawab - Sunday, 10 April 2005
tanya
Dalam Alquran Allah menggambarkan perjalanan Zulkarnain sebagai berikut:
"Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbenamnya matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata, "Hai Zulkarnain, kamu boleh menyiksa dan boleh juga berbuat baik kepada mereka." (Al Kahfi 86)
Apakah yang dimaksud laut yang berlumpur hitam tempat terbenamnya matahari itu? Dan siapakah kaum yang dijumpai Zulkarnain di sana?
jawab
Kisah Zulkarnain disebutkan Al Quran dalam surat Al Kahfi, tetapi Al Quran tidak menjelaskan kepada kita siapa Zulkarnain itu. Al Quran juga tidak menjelaskan secara rinci tentang cerita Zulkarnain: kemana di apergi, ke barat ataukah ke timur, dan siapa kaum yang ditujunya itu.
Al Quran tidak menjelaskan semua itu, dan hanya Allah yang mengentahui hikmah tidak dijelaskannya masalah tersebut.
Sebenarnya tujuan cerita dalam Al Quran, baik dalam surat Al Kahfi maupun lainnya, bukanlah semata-mata menyajikan peristiwa sejarah belaka, tetapi tujuan utamanya ialah agar peristiwa tersebut dijadikan pelajaran, sebagaimana firman Allah:
"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapta pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal..." (Yusuf: 111)
Pelajaran yang dapat dipetik dari kisah Zulkarnain, antara lain: dia adalah seorang raja saleh, yang diberi kekuasaan oleh Allah di muka bumi serta diberi-Nya jalan untuk mencapai segala sesuatu. Namun, ia tidak berbuat sombong dan melampaui batas. ia dapat menjelajah dunia hingga ke wilayah barat dan timur. Meskipun melakukan berbagai penaklukan, orang-orang tunduk patuh kepadanya, demikian pula negara-negara dan para hamba, ia tidak pernah menyimpah dari keadilan, bahkan sebaliknya menegakkan hukum-hukum Allah, seperti disebutkan dalam Alquran:
"Berkata Dzulkarnain: "Adapun orang yang aniaya, maka kami kelak akan mengazabnya, kemudian dia kembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya.adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, ..." (Al Kahfi 87-88)
Adapun mengenai siapakah gerangan kaum itu, Alquran sama sekali tidak memperkenalkannya kepada kita. Seadainya dalam mengenal dan mengentahui mereka itu terdapat faedah dalam urusan agama atau urusan dunia kita, niscaya sudah diperkenalkan Allah dan ditunjukkan-Nya kepada kita.
Alquran juga tidak menceritakan secara rinci mengenai laut yang berlumpur hitam tempat terbenamnya matahari tersebut. Yang diceritakan ialah Zulkarnain pergi ke ujung barat sebagaimana ia pergi ke ujung timur, dan pergi kepada kaum Ya'juj dan Ma'juj. Selama dalam perjalanannya ia tetap berlaku adil, tetap beriman kepada Rabb-nya dan tetap mengakui karunia Allah atas dirinya. Ia membuat dinding untuk mengurung Ya'juj dan Ma'juj dengan lempengan besi dan lainnya, kemudian setelah selesai dia berkata:
"Dzulkarnain berkata: "Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar"." (Al Kahfi: 98)
Itulah makna yang tersurat dalam AlQuran dan itu pula pelajran yang dapat diambil dari seorang raja saleh seperti Zulkarnain. Yang meskipun mempunyai kekuasaan tetapi tidak melampau batas dan menyimpang dari aturan Allah SWT.
Dr Yusuf Qardhawi [ 0 komentar]
|
|