[utama] Alquran | Hadis Qudsi | Hadis Shahih Bukhari dan Muslim |Doa
[Kami] Kontak | Visi & Misi | Iklan | Link Bersama Kami
[ukhuwah] Webmail| Milis | Buku Tamu
HOME
Wanita Bertanya Ulama Menjawab
Uneq-Uneq
Resep
Profil Muslimah
Oase Ilmu
Muslimah & Media
Kisah Nabi
Kiat Muslimah
Jurnal Muslimah
Cantik & Sehat
Bisnis Muslimah
Agenda Muslimah

Bagaimana LPJ Kita Nanti?
Jurnal Muslimah - Wednesday, 03 March 2004

“ ….Bla …bla … maka dengan ini, kami menyatakan MENOLAK atas Laporan Pertanggung Jawaban organisasi yang antum pimpin …. sekian, Jazakumulllah khairan katsira ..”

was Â… wes ..wos Â… suara berdengung layaknya lebah memenuhi ruangan musyawarah itu.

Banyak yang memberikan jempol tanda salut akan keberanian atas penolakan tersebut, tidak sedikit pula yang mencibir seakan² mereka yang menolak LPJ itu adalah sekumpulan orang² yang ‘tidak tahu berterimakasih’.

Ada tekanan yang menghimpit di dada saat kita berada di ujung kepengurusan, dan melaporkan atas apa² yang telah kita lakukan dan hasilkan selama menjadi pengurus. Ada kekhawatiran disana, akankah pertanggung jawaban kita nanti akan berakhir dengan 3 option : diterima, diterima dengan syarat atau yang paling menyakitkan “ditolak”.

Jika diterima, kita bolehlah berlapang dada. Kita bisa menghembuskan napas lega. Yang dulu telah kita agendakan telah berjalan sesuai rencana.

Diterima dengan syarat. Ada perasaan tertekan yang kemudian bisa membuat kita bernapas barang sejenak. Ada beberapa rekomendasi yang harus dilakukan oleh kepengurusan mendatang. Biasanya untuk kategori ini pihak ‘pemberi keputusan’ mengatakan, “kami sadar bahwa pengurus telah melakukan hal yang terbaik, tapi …. Bla ..bla ..”

Sedangkan ditolak. Tanpa tedeng aling². Mengungkapkan segala gejolak yang terpendam sekian lama. Mengeluarkan kekurangan² tanpa menafikkan kelebihan yang ada. Tapi semua berakhir dengan PENOLAKAN. Menyakitkan. Menyebalkan. Sedih. Kecewa. Kenapa tidak ada perasaan toleransi dan empati akan kondisi dari pengurus. Tidak tahukah bahwa berat mendapatkan jabatan itu dan bla …. Bla … banyak ungkapan² yang kesemuanya berselimut kemurungan dan kedukaan karena hasil yang kita lakukan tidak bernilai apa² dipandangan ‘pemberi keputusan’.

Jika kita yang sesama manusia saja sudah ‘berani’ menolak laporan pertanggungjawaban, bagaimanakah dengan yang memiliki jiwa setiap manusia ??

Akankah Dia, Dzat yang Maha segalanya akan menerima segala yang telah kita lakukan, perbuat, dan hasilkan selama di dunia ? atau [yang terparah] Dia akan ‘menyatakan’ MENOLAK atas laporan hasil akhir kita ? lantas kemana lagi kita akan mencari tempat perlindungan yang lain ?

Tidakkah kekecewaan akan berlipat² jumlahnya daripada kekecewaan kita saat LPJ kita sebagai Pengurus tidak diterima oleh ‘jaksa penuntut umum’ alias bawahan yang tidak termasuk dalam struktur pengurus yang sama. Kesedihan yang berkepanjangan dan tiada habisnya.

Lantas apalagi yang kita lakukan selain dari berusaha untuk memberikan yang terbaik apa yang bisa kita usahakan. Selagi itu untuk kemaslahatan. Jangan pernah berkurang. Karena kita tidak tahu apakah yang telah kita lakukan itu telah memenuhi ‘syarat’ lolosnya Laporan Pertanggung Jawaban kita di yaumul hisab kelak. Keikhlasan hati pun tetap dipertahankan. Percuma saja kita banyak² berbuat, jika di pandangan manusia kita adalah ‘hero’ sedangkan di pandangan Allah kita masuk kategori ‘klub’ ujub atau riya`. Tunggu saja keputusan final dariNya. Tentang Laporan Pertanggung Jawaban atas amanah kehidupan diri kita.

WallahuÂ’alam bishowab.

(Malang ….. di malam yang dingin, ditemani suara sayup² orang tilawah)
muth_mlg
[ 0 komentar
]

© 2002-2009 Kafemuslimah.com
Please report any bug to [email protected]
All rights Reserved