|
Jualan atau Nampang Jurnal Muslimah - Wednesday, 03 March 2004
Bulan puasa. Bulan yang penuh dengan keberkahan, jika kita berusaha untuk meraihnya. Juga merupakan bulan yang penuh dengan keuntungan, bagi para pedagang kaki lima baik pedagang dadakan (mereka adanya hanya di bulan ini) maupun pedagang permanen (mereka sudah punya kios sendiri). Karena mereka bisa meraup laba yang lebih dari bulan atau hari² biasa.
Sore hari dua jam menjelang berbuka, langit mendung. Motor yang saya tumpangi dan disopiri seorang teman, berlari semakin kencang meninggalkan jauh kendaraan yang lain. Di ruas jalan yang lain, ada beberapa gerombolan penjual ta’jil. Mereka menawarkan dagangan ta’jil dengan penuh semangat. Rata² semua bermobil dan berwajah mahasiswa. Jarang sekali saya menemukan motor apalagi becak diantara mereka. Sesaat saya berpikir, yang berjualan ta’jil adalah orang² kaya ?? bahkan tidak sedikit yang mengantongi telepon seluler. Apakah hal ini salah ?? tentu tidak, tapi apakah pernah terbersit di benak mereka untuk memberikan ta’jil itu secara cuma² kepada yang membutuhkan entah di masjid atau di kawasan masyarakat kelas bawah. Perdagangan yang lebih menguntungkan karena labanya adalah pahala. Kita berdagang dengan Allah dengan cara memberi makan orang yang berpuasa, maka pahala yang kita dapatkan sama dengan pahala orang yang berpuasa tersebut. Subhanallah …… jika saja mereka mengetahui hal² itu. Allahu’alam.
10 menit menjelang berbuka. Saya dan akhwat itu kembali melewati kawasan tersebut dari perjalanan jauh. bukan karena tidak ada jalan lain, tapi itulah jalan yang terdekat dan tercepat untuk sampai di rumah. Apalagi kami berkali² tersiram air yang jatuh dari langit, basah kering ..basah kering, begitu terus. Maksud hati ingin cepat sampai, tapi apa daya ternyata penjaja ta’jil semakin sore semakin bertambah. Membuat area jalan sepanjang 1 kilo itu terlanda kemacetan. Dengan santainya para pedagang itu berjalan mendekati mobil² yang berjalan pelan, tetap dengan semangat yang seakan² tidak pernah luntur. Ishbir …ishbir. Meskipun begitu saya salut dengan semangat mereka yang berkobar² (sempat ada pikiran iseng yang lewat, “mereka sahur tadi makan apa ya, sampe segitu hebohnya”). Menandakan bahwa puasa itu bukan berarti mengurangi semangat kita bukan ?
Motor kami meliuk², menghindari penjual dan mobil yang memadati jalan. Sampai akhirnya harus mengalah untuk berhenti sejenak. Karena jalan benar² tidak bisa dilewati. Ada beberapa penjual yang mendekati kami sambil menawarkan 2 bungkus kolak. “Kolaknya bu, murah …. ayo bu, beli buat buka”. Saya dan akhwat itu hanya senyum² gimana gitu. Dipanggil Ibu, coba. Kapan kami jadi ibu mereka.
Sesaat, ada satu orang yang menarik perhatian saya. Ah, tidak. Bukan hanya satu. Tapi ada beberapa orang. Sesuatu yang membuat wajah saya memanas. Sesuatu yang di bulan² biasapun saya sangat membencinya apalagi di Bulan mulia ini. Ya … saya melihat diantara penjual ta’jil itu, di tangan mereka terselip sebatang rokok yang menyala !! Astaghfirullah ….. bahkan ada yang begitu santainya menikmati kepulan asap rokok. Duh …. Tidakkah mereka mempunyai perasaan menghormati sedikit saja kepada saudara² mereka yang sedang berpuasa. Jika tidak berpuasa, cukuplah diri mereka saja yang tahu. Tidak perlu ‘bersusah-payah’ mempublikasikannya kepada khalayak ramai.
Beberapa meter setelahnya. ada sekumpulan ‘cover girl’ yang tersenyum manis kepada pengguna jalan raya itu. Masya Allah …. ‘cover girl’ yang ini bukan yang dari majalah² remaja ibukota, tapi mereka adalah salah satu penjual ta’jil. Malu sekali rasanya melihat busana yang mereka kenakan. Sampai² saya bicara kepada akhwat di depan saya,” mau jualan atau nampang ya ?? Masya Allah … Astaghfirullah”. Mungkin jika ada pagelaran busana, mereka bisa langsung daftar … Astaghfirullah. Pornografi bertebaran dimana², bahkan di Bulan suci sekalipun. Cukuplah pertama dan terakhir saya melihat pemandangan yang merontokkan iman. Suasana sore hari setelah hujan yang menjadi favorit saya akhirnya tidak bisa saya nikmati sepenuhnya. Duhai Rabb yang menguasai jiwaku … berikan mereka hidayahMu yang luar biasa indahnya. Amin …….
WallahuÂ’alam bishowab
(Malang Â…Â…Â… saat kesendirian menyelimuti diri ... )
muth_mlg [ 0 komentar]
|
|