[utama] Alquran | Hadis Qudsi | Hadis Shahih Bukhari dan Muslim |Doa
[Kami] Kontak | Visi & Misi | Iklan | Link Bersama Kami
[ukhuwah] Webmail| Milis | Buku Tamu
HOME
Wanita Bertanya Ulama Menjawab
Uneq-Uneq
Resep
Profil Muslimah
Oase Ilmu
Muslimah & Media
Kisah Nabi
Kiat Muslimah
Jurnal Muslimah
Cantik & Sehat
Bisnis Muslimah
Agenda Muslimah

Ungkapkan Cinta Dengan Coklat? Mengapa Tidak?
Jurnal Muslimah - Wednesday, 03 March 2004

Saya mempunyai amanah baru yaitu sebagai bendahara umum di sebuah lembaga dakwah. Sebelumnya saya merasa tidak yakin karena keterbatasan saya dalam masalah waktu terutama berkaitan dengan koordinasi yang sifatnya struktural. Namun Allah menguatkan saya dengan dukungan dari berbagai pihak.

Sore itu saya baru saja pulang dari Musyawarah Kerja. Cukup melelahkan, apalagi ditambah kelelahan yang bertumpuk dari kegiatan rutin sehari-hari. Acara dilaksanakan mulai pukul 08.30 sampai pukul 16.30 dengan perjalanan memerlukan 45 menit naik bus kota dari asrama saya. Di akhir waktu justru kami baru membicarakan masalah keuangan, masalah yang saya bidangi. Saya kira ini memang bukan waktu yang tepat. Akhirnya masalah ini menjadi “PR” dan akan kami tindak lanjuti lain waktu sesuai kesepakatan. Alhamdulillah, paling tidak ada sedikit “uneg-uneg” yang sudah tertumpah. Ada perasaan lega meskipun tubuh ini tidak bisa diajak kompromi. Apalagi gejala sinus yang akhir-akhir ini menyerang, kepala saya makin ramai berirama, nyut…nyut…nyut…nikmat!!

Tubuh saya memang penat, tetapi akan lebih tidak menyenangkan apabila teman asrama saya hanya mendapatkan kekuyuan saya. Bukankah kecerahan wajah dan senyuman adalah hak bagi saudara kita? Rasulullah bersabda, “Janganlah kamu meremehkan kebaikan apapun. Dan jika kamu berjumpa saudaramu maka lepaskan senyuman tanda kegembiraan. (Hadits Riwayat Muslim dari Abu Dzar r. a. ). Bahkan kata seorang teman, kita memerlukan 99% energi untuk cemberut atau marah dan hanya 1% energi untuk tersenyum. Ibadah yang ringan ini juga terbukti efektif untuk menyenangkan orang lain atau mencairkan suasana yang tidak menyenangkan. Maka tersenyumlah dengan tulus. Bukankah senyuman di antara saudara itu sedekah? Eit, jangan senyum-senyum sendiri dong, Coba cari sasaran yang bagus. Na….gitu dong! Dan saya pun mulai memasang senyum termanis ini.

Di saat peluh sudah membanjir, air sumur menjadi semakin nikmat. Maka benarlah kalau Islam mengajarkan kebersihan dan kesucian. Kebersihan adalah sebagian dari iman. Setelah mandi dan berwudhu, badan menjadi segar kembali. Subhanallah, saya serasa bisa mengikuti kemana darah ini mengalir.

Sepulang jamaÂ’ah Maghrib di masjid sebelah asrama, saya masuk ke kamar. Tiba-tiba pintu diketuk.

“Mbak, ada bingkisan”, kata teman asrama saya.

Sambil melepas mukena saya menerima bingkisan itu. Saya masih heran terhadap apa yang terjadi.

“Nggak salah nih, saya kan nggak ulang tahun dan nggak sedang merayakan apapun”.

Lalu saya baca kartu yang terselip di tutup bingkisan itu. Subhanallah, dari partner saya di organisasi.

Saya jadi ke”GR”an. Allah itu ada-ada saja, lebih tepatnya, ada saja caranya untuk menegur dan mengasihi hambanya. Saat saya sedang lelah begini, ada yang menghibur saya dengan mengirimkan bingkisan. Ini benar-benar surprise!! Seketika hati saya seringan kapas, terbang ke langit. Tidak ada lagi penat dan nyut-nyut di kepala. Seluruh kepayahan hilang begitu saja. Yang tertinggal hanyalah kebahagiaan yang sesungguhnya. “Hendaklah kalian saling memberikan hadiah, karena hadiah itu dapat mewariskan rasa cinta dan menghilangkan kekotoran hati” (Hadits Riwayat Thabrani). Subhanallah, saya merasakannya, saya merasa dicintai, diperhatikan…inikah ukhuwah Islamiyah?

Ternyata mengungkapkan cinta itu tidak tabu dalam Islam. Ini yang belum biasa kita lakukan. Sebuah hadits dari Abu Dawud dan Tirmidzi mengatakan, “Rasulullah saw. bersabda, apabila seseorang mencintai saudaranya maka hendaklah ia mengatakan rasa cintanya kepadanya”. Saudara saya, sahabat saya telah melakukannya, dan saya telah membuktikan dan merasakan nikmatnya.

Saya pandangi bingkisan yang datang pada saat yang benar-benar tepat itu. Sebuah kue bulat berdiameter 7 cm, seluruh permukaannya dilapisi coklat dan diatasnya dihiasi cream berbentuk bunga mawar berwarna pink yang sedang merekah dan diletakkan dalam kotak cantik merah jambu. Hmm, nyamÂ…nyamÂ…nyam!

Saya kumpulkan teman-teman yang saat itu sedang di asrama (sekitar 7 orang). Saya ingin berbagi kebahagiaan. Saya suapi mereka satu persatu. Kami nikmati bersama-sama sampai habis meskipun masing-masing hanya mendapatkan beberapa suapan kecil saja. Kami hanya berharap untuk selalu mendapatkan dan dapat merasakan cintaNya. Syukur-syukur selalu dapat menikmati kuenya J J Imam Malik dalam kitabnya Al-Muwaththa’ meriwayatkan, nabi Muhammad saw bersabda, Allah swt. berfirman, pasti akan mendapat cintaKu, orang-orang yang mencintai karena Aku dan keduanya saling berkunjung karena Aku, dan saling memberi karena Aku”.

by Ika with luv

Parangtritis, 24 Nopember 2002
[ 0 komentar
]

© 2002-2009 Kafemuslimah.com
Please report any bug to [email protected]
All rights Reserved