[utama] Alquran | Hadis Qudsi | Hadis Shahih Bukhari dan Muslim |Doa
[Kami] Kontak | Visi & Misi | Iklan | Link Bersama Kami
[ukhuwah] Webmail| Milis | Buku Tamu
HOME
Wanita Bertanya Ulama Menjawab
Uneq-Uneq
Resep
Profil Muslimah
Oase Ilmu
Muslimah & Media
Kisah Nabi
Kiat Muslimah
Jurnal Muslimah
Cantik & Sehat
Bisnis Muslimah
Agenda Muslimah

Puting Payudaraku Masuk, Gimana nih?
Uneq-Uneq - Monday, 30 May 2005

Tanya: Assalamu alaikum

Kepada yang terhormat pengasuh konsultasi kafe muslimah semoga selalu di rahmati Allah SWT. Saya ingin bertanya. Saya wanita berumur 27 th belum menikah dan bekerja serta berjilbab. Saya mempunyai masalah dengan payudara saya. Dulu waktu saya masih kecil puting payudara saya normal. Tapi sekarang lama kelamaan kok kedua-duanya puting payudara saya masuk ke dalam atau datar. Saya takut untuk memasuki ke pernikahan. Saya takut suami saya nanti kecewa dengan saya. Saya lagi bingung dan takut. Bisakah nanti ketika hamil puting payudara saya keluar kembali seperti ibu-ibu yang lain. Saya ingin menyusui. Jazakumullah atas jawabannya.

Jawab:

Assalamu¡¦alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Subhanallah, pemikiran ukhti sudah amat jauh ke depan yah. Cita-cita ukhti pun sungguh mulia: ingin menyenangkan suami ukhti kelak. Semoga Allah mengabulkan harapan mulia ukhti tersebut.

Ukhti Yang dirahmati Allah.
Suami istri itu, dalam Islam kedudukannya adalah setara (terkecuali pada hak-hak tertentu dimana laki-laki memang punya kedudukan yang lebih tinggi sedikit karena memandang kedudukannya sebagai seorang pemimpin dalam rumah tangga tersebut). Artinya, baik suami maupun istri, sama-sama punya tanggung jawab untuk mengelola rumah tangga dan keluarga yang dibinanya tersebut agar bisa lebih baik dan selalu bergerak di jalan yang Allah ridhai. Baik suami maupun istri, diberi kesempatan yang sama untuk melakukan kebajikan-kebajikan, diberi hak yang sama untuk beribadah, dan diberi hak yang sama juga untuk bisa menyenangkan hati pasangannya masing-masing. Pun diberi kewajiban yang sama pula untuk mencegah segala macam kemungkaran yang mungkin terjadi dalam keluarganya, diberi kewajiban yang sama untuk menghindarkan keluarganya dari kehancuran dan perpecahan serta diberi kewajiban yang sama untuk senantiasa menjaga keutuhan keluarganya. Kesemua hal-hal tersebut, juga mencakup bidang perhubungan khusus (intim) antar suami dan istri.

Hubungan khusus antara suami dan istri, Islam menempatkannya dalam sebuah kerangka yang khusus. Hubungan intim ini dalam pandangan Islam dipandang sebagai bagian dari sebuah ibadah jika dilakukan dengan ikhlas dan atas dasar mencari keridhaan Allah. Karena bagian dari ibadah maka tentu saja ada pahala ibadahnya dari Allah. Dalam hal ini, baik suami maupun istri, sama-sama punya kedudukan yang sama untuk membahagiakan pasangannya. Jadi, bukan hanya kewajiban istri saja untuk dapat menyenangkan suaminya, sebaliknya, suami pun diwajibkan untuk dapat menyenangkan istrinya. Begitu juga sebaliknya.

¡§Mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka.¡¨ (Qs Al Baqarah: 187)

¡§Rasulullah saw bersabda kepada para sahabat beliau: ¡§Dalam persetubuhan yang kalian lakukan ada sedekah.¡¨ Para sahabat beliau terkejut lalu bertanya: ¡§Bagaimana bisa salah seorang dari kami memuaskan hasratnya lalu ia dianggap bersedekah?¡¨ Rasulullah saw menjawab, ¡§Bukankah jika ia melakukannya dalam situasi yang haram (bukan dengan istrinya) maka ia berdosa? Maka jika ia melakukannya secara sah, itu terhitung baginya sedekah.¡¨ (HR Muslim)

¡¨Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma¡¦ruf.¡¨ (Qs Al Baqarah: 228)

Diriwayatkan bahwa kapan pun rombongan Rasulullah saw tiba kembali di Madinah, mereka akan berkemah dahulu di pinggiran kota. Mereka lalu mengirim seorang utusan untuk mengabarkan kedatangan mereka. Rasulullah bersabda: ¡§Jika engkau (baru kembali dari) beperjalanan, jangan masuki rumahmu dengan tiba-tiba agar (istri dengan) rambut yang berantakan dapat menyisir (rambutnya) dan (istri) yang tidak siap menjadi siap.¡¨ (HR Lima imam hadits kecuali An Nasa¡¦i)

Rasulullah saw bersabda: ¡§Jika siapa saja di antara kalian bersetubuh dengan istrinya, hendaknya ia berlaku benar. Jika ia mendapatkan kepuasan sebelum istrinya, maka ia tidak boleh tergesa-gesa meninggalkan istrinya sampai istrinya juga mendapatkan kepuasan.¡¨ (HR Anas)

Tiap-tiap sesuatu yang diberikan Allah pada kita sesungguhnya tidak ada yang bersifat sia-sia. Termasuk fisik yang kita miliki saat ini. Dan satu lagi, segala sesuatunya itu selalu ada faktor penyeimbangnya (besar-kecil, baik-buruk, elok-jelek, dll). Bisa jadi, pada beberapa wanita, dikaruniai payudara yang besar tapi disertai kelemahan di bidang tertentu. Sedangkan pada beberapa wanita yang lain, dikaruniai payudara yang kecil tapi disertai kelebihan di bidang tertentu. Atau, pada beberapa pria, diberi tubuh yang tidak atletis tapi diberi kelebihan di bidang tertentu sedangkan pada beberapa pria yang lain, diberi tubuh atletis dan ganteng tapi disertai kekurangan di bidang tertentu. Hal ini bukan hanya berlaku pada manusia saja tapi juga pada makhluk ciptaan Allah yang lain. Kelinci yang lemah dan sakit-sakitan, diberi kemampuan luar biasa untuk berkembang biak dengan cepat dan banyak. Harimau yang kuat dan besar tidak dapat berkembang biak dengan cepat dan dalam jumlah yang banyak. Tanaman padi di sawah selamanya tidak dapat tumbuh tinggi menjulang. Serta ikan yang pandai berenang selamanya tidak akan pernah merasakan nikmatnya berlari-larian di atas padang rumput yang permai. Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Segala sesuatunya itu dari Allah dan Dialah Yang Maha Memiliki Kesempurnaan. Maha Besar Allah.

Hikmah dari keseimbangan yang Allah berikan pada kita sebagai salah satu makhluk ciptaan-Nya, adalah, agar kita tidak pernah merasa sombong selama berjalan di atas muka bumi ini (juga ketika berada di bulan atau planet lain ļ ). Sepantasnyalah kita senantiasa merunduk dan bersyukur atas segala nikmat dan karunia Allah serta bersabar dalam menjalani takdir yang diberikan. Termasuk dalam hal ini, ukuran payudara yang mungil serta bentuknya yang mengecewakan. Ada banyak sekali kok kelebihan yang sebenarnya kita miliki dan insya Allah hal tersebut bisa digunakan untuk menyenangkan suami kita. Seperti wajah kita yang selalu cerita, ketrampilan mengatur keuangan keluarga, kepiawaian dalam urusan dapur, ketelatenan membesarkan anak, dan sebagainya. Disamping itu, ketika melakukan hubungan khusus (intim) antar suami istri, terkadang ukuran dan bentuk tidak lagi menjadi sebuah masalah. Karena seringkali hubungan tersebut dilakukan atas dasar cinta dan keinginan untuk menyenangkan pasangan kita sehingga ada banyak hal yang bisa dilakukan selain dari mempermasalahkan ukuran dan bentuk tertentu.

¡¨Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.¡¨ (Qs Ar Ruum: 21)

Semoga itu bisa menjawab semua kekhawatiran ukhti tentang usaha menyenangkan suami yang ditakutkan akan jadi kendala.

Sekarang, saya justru ingin mengingatkan sebuah kewaspadaan yang sebenarnya menurut saya jauh lebih besar. Yaitu, apakah ukhti pernah melakukan pemeriksaan kesehatan sehubungan dengan peristiwa masuknya puting payudara ukhti tersebut? Saya ada pernah membaca sebuah artikel kesehatan dimana disebutkan beberapa gangguan kesehatan yang bisa menyerang payudara (termasuk tumor atau kanker payudara) yang salah satu tanda-tandanya adalah masuknya puting payudara ke dalam. Inilah yang menurut saya harus lebih dikhawatirkan ketimbang hal-hal lain. Payudara yang sehat, putingnya memang sebaiknya menonjol keluar. Jadi, jika ada keanehan seperti yang ukhti alami, maka waspadalah terhadap ancaman gangguan kesehatan.

Coba lakukan Periksa Payudara Sendiri (SADARI) sebagai langkah awalnya. Caranya, ukhti tidur telentang tanpa bantal atau sesuatu yang mengganjal dibagian bawah badan dan kepala. Tangan kanan angkat lalu bentuk siku-siku lalu telentangkan di atas kepala. Tangan kiri mulai memencet-mencet semua permukaan payudara sebelah kanan inci demi inci. Gerakannya berputar mulai dari bagian puting lalu berputar melebar hingga ke pinggir ketiak. Rasakan jika menemukan sebuah gerenjel tertentu. Apakah ada gerenjel itu berbentuk benjolan atau hanya urat biasa? Apakah jika gerenjel itu ditekan terasa sakit atau tidak? Apakah gerenjel itu jika ditekan akan terasa lari ataukah menetap? Catat jika menemukan sesuatu. Lakukan pada payudara yang satunya lagi. Jika sudah selesai, ukhti duduk bersila, lalu dengan kedua belah tangan coba urut sambil menekan ke arah putting dari lingkaran paling luar payudara ukhti. Amati apakah dari puting payudara tersebut keluar sesuatu cairan tertentu? Seperti apa, ada warnanya apa tidak, ada baunya apa tidak?

Nah. Jika ada menemukan benjolan, sekecil apapun, apalagi jika disertai dengan keluarnya cairan (apapun bentuk, warna, baunya) coba konsultasikan ke dokter yah ukhti. Bisa jadi itu sebuah kista biasa tapi bisa jadi juga itu merupakan tanda-tanda awal dari penyakit kanker payudara. Semoga sih bukan apa-apa.

Nah. Jika sudah melakukan SADARI, tapi ternyata keadaannya sehat-sehat saja (tidak ada penemuan yang aneh/janggal), maka saya akan ajarkan ukhti untuk melakukna massage payudara (kebetulan, dahulu ketika gadis, saya sendiri juga pernah mengidap tumor/kista di payudara, jadi tehnik ini pernah saya praktekkan).

Caranya, siapkan dahulu sebaskom air hangat (campur air panas dan air dingin jadi satu hingga terasa agak hangat/tidak sampai membakar kulit), handuk kecil, waslap, minyak zaitun (coba cari di toko kosmetik, bilang saja minyak zaitun untuk memassage), lalu cotton bud (korek kuping yang bersih).

Pertama, bersihkan dahulu daerah sekitar payudara ukhti dengan waslap dan air hangat tersebut.
Kedua, keringkan dengan handuk kecil.
Ketiga, olesi dengan minyak zaitun lalu mulailah pijat dengan gerakan memutar, dimulai dari bagian paling bawah di tengah-tengah kedua payudara tersebut ke arah luar/atas atau ke arah ketiak bagian atas alias memutar dari dalam ke arah luar/atas. Lakukan selama beberapa menit. Jika sudah, lalu pijat dari arah lingkar paling luar payudara ke arah puting dengan gerakan setengah mendorong agar puting tersebut muncul keluar dari dalam tempatnya bersembunyi. Jangan terlalu dipaksakan. Lakukan selama beberapa menit.
Keempat, keringkan payudara tersebut setelah sebelumnya dibasuh dengan air hangat.
Kelima, ambil cotton bud, lalu bersihkan ujung puting ukhti dengan cara menekan ujung luar lingkaran hitam puting tersebut hingga si puting terdorong mencuat ke atas. Biasanya sering ada kristal-kristal seperti garam disana (sisa keringat).

Lalukan saja gerakan massage ini setidaknya seminggu dua kali. Tidak usah khawatir jika si puting tidak juga mau keluar. Kelak, jika ukhti sudah bersuami, ada ¡§bantuan¡¨ dari suami sehingga si puting ini akan keluar. Jika tidak berhasil juga, insya Allah anak ukhtilah yang akan membantu mengeluarkannya ketika dia sedang menyusu ASI kelak. ƒº Jadi, nggak usah khawatir.

Semoga bermanfaat.
Wassalamu¡¦alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ade Anita

[ 0 komentar
]

© 2002-2009 Kafemuslimah.com
Please report any bug to [email protected]
All rights Reserved