|
Jika Ibunda Tlah Pergi Jurnal Muslimah - Wednesday, 03 March 2004
Hari ini. Kembali saya mendapat berita yang menyesakkan dada. Ibunda salah satu sahabat saya telah menghadap Rabbnya. Padahal, baru saja sahabat saya akan pergi menemui ibunya. Padahal, baru saja dia mendapat telepon dari saudaranya bahwa sang ibunda dinyatakan sehat oleh dokter dan diperbolehkan pulang. Padahal, baru saja dia kembali ke Malang setelah berhari-hari menemani ibunda tercinta di salah satu RS swasta Surabaya. Padahal Â…Â….
Ternyata Allah lebih mencintai beliau. Cukuplah penyakit komplikasi itu berakhir sampai hari ini. Allah lebih tahu apa yang terbaik bagi hambaNya.
Sungguh. Ingin sekali saya tidak menangis. Tapi, pertahanan saya jebol juga. Airmata pun mengalir. Saya masih ingat dengan jelas, bagaimana shocknya sahabat saya. Ingin rasanya berbagi sebagian saja rasa kehilangannya. Ingin sekali saya terus mendekapnya agar tetap tenang. Ingin sekali senantiasa membisikkan kata 'shabr' kepadanya. Tapi nyatanya, saya hanya bisa memeluknya dan membiarkan dia menangis sepuasnya sampai tenang. Menumpahkan segenap perasaannya, agar saat berhadapan dengan sang ibunda, sahabat saya lebih tegar. Dan dia memang membuktikannya, bahwa dia adalah sosok yang kuat.
Saya memang tidak pernah merasakan sentuhan lembut ibu sahabat saya. Tapi, saya juga mempunyai ibunda. Dan sungguh, saya sangat mencintai ibunda sampai kapanpun. Itulah mengapa, saya bisa merasakan bagaimana perasaan sahabat saya.
Saat ini saya hanya berdoaÂ… Wahai Rabb yang menguasai jiwa saya, berikanlah ketabahan dan kesabaran bagi sahabat saya terkasih beserta seluruh keluarganya Â…. Amiinn ..
Innallaha ma 'ash shobirrin .. sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar ..
Malang . 26 Desember 2002
Dipersembahkan dengan penuh cinta untuk ukhti Geumala Â… Tak ada kalimat yang sanggup saya tulis untuk mewakili hati ini Â….
muth_mlg [ 0 komentar]
|
|