[utama] Alquran | Hadis Qudsi | Hadis Shahih Bukhari dan Muslim |Doa
[Kami] Kontak | Visi & Misi | Iklan | Link Bersama Kami
[ukhuwah] Webmail| Milis | Buku Tamu
HOME
Wanita Bertanya Ulama Menjawab
Uneq-Uneq
Resep
Profil Muslimah
Oase Ilmu
Muslimah & Media
Kisah Nabi
Kiat Muslimah
Jurnal Muslimah
Cantik & Sehat
Bisnis Muslimah
Agenda Muslimah

Cara Rasulullah Berhari-raya
Oase Ilmu - Wednesday, 09 November 2005

kafemuslimah.com Fajar 1 Syawal menyingsing, menandai berakhirnya bulan
penuh kemuliaan. Senyum kemenangan terukir di
wajah-wajah perindu Ramadhan, sambil berharap kembali
meniti Ramadhan di tahun depan. Satu persatu kaki-kaki
melangkah menuju tanah lapang, menyeru nama Allah
lewat takbir, hingga langit pun bersaksi, di hari itu
segenap mata tak kuasa membendung airmata keharuan
saat berlebaran. Sementara itu, langkah sepasang kaki
terhenti oleh sesegukan gadis kecil di tepi jalan.
“Gerangan apakah yang membuat engkau menangis anakku?”
lembut menyapa suara itu menahan beberapa detik
segukan sang gadis.

Tak menoleh gadis kecil itu ke arah suara yang
menyapanya, matanya masih menerawang tak menentu
seperti mencari sesosok yang amat ia rindui
kehadirannya di hari bahagia itu. Ternyata, ia
menangis lantaran tak memiliki baju yang bagus untuk
merayakan hari kemenangan. “Ayahku mati syahid dalam
sebuah peperangan bersama Rasulullah,” tutur gadis
kecil itu menjawab tanya lelaki di hadapannya tentang
Ayahnya.

Seketika, lelaki itu mendekap gadis kecil itu. “Maukah
engkau, seandainya Aisyah menjadi ibumu, Muhammad
Ayahmu, Fatimah bibimu, Ali sebagai pamanmu, dan Hasan
serta Husain menjadi saudaramu?” Sadarlah gadis itu
bahwa lelaki yang sejak tadi berdiri di hadapannya tak
lain Muhammad Rasulullah SAW, Nabi anak yatim yang
senantiasa memuliakan anak yatim. Siapakah yang tak
ingin berayahkan lelaki paling mulia, dan beribu
seorang Ummul Mukminin?

Begitulah lelaki agung itu membuat seorang gadis kecil
yang bersedih di hari raya kembali tersenyum.
Barangkali, itu senyum terindah yang pernah tercipta
dari seorang anak yatim, yang diukir oleh Nabi anak
yatim. Rasulullah membawa serta gadis itu ke rumahnya
untuk diberikan pakaian bagus, terbasuhlah sudah
airmata. Lelaki agung itu, shalawat dan salam baginya.


dikirim lewat milis oleh Bayu Gawtama
[ 0 komentar
]

© 2002-2009 Kafemuslimah.com
Please report any bug to [email protected]
All rights Reserved