


|
Hati-Hati dengan Keputihan! Info Sehat - Wednesday, 03 March 2004
Setiap wanita normal pasti mengalami keputihan,
sesuai dengan siklus bulanannya. Beberapa hari(sekitar
1-3 hari) sebelum ovulasi sel telur (masa subur),
wanita mengeluarkan getah putih yang tipis dan
transparan. Sebaliknya, saat menjelang haid atau
setelah haid, getah putih tersebut menebal dan
warnanya putih/keruh.
Keputihan yang berlebihan, berbau busuk dan warnanya
kuning sampai hijau, disertai perasaan panas dan gatal
di daerah kemaluan, merupakan tanda adanya infeksi.
Namun, jangan lupa bahwa Keputihan yang abnormal
merupakan salah satu tanda dini dari kanker leher
rahim (Carcinoma Cervix). Jenis keganasan ini masih
termasuk penyakit terbanyak yang menyerang wanita.
Maka hendaknya kita waspada dengan gejala awal maupun
yang menjadi faktor resikonya.
Selain keputihan, tanda lain kecurigaan pada kanker
leher rahim adalah Post Coital Bleeding, yaitu
perdarahan yang dialami setelah senggama. 75 80%
yang mengalaminya ternyata menderita kanker leher
rahim.
Perdarahan yang timbul akibat terbukanya pembuluh
darah, makin lama makin sering terjadi, juga di luar
senggama (perdarahan spontan). Perdarahan spontan ini
umumnya terjadi pada tingkat klinik yang lebih lanjut
(Stadium II dan III).
Perdarahan spontan pervaginam saat defekasi (buang air
besar) perlu juag dicurigai kemungkinan adanya kanker
ini pada stadium lanjut.
Adanya bau busuk yang khas, hingga bisa terbau orang
lain pada jarak 2 meter, memperkuat dugaan ini.
Adanya anemia merupakan penyerta akibat perdarahan
yang berulang.
Rasa nyeri akibat infiltrasi sel-sel ganas ke serabut
saraf.
Faktor resiko yang diamati secara retrospektif kanker
leher rahim ini adalah : higiene yang buruk,
masyarakat sosial ekonomi rendah, aktivitas seksual
yang berganti-ganti pasangan, kebiasaan merokok,
wanita dengan suami yang tidak dikhitan, wanita yang
mengalami koitus(senggama) pertama pada umur < 16
tahun, wanita yang menderita infeksi virus HPV (Human
Papilloma Virus) tipe 16 atau 18. Insidensi juga
tampaknya meningkat dengan tingginya paritas (jumlah
persalinan), apalagi bila jarak persalinannya
terlampau dekat. Akhir-akhir ini juga ditemukan pada
banyak pada penderita kanker leher rahim memiliki
riwayat memakai kontrasepsi IUD (Intra Uterin
Device)/alat kontrasepsi dalam rahim yang lama.
Demikian, semoga kita bisa lebih waspada adanya
gejala-gejala awal maupun faktor resiko kanker leher
rahim di atas. Semoga bermanfaat. Aamien.
dr Farida Megalini [ 0 komentar]
|
|